Mandi merupakan salah satu kegiatan penting di Jepang. Selain untuk membersihkan diri, mandi dianggap sebagai salah satu cara untuk kembali murni dan suci. Masyarakat Jepang pun terbiasa mandi seorang diri atau bersama-sama. Salah satu jenis pemandian yang ada di Jepang dan bisa dicoba oleh para wisatawan adalah Sento. Jika ingin tahu lebih jelas tentang Sento, baca juga Sento Pemandian Umum Air Panas yang Populer di Jepang.
Di Jepang sendiri terdapat beberapa jenis pemandian yang umumnya digunakan masyarakat lokal. Pertama, di tingkatan keluarga ada Ofuro, yang merupakan bak dengan isi air hangat. Berikutnya ada pemandian umum yang dikenal dengan Sento serta pemandian air panas yang disebut dengan onsen. Berbeda dengan dua lainnya, pemandian di rumah bersifat privat karena tidak berada di tempat umum serta tidak ada orang yang tak dikenal.
Daftar Isi
- Tradisi Mandi Masyarakat Jepang
- Tradisi Ofuro di Rumah
- Aturan di Pemandian Umum
- Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi
Artikel Pilihan
Tradisi Mandi Masyarakat Jepang
Mandi menjadi salah satu kegiatan yang penting karena berkaitan dengan ajaran Buddhisme dan Shintoisme. Dalam kepercayaan tersebut dikatakan bahwa membasuh diri sendiri dari berbagai kotoran adalah hal yang penting dan harus dilakukan oleh setiap orang. Dengan alasan ini, orang Jepang rutin membersihkan diri, baik pagi maupun malam hari.
Namun berbeda dengan budaya di negara lainnya, di Jepang orang terbiasa untuk mandi bersama. Budaya ini dikenal sejak abad ke-6. Pada saat itu, para kuil Buddha membangun sebuah pemandian yang dikhususkan untuk para biksu dan peziarah ketika akan melakukan ritual pembersihan. Di tempat tersebut, para biksu dan peziarah berkumpul dan bermandi bersama.
Sejak saat itu, muncul banyak pemandian umum yang sering digunakan oleh para bangsawan. Untuk menghindar dari rakyat biasa, para bangsawan menyewa satu pemandian umum untuk digunakan kalangan mereka saja. Hal inilah yang akhirnya membuat orang Jepang ingin membuat bak mandi tersendiri di rumah. Kini hampir semua rumah di Jepang memiliki ofuro untuk digunakan bersama dengan keluarga.
Pada umumnya, orang Jepang akan mandi bersama dengan anggota keluarganya di malam hari. Hal ini biasanya dilakukan sambil bersantai dan melepas lelah. Salah satu tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga. Untuk membuat situasinya terasa lebih nyaman, air yang digunakan di dalam Ofuro pun air hangat.
Tradisi Ofuro di Rumah
Setelah perang Dunia II berakhir, sebagian besar fasilitas dan bangunan di Jepang hancur tak tersisa. Hal ini membuat orang Jepang memutuskan untuk membuat bak mandi atau ofuro sendiri di dalam rumah.
Pada mulanya, ofuro terbuat dari kayu dengan bentuk persegi panjang yang kecil. Dengan ukurannya yang kecil, orang tidak bisa berendam tidur melainkan duduk. Bagian yang terendam pun hanya sebatas bawah dagu saja.
Seiring berjalannya waktu, bentuk bak di rumah pun dibuat lebih besar menyerupai bathtub. Bahan yang digunakan pada umumnya adalah akrilik ataupun stainless steel agar kuat dan bertahan lebih lama. Ukurannya pun kini dibuat lebih besar agar dapat digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya.
Aturan di Pemandian Umum
Bagi yang datang ke Jepang namun tinggal di rumah atau lokasi yang tidak memiliki Ofuro, jangan khawatir karena ada banyak sento yang bisa ditemukan. Di Jepang, sento dapat ditemukan di berbagai daerah mulai di kota besar, desa hingga di hotel sekalipun. Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi pemandian umum, maka pastikan mengetahui aturan-aturan berikut terlebih dahulu:
1. Menaruh Seluruh Barang di Loker
Ketika datang ke pemandian umum, seluruh barang bawaan harus dimasukkan ke dalam loker yang telah ditentukan. Saat masuk ke dalam area mandi, pengunjung dilarang membawa barangnya kecuali pakaian dan handuk yang diberikan. Pengunjung pun tidak perlu takut dengan keamanan loker, karena setiap pengunjung akan diberikan loker yang berbeda dengan gembok serta kunci.
2. Melepas Semua Pakaian (Telanjang)
Salah satu aturan yang mungkin membuat sebagian wisatawan kurang nyaman adalah semua pakaian harus dilepas alias telanjang. Untuk bisa atau boleh masuk ke dalam kolam pemandian, pengunjung harus melepaskan seluruh pakaiannya terlebih dahulu. Namun jangan khawatir mengenai tempatnya, karena kolam pemandian antara pria dan wanita berbeda.
Jika merasa tidak nyaman melepas seluruh pakaian, maka cobalah menggunakan pakaian dalam saja. Namun sebelum masuk ke dalam kolam, ada baiknya untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sento. Meskipun tidak semua, namun ada beberapa sento di Jepang yang mengijinkan pengunjung untuk tetap menggunakan pakaian dalam selama proses mandi.
3. Membersihkan Diri
Sebelum bisa masuk ke dalam kolam air hangat, pengunjung diharuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Nantinya, akan ada ruangan khusus yang berisi shower untuk membersihkan diri. Tujuannya adalah agar semua pengunjung yang masuk ke dalam sento sudah dalam kondisi yang bersih.
4. Keramas di Ruang Bilas
Bagi yang ingin mencuci rambut atau keramas, pastikan untuk melakukannya di ruang bilas. Jangan pernah keramas di ruang shower ataupun di kolam pemandian umum karena bisa membuat area tersebut kotor dan bersabun. Jadi, pastikan untuk tidak salah ruangan ketika akan mencuci rambut.
Ketika berkunjung ke pemandian umum jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di seluruh ruangan yang ada. Pastikan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menaruh barang pada tempatnya. Tujuannya adalah agar ruang mandi tetap bersih dari berbagai macam jenis kotoran.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi
Selain memperhatikan aturan saat mandi, jangan lupa untuk memperhatikan lama waktu mandi hingga temperatur dari air yang digunakan. Agar tidak sampai terluka, perhatikan hal-hal berikut:
1. Jangan Berendam Terlalu Lama
Meskipun mandi di air yang hangat sangat nyaman, namun pastikan untuk tidak berendam terlalu lama dalam satu waktu. Umumnya, orang akan berendam selama 30 menit lalu membersihkan atau menyiram diri dengan air bersuhu sedang. Ini adalah waktu yang optimal agar badan bisa terasa segar kembali. Namun, jika masih belum puas, maka pengunjung bisa berendam kembali dengan waktu maksimal 30 menit. Kemudian, ulangi langkah diatas kembali untuk menghindari kulit menjadi kering.
2. Jangan Menggunakan Air yang Terlalu Panas
Jika berada di ofuro, maka perhatikan suhu air yang digunakan. Pastikan suhu air yang digunakan tidak terlalu panas karena bisa menyebabkan badan terasa terbakar serta kulit menjadi kering. Usahakan untuk menggunakan air yang cukup hangat untuk membuat badan terasa hangat dan nyaman.
3. Air Jangan Melebihi Dada
Isilah air ke dalam bak mandi sampai area dada saja. Jangan mengisi bak melebihi dada. Tujuannya adalah agar air tidak sampai terkena wajah atau mata. Sesuaikan juga jumlah airnya dengan orang yang masuk ke dalam bak.
Itulah sekilas mengenai ofuro dan tradisi mandi di Jepang. Selain membersihkan badan, kegiatan ini menjadi salah satu budaya yang rutin dilakukan masyarakat Jepang baik sendiri maupun bersama-sama. Jadi bagi wisatawan yang datang ke Jepang, pastikan untuk mencoba kegiatan ini baik di rumah sewa, hotel maupun tempat pemandian umum. Jika ada yang tertarik dengan Onsen atau pemandian air panas alami khas jepang, silahkan di baca juga Rekomendasi Onsen: Pemandian Air Panas Alami Khas Jepang.