Jidoushi, Kata Kerja Intransitif dalam Jepang Beserta Contohnya

WeXpats
2021/09/21

Pemahaman akan macam-macam kata verba perlu diperdalam, termasuk saat belajar Nihongo. Dalam bahasa Jepang, dikenal dua macam kata kerja yaitu Jidoushi dan Tadoushi. Kata verba ini seringkali membuat pebelajar kebingungan, terutama saat belum mampu membedakan keduanya. Berikut informasi yang dapat dipahami oleh pembaca agar dapat menguasai kata kerja dengan baik.

Daftar Isi

  1. Pengertian Kata Kerja Jidoushi
  2. Macam-Macam Kata Kerja Berdasarkan Objeknya
  3. Contoh Jidoushi
  4. Cara Mempelajari Kata Kerja

Pengertian Kata Kerja Jidoushi

Belajar bahasa dapat dimulai dari elemen terkecil, yaitu kata kerja atau yang seringkali disebut sebagai kata verba. Elemen ini berfungsi untuk menyatakan sebuah kegiatan, tindakan, serta bentuk pernyataan lain yang sifatnya dinamis. Keberadaannya tentu akan sangat diperlukan guna menyatakan apa yang sedang dikerjakan oleh diri sendiri maupun orang lain pada saat itu.

Untuk memahami sebuah kata kerja, pebelajar perlu mengidentifikasi keberadaan objek dalam kalimat. Bila saat ini pembaca sedang mengambil kursus bahasa Jepang, kata kerja merupakan materi paling awal yang patut dikuasai. Sebab, kata kerja akan banyak diterapkan saat membuat sebuah kalimat untuk digunakan dalam berkomunikasi.

Baca juga >> Mengenal Tadoushi, Kalimat Transitif dalam Bahasa Jepang

Macam-Macam Kata Kerja Berdasarkan Objeknya

id_1480_2

Kata kerja ada banyak sekali macamnya, penggunaannya tentu disesuaikan dengan kondisi pada saat itu. Berdasarkan objeknya, pebelajar dapat memahami dua macam kata kerja yaitu transitif dan intransitif. Sama halnya yang terdapat pada bahasa Jepang, untuk memahami perbedaan keduanya berikut penjelasan kata kerja tersebut:

1. Jidoushi

Kata kerja Intransitif dalam bahasa Jepang disebut dengan Jidoushi, yang mana tidak memerlukan objek dalam kalimat. Sebab, kata kerja tersebut sudah cukup jelas untuk menggambarkan apa yang sedang dikerjakan oleh subjek. Sehingga, terkadang hanya perlu ditambahkan dengan kata keterangan saja pada bagian akhir kalimat, misalnya berupa waktu dan tempat.

Bila pembaca menyimak pada kalimat 'Tomo tidur di kamar', maka tidak ditemukan kosakata yang berperan sebagai objek. Pembaca juga tidak dapat bertanya 'Tomo tidur apa?', sebab pertanyaan tersebut sangatlah tidak logis. Untuk itulah, kosakata tersebut termasuk ke dalam salah satu contoh Jidoushi atau kata verba intransitif.

2. Tadoushi

Kata verba transitif dalam bahasa Jepang disebut dengan Tadoushi, yang mana harus diimbuhi dengan objek saat digunakan pada kalimat. Sebab, pembaca akan menjadi kebingungan memahami maknanya bila hanya terdapat subjek dan kata kerja saja. Contoh Tadoushi seperti uru (menjual), akeru (membuka), yaku (memanggang), miru (melihat), dan sebagainya.

Baca juga >> Mengenal 4 Jenis Kata yang Ada dalam Bahasa Jepang

Contoh Jidoushi

id_1480_3

Menemukan contoh kata kerja yang masuk klasifikasi Jidoushi sangatlah mudah. Pebelajar hanya perlu menanyakan pada diri sendiri mengenai pertanyaan 'apa' yang berkaitan dengan kalimat. Apabila tidak ada pertanyaan yang logis, maka sudah dapat dipastikan bila kosakata tersebut masuk dalam kata kerja intransitif. Berikut beberapa contoh agar pembaca dapat memahaminya:

1. Pergi (Iku)

Perhatikan kalimat 'Tomo akan pergi ke sekolah' sebagai contoh penerapan kata kerja. Untuk mengetahui apakah kosakata ini masuk dalam bentuk intransitif, cobalah bertanya pada diri sendiri. Misalnya pertanyaan 'apa Tomo pergi?', yang mana sangatlah tidak masuk akan untuk ditanyakan. Dengan demikian, kosakata pergi (iku) merupakan contoh dari kata kerja intransitif.

2. Berjalan (Aruku)

Identifikasi jenis kata kerja juga dapat dilakukan dengan melihat kemungkinan adanya objek di akhir kalimat. Perhatikan kalimat 'Tomo berjalan dengan cepat' sebagai contoh. Pembaca tidak akan menemukan objek langsung yang dapat disandingkan dengan kata kerja tersebut. Sehingga, kosakata berjalan (aruku) dalam bahasa Jepang termasuk dalam kata kerja transitif.

3. Duduk (Suwaru)

Pembaca dapat melihat keberadaan objek langsung untuk memastikan kata kerja duduk (suwaru). Pada kalimat 'Tomo duduk di atas kursi' tidak ditemukan objek apa pun yang menyertai. Tetapi, kalimat ini justru diikuti dengan keterangan tempat sebagai penjelasan. Di samping itu, tidak terdapat pertanyaan 'apa' yang logis untuk diajukan dalam pernyataan tersebut.

4. Menangis (Naku)

Contoh lainnya tentang kata kerja intransitif dapat ditemukan pada kalimat yang mengandung kosakata menangis (naku). Pada kalimat 'Tomo menangis tadi malam' hanya menyertakan keterangan waktu tanpa objek langsung. Pertanyaan 'apa Tomo menangis?' juga tidaklah logis untuk ditanyakan. Sehingga kosakata ini termasuk dalam kategori intransitif.

5. Tertawa (Warau)

Pembaca tidak dapat menanyakan pertanyaan 'apa' pada kalimat yang mengandung kata kerja tertawa. Perhatikan kalimat 'Tomo tertawa mendengar cerita bapak' sebagai contoh untuk dipahami. Pertanyaan apa yang dapat diberikan yaitu 'apa Tomo tertawa?', yang mana tidaklah logis untuk diucapkan saat berkomunikasi. Sehingga, dapat simpulkan bila tertawa (naku) termasuk bentuk intransitif.

Baca juga >> Yojijukugo, Idiom dalam Bahasa Jepang Beserta Contohnya

Cara Mempelajari Kata Kerja

id_1480_4

Penggunaan kata kerja pada sebuah kalimat seringkali menjadi salah satu poin yang sulit untuk dipelajari. Terutama bagi pemula yang baru mempelajari bahasa asing tersebut. Sehingga, pebelajar harus menerapkan cara yang dinilai efektif untuk mengembangkan kemampuan bahasa Jepang. Berikut beberapa cara mempelajari kata verba yang dapat dilakukan oleh pebelajar:

1. Belajar Dimana pun Ketika Pergi

Semakin sering seseorang mempelajari kata kerja dalam bahasa Jepang, maka akan semakin banyak kosakata yang dikuasai. Sekolah bukanlah satu-satunya tempat untuk belajar, sebab individu dapat menggali kemampuan berbahasa Jepang dimana pun. Buatlah catatan kecil pada buku atau pun smartphone agar mudah mempelajari materi yang belum dikuasai.

2. Belajar Berpasangan

Setelah berusaha menghafal banyak contoh kata kerja, individu dapat belajar secara berpasangan. Carilah teman yang dapat mendampingi proses belajar ketika di rumah, dan cobalah untuk melatih hafalan kata kerja tersebut bersama teman. Dengan demikian, pebelajar akan lebih cepat menguasai banyak kosakata untuk digunakan dalam berkomunikasi.

3. Menambah Kosakata Jepang Sebanyak Mungkin

Sebaiknya kesampingkan dulu mengenai klasifikasi kata verba Jidoushi atau pun Tadoushi. Terutama bagi pebelajar yang baru memulai pembelajaran tentang Nihongo. Materi ini bisa jadi membingungkan secara teknis, tetapi lebih mudah bila dipraktekkan langsung ketika berkomunikasi. Terutama bila telah memahami jenis kata kerja dalam bahasa Indonesia, sebab secara umum tidaklah berbeda.

Dengan demikian, pembelajaran dapat difokuskan pada penambahan kosakata sebanyak mungkin. Kebiasaan membaca buku bacaan berbahasa Jepang dapat diterapkan agar pembelajaran dapat menguasai lebih banyak kata kerja. Terlebih saat ini materi yang berkaitan dengan bahasa Jepang dapat diakses dengan mudah melalui mesin telusur Google dan Youtube.

4. Membuat Contoh Kalimat

Bila hanya menghafalkan Jidoushi dan Tadoushi saja, pebelajar akan kesulitan untuk memahami maknanya. Lebih tepat bila pembelajaran dilakukan dengan membuat berbagai contoh penggunaan kata kerja. Alternatif ini dapat dilakukan agar pembelajar dapat memahami bagaimana kata kerja tersebut dituliskan dalam sebuah kalimat maupun percakapan.

5. Mengikuti Kelompok Belajar

Setiap individu memiliki caranya sendiri ketika belajar, mulai dari belajar secara mandiri hingga berkelompok. Bergabung dengan grup belajar dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan motivasi. Sangat direkomendasikan bila pebelajar mengambil kursus bahasa Jepang, sebab materi pembelajaran yang diberikan lebih sistematis. Dengan demikian, pebelajar dapat lekas menguasai banyak kosakata.

Demikianlah penjelasan mengenai Jidoushi, kata kerja intransitif dalam bahasa Jepang. Agar dapat membedakan dengan kata kerja Tadoushi, cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi keberadaan objek dalam kalimat. Selain itu, kata kerja dapat diklasifikasikan dengan mudah dengan mencoba membandingkan dengan pertanyaan 'apa' seperti pada contoh di atas.

 

Baca juga >> Manfaat Serta Cara Belajar Bahasa Jepang yang Efektif

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Jidoushi, Kata Kerja Intransitif dalam Jepang Beserta Contohnya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie