Kamaboko, Olahan Ikan di Tahun Baru yang Unik dari Jepang

WeXpats
2022/01/12

Jepang merupakan negara yang terkenal dengan olahan ikan. Negara tersebut memang kaya dengan hasil laut, sehingga tak heran jika makanan seperti sushi atau sashimi menjadi populer. Selain itu, ada juga kamaboko yang tak kalah famous di Jepang sebagai makanan berbahan dasar ikan. Tak terlalu banyak yang mengenalnya, padahal sama enaknya.

Makanan ini adalah salah satu hidangan tradisional di Jepang, dengan tekstur umum seperti gel elastis. Daging ikan yang digunakan sebagai bahan baku bisa dari jenis ikan apapun, namun harus mengandung protein yang segar. Selain ikan, digunakan juga berbagai tepung seperti maizena, tapioca, dan terigu.

Daftar Isi

  1. Mengenal Kelezatan Camilan Ikan Khas Jepang
  2. Sejarah Awal Kamaboko
  3. Penamaan di Berbagai Daerah di Jepang
  4. Penyebutan Kamaboko di Negara Lain

Mengenal Kelezatan Camilan Ikan Khas Jepang

Jepang sangat umum dengan masakan olahan hasil laut. Berbagai jenis ikan diolah menjadi makanan lezat seperti sushi, atau dimakan mentah seperti sashimi. Selain itu, ada juga olahan dari berbagai jenis ikan yang dimasak dengan cara dikukus yang disebut kamaboko.

Istilah ini merupakan sebutan untuk makanan dari ikan yang dibuat dengan cara menghaluskan ikan putih tanpa tulang menjadi bubur ikan. Adonan bubur ikan ini kemudian dicetak menggunakan pencetak dari bahan kayu. Umumnya dibuat setengah silinder dan diberi pewarna makanan supaya cerah dan menarik.

Makanan ini dijamin tidak akan berbau menyengat karena adonan ikan ditambahkan perasa alami. Meskipun menggunakan pencetak kayu, dipilih juga kayu yang tidak berbau ketika dikukus. Biasanya, pewarna makanan yang dipakai adalah pink atau hijau daun. Dengan demikian penyajiannya akan semakin menarik, apalagi jika dibuat dengan berbagai kreativitas bentuk.

Setelah dicetak, adonan tersebut dimatangkan dengan cara mengukus sampai matang dan terasa lebih padat. Adonan yang sudah dikukus bisa langsung dimakan dengan terlebih dahulu diiris-iris. Selain itu, bisa juga dimakan sebagai pelengkap untuk main course, terutama pada hidangan yang berkuah seperti ramen atau udon.

Di beberapa tempat, penyajian kamaboko pun beragam. Ada yang disajikan dingin dengan berbagai celupan saus, atau dipanaskan bersama nasi. Selain itu, ada juga penyajian yang dipanggang sebentar dan dinikmati dengan saus pedas.

Makanan matang ini biasanya diiris dan dimakan sendiri. Beberapa orang memakannya dengan mencelupkannya ke dalam kecap dan wasabi yang disebut 'ita-wasa' dan banyak disajikan di izakaya (pub bergaya Jepang) atau sobaya (restoran mie soba). Karena hanya perlu diiris dan tidak merepotkan, sering disajikan untuk sarapan dan terkadang dimasukkan ke dalam chawan-musi sebagai hiasan.

Umumnya makanan ini diberi pewarna merah atau dibiarkan berwarna putih. Bukan tanpa alasan, karena merah dan putih melambangkan keberuntungan bagi penduduk Jepang. Saat ini, camilan ikan khas Jepang ini sudah menyebar ke seluruh dunia, bahkan dibuat dalam bentuk camilan dalam kemasan.

Sejarah Awal Kamaboko

Makanan ini sebenarnya bukan variasi baru, karena sudah ada sejak abad ke-14. Penyebarannya ke seluruh dunia diiringi dengan inovasi bahan yang digunakan. Misalnya, produk dengan bahan kain atau kepiting banyak dikenal di negara-negara barat. Selain itu ada juga varian keju dan juga digoreng untuk merambah pasar modern.

Saat ini, istilah yang digunakan adalah chikuwa atau jakoten, sementara kamaboko adalah penyebutan pada awal kemunculannya. Dalam perkembangan kudapan ini, pencetakan di atas kayu juga membuatnya disebut ita kamaboko.

Popularitas makanan ini membuat berdirinya sebuah asosiasi produsen camilan ini, yang juga menetapkan tanggal 15 November sebagai hari Kamaboko. Dipilihnya tanggal tersebut berawal dari sejarah awal dihidangkannya kudapan ini di istana kaisar yaitu pada tahun 1115, sehingga diterjemahkan menjadi bulan 11 tanggal 15.

Di era modern ini, mahalnya harga ikan membuat kudapan ini pun tergolong menjadi camilan mahal. Selain itu, kudapan ini juga dihidangkan sebagai sajian khas saat pergantian tahun. Bukan hanya itu, beberapa daerah bahkan sengaja membuat makanan ini sebagai souvenir ketika acara-acara khusus keluarga seperti pernikahan.

Penamaan di Berbagai Daerah di Jepang

Makanan ini sangat populer di Jepang sebagai hidangan mewah dan sajian khas tahun baru. Penyebarannya di berbagai daerah di Jepang membuat namanya pun menjadi beragam sesuai dengan daerahnya.

1. Saiku Kamaboko

Istilah ini digunakan di kota Maizuru yang terletak di prefektur Toyama. Makanannya dicetak dengan bentuk ikan kakap, dan digunakan secara khusus untuk souvenir. Biasanya, cinderamata ini dibagikan pada saat acara pernikahan. Bentuk kakap dengan skala asli 1:1 ini membuatnya semakin mahal.

Digunakannya makanan ini untuk souvenir pernikahan tentu akan semakin meninggikan prestise. Itulah sebabnya, meskipun sering ditemui sebagai cinderamata, namun umumnya dipakai pada pesta-pesta pernikahan mewah atau di kalangan menengah ke atas.

2. Haben

Masih di prefektur Toyama, makanan ini juga disebut sebagai Haben. Bedanya adalah, pembuatannya tidak lagi menggunakan cetakan kayu seperti pembuatan di era awal olahan ikan ini. Haben dibuat dengan cara digulung seperti halnya proses pembuatan tamagoyaki.

Ada variasi seperti menggulung 'kombu atau kobu' ke dalam camilan ini sehingga disebut 'kobumaki' atau gulungan rumput laut. Ada juga yang menyebut 'aka-maki' atau gulungan merah yang bentuknya mirip dengan 'naruto-maki'.

3. Sasa

Ketika sampai di Kota Sendai, makanan ini juga tidak dibuat standar menggunakan kayu sebagai cetakannya. Di sana, kudapan ini dibuat dengan bentuk seperti daun bambu. Dalam Bahasa Jepang, daun bambu disebut “Sasa”. Setelah matang, camilan ini akan ditusuk lagi dengan tusukan dari bambu layaknya sate. Keunikannya membuat camilan ini juga bagus untuk dijadikan oleh-oleh.

4. Yaki Kamaboko

Berbeda dengan daerah lainnya, kansai menyukai jenis camilan panggang. Alhasil, olahan ikan ini juga dibuat dengan cara dipanggang hingga berwarna keemasan. Setelah itu, dinikmati dengan berbagai saus.

Penyebutan Kamaboko di Negara Lain

Sebaran makanan ini hingga ke seluruh dunia membuatnya semakin tersohor. Bukan hanya daerah-daerah di Jepang yang memiliki perbedaan nama, beberapa negara pun mempunyai istilah baru untuk makanan hasil olahan ikan dari Jepang ini.

1. Korea Selatan

Di Korea Selatan, dikenal nama “Eomuk” untuk menyebut camilan Jepang ini. Negara yang memang selalu penuh dengan ide jajanan street food ini, menjajakannya di supermarket atau di pinggir jalan dengan bentuk seperti sate dengan siraman kuah hangat.

Bahan ikan barangkali agak sulit ditemukan di Korea, oleh karenanya digunakan bahan kentang atau tepung dengan menambahkan perasa ikan. Namun pada dasarnya penduduk Korea juga memakannya sebagai camilan, maupun digunakan untuk topping makanan berkuah.

2. Hawai

Bukan hanya di Asia, ternyata camilan ini sudah merambah Benua Amerika. Di dataran Hawai, camilan dengan warna pink dan merah sudah tersedia di toko bahan makanan. Bentuk setengah silinder dari camilan ini juga dipersamakan dengan “quonset huts” pada masa Perang Dunia II, yang juga disebut menjadi “Kamaboko Houses”.

Berbagai olahan, penggunaan, dan cara menikmati kamaboko di berbagai wilayah, menjadi keunikan tersendiri dari camilan ini. Meski demikian, hal itu tidak mengubah popularitasnya sebagai camilan berbahan dasar ikan yang berasal dari Jepang.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Kamaboko, Olahan Ikan di Tahun Baru yang Unik dari Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie