Penduduk Jepang dikenal santun kepada orang Jepang lainnya maupun warga asing. Tata bahasa yang digunakan memiliki aturan khusus yang bisa diterapkan untuk menghargai lawan bicara. Salah satunya penerapan Kenjogo yang digunakan untuk orang yang lebih dihormati. Di samping itu, terdapat tingkatan bahasa hormat lain yang dapat dipelajari pada pembahasan berikut!
Daftar Isi
- Tingkatan Bahasa Hormat di Jepang
- Aturan Penggunaan Kenjogo
- Contoh Kalimat Merendahkan Diri
- Manfaat Menggunakan Bahasa Hormat Jepang
Tingkatan Bahasa Hormat di Jepang
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, seseorang perlu mempelajari bahasa hormat. Di Jepang pokok bahasan ini disebut sebagai Keigo, yang mana memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan situasi dan lawan bicara. Bila akan melanjutkan studi di universitas atau bekerja di perusahaan Jepang, maka seseorang perlu memahami tingkatan Keigo.
Selayaknya ketika menggunakan bahasa Indonesia, lawan bicara tentu akan merasa senang bila dihargai. Untuk menghargai orang lain, diperlukan pemahaman mengenai bahasa hormat. Sehingga komunikasi untuk membahas topik pekerjaan maupun hal lainnya dapat terjalin dengan baik. Berikut beberapa tingkatan Keigo yang perlu dipahami saat belajar bahasa Jepang:
1. Teineigo
Ini merupakan tingkatan dasar dari bahasa hormat yang ada di Jepang. Teineigo mudah untuk dipelajari meski baru kali pertama belajar Nihongo. Ciri utama dari penggunaan Taineigo adalah adanya verba bantu yang berupa akhiran -masu atau -desu. Misalnya pada contoh kalimat Hon wo yomimasu yang bila diterjemahkan menjadi 'saya sudah membaca buku'.
Kosakata yomu merupakan salah satu contoh bentuk futsuu yang diganti menjadi Taineigo dengan menambahkan -masu. Selain itu, penambahan verba bantu ini juga bisa dipakai pada kata tsukuru menjadi tsukurumasu. Misalnya dalam contoh kalimat Ningyou wo tsukurimasu, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi 'saya membuat boneka'.
Untuk lebih jelas nya kalian bisa membaca Teineigo, Mengenal Dasar Bahasa Jepang Halus dan Sopan.
2. Sonkeigo
Tingkatan Sonkeigo umumnya digunakan di lingkungan sekolah dan kantor untuk berbicara dengan lawan bicara terhormat. Konsep dari Sonkeigo ini pada dasarnya dilakukan dengan cara meninggikan lawan bicara. Ini mengartikan bahwa status penutur lebih rendah dibandingkan lawan bicara maupun subjek yang sedang dibahas dalam kalimat.
Ciri penggunaan Sonkeigo dalam kalimat adalah adanya tambahan -o...ni naru, -rareru, hingga adanya verba khusus. Ada banyak contoh dari verba yang khusus digunakan dalam Sonkeigo. Misalnya pada kosakata suru yang diubah menjadi nasaru berarti 'melakukan'. Contoh lainnya pada kata iu menjadi ossharu yang berarti 'berkata'.
3. Kenjogo
Tingkatan Kenjogo digunakan sebagai bahasa hormat yang digunakan untuk orang yang lebih tinggi posisinya. Konsep dari bahasa ini adalah merendahkan diri sendiri dibandingkan dengan lawan bicara atau subjek yang dibahas dalam kalimat. Sebagaimana pada tingkatan sebelumnya, bahasa ini juga memiliki verba khusus yang digunakan untuk berkomunikasi.
Beberapa contoh verba dalam bahasa hormat seperti iru yang diganti menjadi oru, berarti 'ada'. Contoh verba lain misalnya yaru yang diubah menjadi ageru berarti 'memberi'. Selain itu, masih banyak verba lain yang dapat dipelajari. Pebelajar dapat membuat daftar verba bantu untuk bahasa hormat agar lebih mudah menghafalkannya.
Untuk lebih jelas lagi kalian bisa membaca Kenjogo, Gaya bahasa Jepang Formal untuk Berkomunikasi dengan Orang yang Dihormati
Artikel Pilihan
Aturan Penggunaan Kenjogo
Bagi orang asing yang mempelajari Kenjogo tidak perlu takut untuk mencoba mengucapkannya sebagai praktek. Sebab, tidak semua orang Jepang telah mahir dalam menggunakan kalimat untuk merendahkan diri sebagai bentuk menghormati pembicara. Sehingga, sangat wajar bila pada prakteknya mengalami kesalahan. Tetapi pahaman bahasa akan semakin sempurna bila terus berlatih.
Meski demikian, pebelajar tidak bisa sembarang mengucapkannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sebab, penggunaan bahasa ini pada dasarnya memiliki aturan tersendiri. Akan lebih sempurna bila pebelajar didampingi oleh guru atau orang yang lebih mahir berbahasa Jepang. Berikut beberapa aturan yang perlu diterapkan untuk menggunakan bahasa hormat:
1. Jangan Gunakan untuk Orang yang Berada di Level yang Sama
Karena sifatnya untuk menghormati lawan bicara, tata bahasa ini tidak akan cocok ketika dipakai untuk orang dengan level yang sama. Kategori pembicara dengan level sama yang dimaksud yaitu teman sebaya. Meski tujuannya untuk saling menghormati, tetapi pada kondisi ini tidak dianjurkan menggunakan bahasa hormat sebagaimana yang dijelaskan di atas.
2. Selalu Gunakan untuk Orang yang Kedudukannya Lebih Tinggi
Saat perkenalan atau sedang menceritakan diri sendiri di tempat kerja, pebelajar dapat menggunakan bahasa hormat. Tentunya bahasa ini akan lebih terdengar relevan bila dipakai untuk berkomunikasi dengan rekan kerja yang jabatannya lebih tinggi. Sebab, penggunaan Kenjogo bertujuan untuk menghormati pembicara. Sehingga, hubungan kerja akan terjalin dengan baik.
Contoh Kalimat Merendahkan Diri
Dalam memahami Kenjogo, pebelajar perlu banyak menghafal verba yang digunakan untuk membuat kalimat. Sebab, verba yang digunakan tentunya tidak akan sama saat membuat kalimat untuk teman sebaya. Konsep dasar yang perlu diingat dalam membuat contoh kalimat yaitu pembicara merendahkan diri dengan maksud menghargai subjek yang dibahas.
Sebagai contoh, pada kalimat watakushi wa Jakarta ni orimasu digunakan verba khusus oru bukan iru. Kalimat ini berarti 'saya sedang berada di Jakarta. Selain itu, pada kalimat watakushi wa Surabaya kara mairimashita digunakan verba mairu bukan kuru. Kalimat ini memiliki terjemah 'saya datang dari Surabaya'.
Ada banyak verba khusus yang digunakan dalam merangkai kalimat pada bahasa merendahkan diri. Agar lebih mudah dalam membuat kalimat, pebelajar perlu menambah kosakata verba sebanyak mungkin. Cobalah untuk merangkai kalimat sederhana yang bisa diucapkan pada rekan kerja yang dihormati.
Manfaat Menggunakan Bahasa Hormat Jepang
Mempelajari bahasa hormat meliputi Teineigo, Sonkeigo, dan Kenjogo mungkin memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Akan tetapi, bila mampu menggunakannya dengan benar maka akan semakin mudah dalam berkomunikasi. Mempelajari bahasa hormat termasuk dalam upaya mengenal budaya Jepang. Berikut beberapa manfaat yang akan diterima bagi pelajar:
1. Membuat Seseorang Lebih Dihargai
Saat berkenalan dengan orang baru, pembicara perlu meninggalkan kesan yang baik. Salah satu upaya yang bisa dipraktekkan yaitu dengan memakai bahasa yang sopan. Penggunaan Keigo akan membuat lawan bicara merasa lebih dihargai ketika berkomunikasi. Sehingga, pertemuan tersebut akan mempunyai kesan baik bagi seseorang.
2. Hubungan Kerja Menjadi Lancar
Penggunaan bahasa sopan seperti Kenjogo akan menjaga hubungan antar karyawan di sebuah perusahaan. Saat salah satu rekan mengalami kesulitan, maka karyawan lain tidak akan segan untuk membantu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahasa hormat membawa manfaat yang baik bagi hubungan antar karyawan maupun di lingkungan lain.
3. Meminimalkan Terjadinya Konflik dengan Orang Lain
Siapa pun orangnya, tentu akan lebih memilih menggunakan bahasa yang lebih sopan dibanding kata-kata yang kasar. Sebab, bahasa yang kurang sopan juga dapat menjadi sumber kesalahpahaman antara pembicara. Sehingga hal ini memungkinkan terjadinya konflik yang merugikan kedua belah pihak. Meminimalisir kesalahpahaman bisa dilakukan dengan penggunaan bahasa hormat.
Itulah pembahasan mengenai Kenjogo beserta tingkatan bahasa hormat lainnya yang berlaku di Jepang. Membiasakan diri berbicara dengan bahasa yang sopan sejatinya bisa dimulai sejak dini. Meski tidak sedang berada di lingkungan kerja, bahasa yang sopan dapat diterapkan saat bertemu orang baru serta berbicara dengan orang yang lebih tua.
Baca juga >> Slang ala Jepang, Makin Mudah Bergaul dengan Orang Jepang.