Daidai, Jeruk Masam Khas Jepang yang Terkenal!

WeXpats
2021/05/17

Jepang tidak hanya dikenal karena dunia hiburan ataupun industrinya yang menempati posisi salah satu terbaik di dunia. Negara Matahari Terbit ini juga punya banyak hal filosofis dan budaya yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini. Salah satu hal menarik tentang Jepang adalah buah jeruk daidai yang cukup populer.

Ada banyak nama lain yang merujuk pada jeruk satu ini seperti misalnya amanatsu ataupun amanatsukan. Tidak hanya menjadi sekedar jeruk saja, ternyata buah ini juga memiliki peran penting dalam berbagai kehidupan di Jepang. Seperti yang diketahui, Jepang memiliki banyak pemahaman filosofis tersendiri termasuk pada jeruk satu ini.

Daftar Isi

  1. Tentang Jeruk Daidai
  2. Aspek Kultural dari Daidai
  3. Kegunaan Daidai
  4. Merayakan Tahun Baru dengan Daidai

Tentang Jeruk Daidai

Kata daidai sendiri sebenarnya merujuk pada satu jenis buah jeruk yang tersebar di Asia Timur dan terkenal akan rasa pahitnya. Jeruk ini pertama kali ditemukan di wilayah pegunungan Himalaya kemudian menyebar ke daerah sungai Yangtze hingga memasuki Jepang.

Satu hal unik dari jeruk ini adalah warnanya bisa berubah-ubah dimana biasanya berwarna kuning sedikit oren. Ketika memasuki musim semi, warnanya berubah menjadi kehijauan, bukan terjadi karena tingkat kematangan. Sebenarnya sebutan jeruk dalam bahasa Jepang sama seperti penyebutan orange yang berdasarkan pada warnanya.

Jeruk satu ini ternyata dijadikan juga sebagai simbol dari umur panjang di Jepang karena kemampuannya bertahan di pohon. Ini sebuah fakta dimana jeruk ini ketika tidak ada orang yang mengambilnya, mampu bertahan bertahun-tahun tanpa gugur. Ada arti kata tersebut dalam Bahasa Jepang yang berarti “beberapa generasi”

Jeruk satu ini sudah mempengaruhi banyak sekali aspek budaya Jepang dalam berbagai hal. Karena rasanya yang pahit, jeruk ini cukup jarang dikonsumsi secara langsung seperti jeruk pada umumnya. Biasanya jeruk ini dipakai sebagai bumbu masakan, dekorasi jajanan Kagami Mochi, dekorasi perayaan tahun baru, ataupun obat.

Aspek Kultural dari Daidai

Di balik sebuah jeruk masam ini ternyata ada aspek kultural yang melekat dimana namanya saja punya arti kata “beberapa generasi”. Buah yang tidak dipetik akan tetap menempel pada pohonnya hingga beberapa tahun menjadi penyebabnya. Dalam bahasa Jepang, tanaman ini ditulis dalam bentuk (代代) atau (代々).

Namanya juga diambil dari bentuk kelopak keishito yang berbentuk seperti menginjak atau menopang buah dengan dua alas. Aspek kultural lain dari jeruk ini adalah kegunaannya sejak zaman Edo dulu dalam berbagai kegiatan.

Salah satu kegiatan yang menggunakan jeruk ini adalah perayaan tahun baru dan sudah dilaksanakan selama turun-temurun. Jeruk ini akan diletakkan sebagai hiasan di atas kagami mocha yang terdiri dari dua sampai tiga tumpukan mochi bulat atau pipih.

Kegunaan Daidai

Karena rasanya yang sangat masam dan cenderung pahit, jeruk satu ini sangat jarang dikonsumsi secara langsung. Seringkali jeruk dijadikan sebagai bahan dari masakan lainnya baik sebatas dekorasi ataupun juga bumbu masakan. Ini dia beberapa jenis olahan dari jeruk pahit asli Jepang yang paling terkenal:

1. Kagami Mochi

Kagami mocha merupakan olahan dari tepung beras yang menjadi salah satu dekorasi ketika tahun baru tiba. Mochi ini biasanya terdiri atas susunan dua buah mochi bulat dimana pada bagian atasnya diletakkan mochi berukuran lebih kecil. Daidai dalam hal ini hanya diletakkan pada bagian atas dari mochi tersebut yang berfungsi sebagai hiasan semata.

2. Daidai Ponzu

Jeruk ini memiliki aroma yang kuat dan cita rasa khas sehingga dijadikan sebagai salah satu bahan campuran ponzu. Ponzu dibuat dari campuran saus kecap berkualitas yang kemudian diberi bahan 2 sendok makan jeruk tersebut lalu diaduk. Satu sajian ponzu ini bisa dinikmati bersama dengan sup tahu dan bayam, shabu-shabu, atau halibut kukus.

3. Jus

Ternyata, jeruk ini juga diproduksi sebagai salah satu jus yang nantinya digunakan dalam berbagai masakan lainnya. Cita rasa jeruk yang terasa pahit, masam, serta rasa yang kuat mirip dengan bergamot menjadikan jeruk ini cocok dijadikan bahan tambahan. Seringkali jus ini digunakan untuk penyajian cocktail, es krim, ataupun kue.

4. Selai

Selain sebagai jus, ternyata keseluruhan bagian dari buah jeruk pahit tersebut juga dipakai untuk pembuatan selai jeruk. Meskipun memang dibuat dengan campuran bahan lain tetapi rasa khas dari jeruk ini membuat produk selai terasa unik. Ada cita rasa masam yang tetap terjaga dari jeruk dan terasa lebih segar di dalam mulut.

5. Alkohol

Jeruk satu ini tidak luput dari fungsinya sebagai rasa dari alkohol berupa bir yang bahkan memenangkan kontestasi produk tingkat dunia. Proses fermentasi dilakukan di dalam tong kayu cedar tua menggunakan metode Inggris yang ada dalam IPA. Cita rasa yang dihasilkan khas dengan sentuhan Asia dari jeruk dan nikmat disajikan saat dingin.

6. Sorbet

Terakhir ada sorbet atau hidangan dessert yang dibuat dari buah beku ataupun seperti manisan buah. Jeruk ini dipakai dalam produk biasanya terlebih dahulu dibekukan dalam suhu tertentu supaya lebih tahan lama. Seringkali juga dibuat manisan dari buah ini dengan hanya menggunakan air dan gula sebagai bahan tambahannya.

Merayakan Tahun Baru dengan Daidai

Jepang adalah destinasi wisata yang menarik selama satu tahun penuh mengingat ada tradisi tersendiri setiap musimnya. Hal ini bisa memberikan pengalaman menakjubkan dan tak tergantikan pada setiap pengunjung yang akan datang.

Ketika tahun baru, Jepang juga memiliki tradisi merayakannya setiap tanggal satu Januari seperti pada umumnya. Waktu ini menjadi masa paling penting untuk seluruh wilayah yang ada dengan perayaan melalui festival tradisi yang ada. Salah satu yang juga menarik dalam perayaan tahun baru adalah makanan unik yang tidak diproduksi sepanjang tahun.

Jeruk satu ini paling banyak diproduksi oleh Wilayah Atami dan Ito karena kedua wilayah tersebut memiliki iklim cenderung lebih hangat. Tanaman jeruk pahit ini bisa tumbuh dengan baik di wilayah tersebut dan menjadikan dua wilayah itu sebagai tempat spesial produsennya.

Merujuk nama asli jeruk satu ini yang memiliki arti “untuk generasi”, punya filosofis mendalam dengan perayaan tahun baru. Ada juga ungkapan jeruk ini sebagai “kemakmuran untuk masa atau generasi yang akan datang” melambangkan harapan dalam tahun baru.

Pertumbuhan buah di batang tanaman ketika tidak dipetik masih bisa tumbuh hingga tahun berikutnya dan bercampur dengan buah-buah baru. Fakta tersebutlah yang membuat buah satu ini dipercaya bisa membawa keberuntungan bagi masyarakat Jepang. Setiap tahunnya jeruk ini akan dijadikan sebagai hiasan di acara-acara tahun baru.

Jeruk pahit ini disajikan bersama dengan Kagami Mochi dan selalu ada di dalam rumah-rumah masyarakat Jepang. Ada kepercayaan bahwa satu pasangan bisa berdoa dan dikabulkan untuk kehadiran anak dengan memakan buah ini tepat saat tahun baru.

Itulah dia beberapa hal terkait jeruk pahit yang punya posisi penting dalam beberapa aspek kultural masyarakat Jepang. Sekedar informasi saja, daidai sebenarnya masih belum diklasifikasikan sebagai spesies baru oleh ahli botani.

Baca juga: Menikmati Makanan Lezat Gyukatsu, Potongan Daging Sapi yang Menggugah Selera

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Daidai, Jeruk Masam Khas Jepang yang Terkenal!

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie