Jika ditanya mengenai pakaian tradisional Jepang, barangkali banyak orang akan spontan menjawab kimono. Namun tahukah, jika negeri Sakura punya budaya pakaian tradisional lain yang bernama hakama yang tidak kalah indah dan bernilai sejarah? Jika belum tahu, maka sebaiknya baca ulasan berikut ini dengan seksama, agar tidak ketinggalan sedikitpun informasi tentangnya!
Daftar Isi
- Sejarah Singkat Penggunaan Hakama
- Tujuan Pemakaian Hakama
- Jenis Hakama yang Dipakai Orang Jepang
- Cara Mendapatkan Hakama di Jepang
Sejarah Singkat Penggunaan Hakama
Secara sederhana hakama bisa diartikan sebagai pakaian tradisional pada masyarakat Jepang yang dibuat dari dua lembaran kain polos. Kain tersebut dibentuk menyerupai trapezium, dengan tiga buah ploi kanan kiri pada bagian depan dan polosan di bagian belakang. Lazimnya, dipakai untuk kostum bawahan, baik keperluan acara resmi, sehari-hari maupun olahraga.
Mulanya pakaian tradisi seperti ini dikenal sebagai kostum luaran tradisional Jepang yang hanya dipergunakan oleh kaum laki-laki saja. Sampai kemudian, seiring berkembangnya zaman, banyak perempuan yang tertarik untuk memakaianya. Karena dinilai memiliki nilai estetik yang menunjang penampilan, mulai dari keragaman corak, bentuk hingga variasi warnanya.
Artikel Pilihan
Tujuan Pemakaian Hakama
Lebih lanjut lagi bertahannya kepopuleran pakaian tradisional ini salah satunya dipengaruhi oleh tujuan penggunaannya yang sangat beragam. Mulai dari keperluan seragam harian sampai pada acara-acara khusus yang hanya dipakai saat tertentu saja, di antaranya:
1. Kyudo
Pertama, hakama biasa dipakai oleh pria dan Wanita Jepang yang mengikuti kyudo. Yakni sebuah seni panahan yang memiliki teknik khas dan aturan berbeda dari yang biasa terlihat di negara barat seperti Amerika. Menariknya, kono seni ini telah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat sejak Jepang masih berada pada periode samurai feodal.
2. Kendo
Selanjutnya, pakaian tradisi hakama juga lazim dipergunakan sebagai kelengkapan seragam dalam pertarungan kendo. Yakni sebuah seni bela diri khusus yang memiliki ciri pemakaian shinai atau pedang bambu sebagai persenjataan utama dan aneka perlindungan untuk dada dan kepala. Olahraga ini telah digemari sejak zaman samurai dan terus mengalami perkembangan sampai sekarang.
3. Aikido
Bila ditilik dari sejarah, pada awal kemunculannya seni bela diri ini lebih populer di kalangan istana Jepang saja. Namun kemudian meluas karena diyakini mencerminkan kepribadian negeri sakura dari dua sisi yang berbeda. Yaitu segi kemodernan pola pikir yang terlihat dari teknik yang dipergunakan dan ketradisionalan dari bentuk pakaian yang dikenakan.
4. Keperluan Pernikahan
Pemakaian pakaian ini juga ditemui dalam upacara pernikahan yang berlangsung di negara Jepang. Umumnya dipakai oleh pihak mempelai pria maupun dari sanak famili yang menghadiri acaranya, seperti orangtua laki-laki atau kerabat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesan santai tapi tetap formal pada pernikahan adat, khususnya yang memakai gaya Shinto.
5. Kelulusan Pendidikan
Seperti yang sempat disinggung, dari segi tampilan, pakaian ini tidak hanya modis tapi juga memiliki nilai keformalan. Maka tidak mengherankan bila akhirnya banyak dipergunakan saat para siswa menghadiri acara wisuda kelulusan pendidikan. Khususnya bagi para perempuan, lantaran bisa memilih pakaian berwarna cerah dengan banyak motif yang akan sangat menunjang penampilan.
6. Pakaian Profesi
Nampaknya kepopuleran jenis pakaian tradisi ini tidak didominasi oleh sekelompok golongan saja. Tetapi telah meluas ke sejumlah bidang profesi penting yang ada di negara Jepang, semisal:
-
Kannushi atau pendeta Shinto Jepang yang biasanya melakoni ritual di kuil suci sejak dahulu kala;
-
Miko atau para wanita yang bertugas membantu pendeta Shinto dalam menjalankan ritual di kuil;
-
Sensei atau profesor atau guru di instansi pendidikan yang ada di Jepang;
-
Pelajar di berbagai tingkat pendidikan mulai dasar, menengah, hingga perguruan tinggi; dan
-
Bidang profesi lain yang mewajibkan pelakunya memakai pakaian formal yang bersifat tradisional.
7. Seragam Upacara
Masyarakat Jepang yang menjaga nilai-nilai leluhurnya, kebanyakan masih melaksanakan upacara-upacara tertentu, misal upacara minum teh. Upacara seperti ini biasanya membutuhkan pakaian resmi yang formal namun tetap santai saat dikenakan. Karenanya, maka dipilihlah pakaian tradisi bermotif striped yang tidak hanya mampu memberikan kesan formal saja tapi juga mengoptimalkan kenyamanan para penggunanya.
8. Setelan untuk Menghadiri Upacara Pemakaman
Terakhir, pakaian tradisional yang unik ini dulunya juga lazim dipakai sebagai setelan untuk menghadiri upacara pemakaman. Akan tetapi, belakangan semakin ditinggalkan lantaran banyak orang beralih ke pakaian modern. Alasannya, pakaian modern dinilai lebih simple, praktis, dan mudah ditemukan di pasaran, semisal setelan celana dan kemeja serba hitam ala masyarakat barat.
Jenis Hakama yang Dipakai Orang Jepang
Selain dari tujuannya yang beragam seperti disebutkan di atas, ternyata pakaian hakama ini memiliki beberapa jenis. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya istimewa, antara lain:
1. Andonbakama
Pada jenis pertama ada andonbakama yang secara sepintas menyerupai bentuk rok pada wanita. Jenis ini cenderung ketat dan menyulitkan para pemakainya untuk melakukan pergerakan kaki. Oleh karena itu, biasanya dipilih untuk digunakan pada acara yang tidak terlalu menuntut pergerakan. Semisal untuk menghadiri acara wisuda kelulusan, upacara, ataupun acara resmi lainnya.
2. Nobakama
Berbeda dengan andonbakama untuk acara resmi, nobakama banyak dipakai masyarakat Jepang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu ciri utamanya adalah bentuk desain pada pergelangan kaki yang cenderung lebih sempit dibandingkan dengan jenis lainnya. Tujuannya, agar pemakai tidak merasa repot pada saat melakoni aktivitas harian yang bisanya menuntut gerak yang dinamis.
3. Umanoribikama
Varian ketiga ini adalah yang banyak dikenakan oleh para pelaku seni bela diri. Umumnya, memiliki bentuk lebar pada bagian bawah dengan tujuan mempermudah pergerakan dari para pemakainya. Di samping itu, varian ini memiliki ciri adanya jahitan memanjang pada bagian pergelangan kaki mengarah ke selangkangan, sehingga banyak yang mengatakan mirip celana.
4. Machiaribakama
Terakhir, ada jenis machiaribakama yang juga tidak kalah terkenal di kalangan masyarakat Jepang. Utamanya bagi orang yang ingin mempunyai pakaian modis dan praktis namun sekaligus memiliki jangkauan gerak yang lebih leluasa. Pasalnya, jenis ini memiliki bentuk jahitan khusus menyerupai kulot, seperti yang dikenal masyarakat Indonesia, sehingga mudah dipakai dan dikombinasikan.
Cara Mendapatkan Hakama di Jepang
Bagi yang tertarik untuk mendapatkan pakaian tradisional ini sekarang pun tidak terlalu sulit lagi. Lantaran, kini telah tersedia banyak alternatif cara yang bisa dilakukan, semisal:
-
Kunjungi pusat perbelanjaan fashion yang banyak terdapat di kota-kota ramai seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, atau yang lainnya;
-
Akses web penjualan resmi brand fashion asal jepang seperti Taps dan semacamnya; serta
-
Manfaatkan marketplace online yang banyak menawarkan pakaian tradisional khas Jepang dengan metode transaksi yang lebih sederhana seperti Yahoo atau yang lain.
Nah demikianlah tadi sejumlah informasi penting dan menarik yang dapat disampaikan terkait pakaian tradisional khas Jepang yang melegenda dan tetap lestari hingga kini. Bagaimana? Tidakkah tertarik untuk memiliki koleksi pakaian yang penuh nilai seni dan histori ini? Jika iya, maka segera jalankan alternatif cara di atas untuk mendapatkan hakama incaran!