Ada banyak jenis jamur yang tersebar di dunia. Beberapa diantaranya tidak boleh dimakan, namun sebagian lainnya justru menjadi favorit. Adalah shiitake mushroom, yang dikenal juga dengan nama hioko mushroom. Sebuah jamur yang berasal dari Asia tapi lebih populer sebutan Jepangnya. Jamur ini bisa ditemukan di wilayah Cina dan Korea juga.
Sebagai sebuah jamur, shiitake mushroom bisa dibilang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Mulai dari vitamin, fosfor, dan nutrisi lainnya. Maka dari itu, temukan manfaat mengonsumsi jamur ini pada artikel berikut. Namun, di samping itu, kenali pula efek sampingnya. Jamur bisa menimbulkan kerugian pada tubuh apabila diolah dengan cara keliru. Selengkapnya, simak pembahasannya di bawah ini.
Daftar Isi
- Seperti Apa Jamur Shiitake Itu?
- Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya!
- Bagaimana Cara Konsumsi yang Benar dan Efek Sampingnya?
- Tips Saat Memasak dengan Jamur Shiitake
Seperti Apa Jamur Shiitake Itu?
Sebelum lebih jauh membahas tentang shiitake mushroom, mari mulai dari namanya. Shii sebenarnya berangkat dari nama pohon yang ditumbuhi oleh jamur ini. Ketika digabungkan dengan jamur, maka jadilah “shiitake”. Selain dikenal dengan nama hioko, ada juga yang menyebutnya dengan take (take mushroom).
Bentuknya tak ada berbeda dengan jamur pada umumnya. Hanya saja bagian payung lebih besar dan lebar. Permukaannya didominasi warna cokelat dengan bulu-bulu halus. Ada yang cokelat terang ataupun gelap, sedangkan bagian batang melengkung dan berwarna putih.
Jangan sampai keliru dengan omphalotus guepiniformis karena jamur famili ini beracun. Penampilannya seperti shiitake mushroom sehingga banyak orang terjebak dan akhirnya keracunan. Padahal ada beberapa cara untuk mengenali jamur beracun, seperti baunya yang menusuk, tumbuh di area kotor, atau saat dimasak berubah warna menjadi hitam.
Sayangnya, shiitake mushroom sekilas tampak kotor. Jadi, untuk memastikan jamur yang akan dikonsumsi beracun atau tidak, harus tahu cara mengolahnya yang benar. Tips memasak jamur ini ada pada ulasan selanjutnya.
Artikel Pilihan
Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya!
Awalnya, shiitake mushroom ini dari Tiongkok. Masyarakat di sana mengenalnya sebagai “jamur hitam Cina”. Mereka membudidayakan jamur shiitake untuk pengobatan, seperti pada penyakit pernapasan, gangguan liver, melancarkan aliran darah, mengembalikan chi, memulihkan tubuh yang lelah, hingga sebagai anti-aging.
Dalam satu butir shiitake mushroom, ada sejumlah vitamin dan mineral, seperti selenium, tembaga, folat, zinc, mangan, vitamin B6 dan D, serat, dan gula. Bahkan orang yang rajin mengonsumsi jamur shiitake dengan takaran yang tepat bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Untuk manfaat lainnya, simak poin-poin berikut:
1. Sebagai Imun Tubuh
Ketika serat bekerja dengan lentinan, eritadenine, centinamycin, dan asam oksalat, maka shiitake jamur berperan sebagai antibodi seseorang. Senyawa-senyawa tersebut menciptakan imun pada tubuh. Dengan begitu, penikmat jamur ini mendapat perlindungan dari virus dan bakteri.
Kandungan lainnya yang bermanfaat adalah polisakarida. Ini pun berperan dalam pembentukan imun tubuh. Lalu, ada juga selenium yang mendukung fungsi hormon tiroid dan kualitas kesuburan manusia.
2. Menyehatkan Pencernaan
Sering merasa sembelit? Jadikan shiitake mushroom sebagai salah satu menu makanan. Kandungan serat di dalamnya bisa memperlancar pencernaan yang bermasalah. Uniknya, di saat yang bersamaan jamur ini pun menciptakan rasa kenyang sehingga baik juga dikonsumsi oleh mereka yang menjaga berat badan.
Kalori dalam jamur shiitake terhitung rendah. Belum lagi kandungan b-glucan yang bermanfaat dalam penyerapan lemak. Ada juga eritadenin yang berfungsi untuk mengurangi lemak.
3. Untuk Kecantikan Kulit
Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan, termasuk kondisi kulit, rambut, dan mata. Vitamin B5 membentuk sel darah merah dan hormon-hormon tertentu. Tubuh yang cukup mendapat asupan vitamin B5 terlindungi dari masalah kulit kering.
Vitamin B5 juga memperbaiki syaraf-syaraf yang rusak sekaligus membentuk imun tubuh. Ditambah dengan kandungan tembaga, seseorang yang mengonsumsi shiitake mushroom akan memiliki kulit sehat, organ dalam terjaga, dan fungsi tubuh optimal.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Kolesterol sering menjadi masalah bagi sebagian orang sehingga mereka harus memperhatikan makanannya. Dengan menikmati shiitake mushroom pada piring makan, seseorang tak perlu khawatir. Justru jamur ini berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol tingkat kolesterol.
Ada senyawa sterols yang mencegah penyerapan kolesterol berlebih. Kinerjanya didukung dengan senyawa lain bernama eritadenine. Satu lagi, senyawa beta-glucan menurunkan kadar kolesterol apabila dideteksi tubuh sudah terlalu tinggi. Dengan begitu, jamur shiitake bagus dijadikan menu diet bagi seorang penderita darah tinggi.
5. Melawan Berbagai Penyakit: Autoimun Hingga Kanker
Manfaat luar biasa lainnya dari jamur shiitake adalah sebagai “pasukan perang” melawan berbagai virus. Orang yang memiliki penyakit autoimun dianjurkan mengonsumsi jamur ini karena bisa menjadi sumber kekuatan. Adanya kandungan lignin mampu mencegah pertumbuhan sel-sel yang merugikan tubuh manusia.
Bagi penderita kanker, kandungan lentinan mampu mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Tak hanya itu, senyawa ini pun menahan agar sel-sel tersebut tidak berkembang ke area lainnya. Dalam waktu yang bersamaan, protein diciptakan sehingga sel-sel kanker dapat dihambat.
6. Mencegah Osteoporosis
Sayuran dikenal baik untuk pertumbuhan tulang, begitu pula dengan jamur shiitake. Terdapat vitamin D yang jumlah kandungannya mampu memenuhi kebutuhan harian seseorang. Salah satu kegunaannya adalah mencegah osteoporosis.
Seiring dengan bertambahnya usia, performa tulang tentu saja mengalami penurunan. Maka direkomendasikan untuk mengonsumsi shiitake mushroom. Tapi, ingat, porsinya harus disesuaikan dan cara pengolahannya pun benar.
Bagaimana Cara Konsumsi yang Benar dan Efek Sampingnya?
Beberapa makanan memberikan efek samping bagi sebagian orang. Bisa jadi orang tersebut memiliki alergi atau pantangan karena penyakitnya. Shiitake mushroom memang sumber nutrisi yang baik dan lengkap. Namun, bagi mereka yang mengidap alergi bisa saja mengalami reaksi shiitake dermatitis atau alergi di kulit.
Selain itu, orang-orang yang sering mengalami encok pun tidak direkomendasikan mengonsumsi shiitake mushroom. Ada kemungkinan terjadi pembengkakan pada persendian. Serta, jika timbul gejala sakit perut sebaiknya dihentikan.
Pada dasarnya shiitake mushroom bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah maupun matang. Seringnya jamur dikeringkan dulu namun dalam kondisi masih segar. Cara mengeceknya dari batang jamur yang terasa halus dan lunak. Kalau dipegang teksturnya keras, sebaiknya dibuang saja.
Tips Saat Memasak dengan Jamur Shiitake
Bagi yang ingin memasak shiitake mushroom, perhatikan suhunya. Semakin panas suhu memasak jamur, maka kandungan vitamin dan nutrisinya akan semakin berkurang. Tentunya hal ini sangat disayangkan mengingat jamur shiitake kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Shiitake mushroom yang dijual secara umum biasanya dalam bentuk kering. Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan setelah mencucinya adalah merendam dengan air hangat. Setelah direndam sebentar, tiriskan dan buang bagian batang yang keras. Lalu, keringkan jamur sebelum diolah.
Jamur bisa dimasak secara utuh atau dipotong-potong dengan ukuran sesuai selera. Seseorang bisa menumisnya atau dimasukkan sebagai pelengkap lauk dalam sup. Sementara jika diiris-iris kecil, cocok juga jadi campuran saus. Waktu memasak jamur ini cukup 10 - 15 menit sudah matang.
Beberapa menu makanan khas Jepang yang menggunakan shiitake mushroom adalah udon, miso soup, chawanmushi, atau digoreng menjadi tempura. Tapi kalau mau dikreasikan dengan menu dari negara lainnya pun bisa. Jamur ini cukup fleksibel ketika dikombinasikan dengan bahan makanan lainnya. Jadi, selain membuat hidangan tambah enak, jamur shiitake pun menyehatkan penikmatnya di saat bersamaan.
Baca juga: Cicip Umeboshi, Asinan Buah dari Jepang