Mendapatkan dan memiliki sebuah SIM di Jepang bukanlah pekerjaan yang mudah. Peraturan untuk mendapatkan SIM di Jepang sangatlah ketat, sehingga tidak semua orang bisa memilikinya. Selain itu, ujian yang harus dilalui pun cukup sulit. Sehingga banyak orang yang memutuskan untuk mengikuti sekolah mengemudi agar dapat lulus dari semua ujiannya.
Jika di Indonesia orang bisa dengan mudah mendapatkan SIM dengan membayar calo, maka berbeda dengan di Jepang. Selain tidak ada calo, tidak semua orang bisa memiliki SIM. Orang yang bisa mendapatkan SIM hanyalah orang yang benar-benar bisa menyetir dan lulus dari setiap ujiannya. Maka tidak heran jika tingkat kecelakaan di negara tersebut tergolong rendah.
Daftar Isi
- Mengapa Harus Sekolah Mengemudi?
- Tahapan Sekolah Mengemudi
- Alternatif Bagi yang Tidak Ingin Mengambil Sekolah Mengemudi
- Apakah SIM Internasional Beda dengan SIM Jepang?
Mengapa Harus Sekolah Mengemudi?
Untuk bisa mendapatkan SIM, orang harus terlebih dahulu mendaftar serta membayar biaya administrasinya. Perlu diketahui bahwa biaya administrasi untuk mengikuti ujian SIM tidaklah murah. Selain itu, proses ujiannya pun tidak sebentar. Hal inilah yang membuat orang memutuskan untuk mengikuti sekolah mengemudi.
Dengan mengikuti sekolah atau les mengemudi terlebih dahulu, pendaftar bisa mempelajari dasar-dasar yang nantinya akan keluar pada ujian SIM. Durasi sekolah pun bisa mencapai 26 jam untuk teori dan 34 jam untuk praktek saja. Meskipun belum pasti lolos ujian SIM, namun peluangnya lebih besar karena memiliki bekal teori dan prakteknya.
Untuk jadwal sekolahnya termasuk bebas dan fleksibel. Setiap orang bisa memilih jadwal sesuai dengan kemampuannya baik pada weekdays maupun weekend. Lama belajarnya juga tergantung dari diri sendiri. Apabila rajin mengikuti setiap kelas, maka durasinya bisa semakin cepat.Jangan lupa bahwa ada batas limitnya, yaitu maksimal 9 bulan.
Artikel Pilihan
Tahapan Sekolah Mengemudi
Meskipun tidak ada jaminan pasti lulus dan bisa mendapatkan SIM, namun sekolah mengemudi tetap menjadi alternatif bagi sebagian orang di Jepang. Bagi yang memang berencana untuk mendaftar, maka berikut adalah beberapa tahapan yang harus dilalui agar bisa mengikutinya:
1. Mendaftar & Membayar Biaya Administrasinya
Untuk bisa ikut serta dalam semua pelajaran di sekolah, maka orang harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mengikutinya. Pada saat awal pendaftaran, setiap orang diharuskan mengisi formulir mengenai data diri serta jenis SIM yang ingin didapatkan.
Selanjutnya, setiap pendaftar juga diharuskan membayar biaya administrasi sebesar 300 ribu yen atau sekitar 30 juta rupiah. Jika bisa berhasil mengikuti ujian SIM dalam sekali tes, maka biaya yang dikeluarkan bisa lebih sedikit. Sebaliknya, jika gagal lagi maka jumlahnya bisa bertambah hingga 50 juta.
Setelah pendaftaran, para peserta akan diberikan buku pelajaran yang berisikan teori mengenai mengemudi. Ada juga teori mengenai tanda-tanda yang banyak ditemukan di jalanan. Jika tidak bisa bahasa kanji, maka jangan lupa untuk memilih buku yang berbahasa inggris. Dengan begitu, ujiannya nanti pun akan menggunakan bahasa inggris.
2. Mengikuti Pelajaran Mengenai Pengetahuan Umum Mengemudi
Setelah semua administrasi selesai, maka saatnya mengikuti semua level pelajaran yang diberikan. Untuk level paling dasar, peserta akan diajarkan mengenai pengetahuan yang ada pada buku panduan. Disini, peserta akan dijelaskan mengenai makna dan arti dari tanda-tanda yang ditemukan di jalan. Selain itu, peserta juga akan diinformasikan mengenai potensi bahaya yang ada di jalan.
Dalam proses ini, guru akan memberikan penjelasan melalui film terlebih dahulu. Jika ada yang tidak dimengerti, maka para peserta bisa langsung menanyakannya dan akan dijawab oleh gurunya. Jangan sungkan untuk bertanya karena hal ini bisa membantu para peserta pada saat ujian nanti.
Ketika pelajaran dasar sudah selesai, maka peserta akan diberikan latihan tes tulis seperti aslinya. Soalnya belum tentu sama namun sangat mirip dengan aslinya. Jika berhasil mendapatkan nilai 90 ke atas, maka peserta tidak perlu mengikuti kelas dasar lagi. Namun, jika nilainya dibawah itu, maka peserta diharuskan mengulang lagi tesnya.
3. Pengetahuan Lanjutan & Test Drive
Apabila sudah berhasil lulus dari level dasar, maka peserta akan melanjutkan sekolah mengemudi ke tahap lanjutan. Disini, para peserta akan mendapatkan pengetahuan mengenai cara mengendarai mobil yang benar dan mendapatkan prakteknya secara langsung.
Pada tahap ini, peserta akan dimasukkan ke dalam kelas yang dibuat dalam bentuk screen monitor. Jadi, setiap peserta dibuat seakan-akan berada di dalam mobil. Meskipun hanya latihan, namun setiap peserta harus berjalan seperti layaknya menyetir mobil beneran. Jika bisa lolos dalam tahap latihan ini, peserta baru akan melanjutkan ke tahap prakteknya.
Pastikan untuk mengingat semua teori dan sikap yang diajarkan dalam mengendarai mobil. Karena untuk lulus ujian praktek, peserta juga harus menunjukkan sikap yang benar dalam menyetir. Jadi, jangan coba-coba untuk menyetir dengan satu tangan atau mengangkat telepon ketika sedang menyetir.
Alternatif Bagi yang Tidak Ingin Mengambil Sekolah Mengemudi
Dengan biayanya yang mahal, banyak orang yang memilih untuk tidak mengikuti sekolah untuk mengemudi. Selain biayanya yang mahal, tidak ada jaminan bahwa mereka bisa pasti lulus dan bisa mendapatkan SIM. Sebagai alternatif, banyak orang yang cenderung memilih datang ke tempat latihan mengemudi.
Meskipun tidak selengkap dan sedetail sekolah, namun di tempat latihan, para peserta tetap bisa belajar cara mengemudi mobil. Selain itu, peserta tetap akan dibimbing oleh para profesional di bidang pembuatan SIM. Bagi yang ingin mencoba alternatif ini, cobalah datang ke tempat berikut:
1. Hirabari Jidosha Renshuchu
Tempat latihan mengemudi yang satu ini berada di Nagoya, tepatnya dekat dengan halte Hirabari. Untuk bisa mengikuti latihan di tempat ini, peserta hanya perlu mendaftar dan membayar biaya pendaftaran serta latihan sebanyak 10.500 yen. Setiap sesi latihan berdurasi sekitar 50 menit dengan didampingi pelatih.
2. Josai Fukushikai
Untuk yang mencari tempat latihan yang lebih murah, cobalah datang ke Josei Fukushai. Meskipun tempatnya tidak sebagus Hirabari Jidosha Renshujo, namun biaya latihan disini lebih murah, yaitu 5.000 yen saja. Disini para peserta bisa dilatih langsung oleh teman atau saudara yang bisa mengemudi selain pelatih kursus.
3. Seirin Jidosha
Berbeda dengan tempat kursus yang lain, disini, peserta akan dibantu sesuai dengan kemampuan serta budget yang dimiliki. Dengan begitu, peserta akan mendapatkan bimbingan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, Seirin Jidosha juga mampu membantu orang yang ingin mengubah SIM internasional menjadi SIM Jepang.
Apakah SIM Internasional Beda dengan SIM Jepang?
Pada perjanjian Geneva, sudah tertulis secara jelas bahwa SIM internasional dan SIM A Indonesia seharusnya bisa berlaku di Jepang. Namun, faktanya di lapangan banyak orang asing termasuk warga Indonesia yang ditilang akibat tidak memiliki SIM Jepang.
Jadi, bagi orang yang berencana untuk tinggal di Jepang dalam waktu yang lama dan ingin menyetir sendiri ada baiknya membuat SIM Jepang. Jika SIM yang dimiliki sudah berlaku lebih dari 3 bulan dari tanggal dibuat, proses pengalihannya ke SIM Jepang akan menjadi lebih mudah. Namun, jika belum 3 bulan, maka orang tersebut diharuskan mengikuti ujian SIM dari awal.
Jadi, untuk mendapatkan SIM di Jepang bukanlah hal yang mudah dan murah. Karena alasan inilah, banyak orang memilih untuk mengikuti sekolah mengemudi atau kursus khusus agar bisa lulus ujian SIM. Dengan begitu, peluang untuk lulus dan mendapatkan SIM menjadi lebih besar.
rekomendasi untuk pembaca artikel ini
KOTA Nagoya : 3 Tempat latihan mengemudikan mobil
Ini dia tempat latihan mengemudi yang direkomendasikan untuk kalian yang mau mendapatkan SIM di jepang, silahkan dibaca juga!
Baca juga: Pentingnya Mengikuti Tenki Yoho Saat Berada di Jepang