Kohaku Uta Gassen, Song Battle Menyambut Tahun Baru di Jepang

WeXpats
2022/06/10

Tahun baru di Jepang selalu diisi dengan segala hal yang menarik, semarak, dan unik. Salah satunya adalah Kohaku Uta Gassen yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi acara rutin di tahun baru. Sejak pertama kali kemunculannya, acara tahunan ini menyedot perhatian hampir seluruh penduduk Jepang.

Bagi orang dari luar Jepang yang memutuskan untuk menetap di Jepang, merayakan tahun baru bisa dengan cara menonton Kohaku uta gassen ini. Acara ini sendiri sangatlah seru karena diisi dengan pementasan musik yang gegap gempita. Mau tahu seperti apa keseruan acara ini? Simak artikel ini sampai habis, ya.

Daftar Isi

  1. Apa Kohaku Uta Gassen Itu?
  2. Awal Mula Kemunculannya
  3. Fakta Menarik Kohaku Uta Gassen
  4. Kohaku Uta Gassen VS Corona

Apa Kohaku Uta Gassen Itu?

Setiap malam tahun baru, penduduk Jepang biasa menikmati Kohaku uta gassen atau populer juga disebut Red and White Song Battle. Yaitu sebuah acara pagelaran musik di malam tahun baru produksi NHK Jepang. Setiap tanggal 31 Desember malam acara ini akan disiarkan secara live di televisi serta radio, juga di semua jaringan NHK baik internasional maupun TV kabel. 

Acara ini menampilkan banyak sekali artis yang terbagi menjadi tim merah dan putih. Tim merah akan diisi artis wanita, sedangkan tim putih artis pria. Jika ada grup atau duo campuran pria dan wanita, maka masuk ke tim merah. Yang menarik adalah, untuk penyanyi waria, mereka akan masuk ke tim putih. Acara ini biasanya disiarkan menjelang makan malam dengan durasi sekitar 4 jam.

Yang menjadikan acara ini seru adalah adanya panel juri yang terdiri dari sederet selebritas Jepang serta penonton yang hadir di studio. Mereka akan memilih tim mana yang paling bagus. Penonton di rumah juga bisa memilih jika menonton lewat TV digital melalui smartphone atau 1seg television. Pemenang bakal mendapatkan bendera kemenangan sampai tahun depan.

Keseluruhan acara musik ini bisa dibilang berlangsung sepanjang malam sampai detik-detik pergantian tahun. Pada sekitar pukul 23.45 gegap gempita musik langsung digantikan dengan suara genta dari kuil-kuil Buddha. Suara genta ini akan terus terdengar sampai tepat pukul 00.00 saat tahun baru tiba.

Awal Mula Kemunculannya

Pagelaran musik ini pertama kali disiarkan di radio NHK pada tahun 1945 dan kala itu masih bernama Kohaku Uta Shiai yang artinya pertandingan musik. Tidak hanya lagu-lagu saja namun juga ada musik instrumental mulai dari mandolin, xilofon, serta shakuhachi. Rencana awalnya, acara ini hanya mengudara sekali. Tapi sambutan baik membuatnya disiarkan kembali.

Pada dekade 60an, acara ini mengalami perubahan seperti mulai ditayangkan di televisi jaringan NHK, menerima penonton di studio, serta menggunakan venue gedung pertemuan NHK. Rating acara juga terus meroket mencapai 81,4 persen dari penduduk Jepang. Namun sampai tahun 1964, penduduk Okinawa belum bisa menikmati acara ini karena jaringan kabel belum tersambung di Honshu.

Era 70-80an membawa pembaruan yang cukup signifikan terutama dari segi penampilan. Kemunculan idol baru dari kalangan girl band. Kemudian juga perhatian yang mulai fokus ke busana para penampil terutama Kobayashi yang selalu mencuri perhatian dengan kostum-kostum mencoloknya. Dan di era 90an, grup musik besutan Tetsuya Komuro selalu jadi bintang panggung.

Di era modern atau abad-21, pagelaran musik ini semakin berwarna karena penampil datang dari berbagai kalangan bahkan artis luar negeri. J-Pop, K-Pop, dan artis-artis aliran folks juga ikut serta. Itulah sebabnya dari awal kemunculannya, rating acara ini selalu tinggi karena memang ini adalah acara yang menemani penduduk Jepang merayakan tahun baru.

Fakta Menarik Kohaku Uta Gassen

Bicara soal pagelaran musik akbar yang populer sejak tahun 40an ini memang tidak ada habisnya. Selalu ada hal-hal menarik untuk dibahas dan diketahui. Berikut ini beberapa fakta menarik soal acara yang setiap tahunnya menghadirkan banyak sekali artis ternama dalam dan luar negeri ini.

1. Lagu Dipilih Berdasarkan Region

Para penampil dan lagu-lagu yang dibawakan di acara ini dipilih berdasarkan keputusan panitia seleksi dari NHK. Yang menjadi dasar seleksi adalah angka penjualan dan juga tema acara. Kemudian, dilakukan juga survey secara demografis untuk memilih siapa artis yang paling populer di daerah masing-masing. Kemudian juga musik jenis apa yang ingin didengar oleh penduduk.

2. Ring Show

Konsep acara ini sebenarnya adalah song battle antara tim merah dan putih. Namun, ada satu segmen dalam acara ini dimana kedua tim akan melakukan performance secara bersama-sama. Nah, sesi latihan untuk segmen inilah yang disebut Ring Show. Dan di akhir acara semua artis akan menyanyikan Hotaru no Hikari yang merupakan versi Jepang dari Auld Lang Syne.

3. Pernah Jadi TV Show Paling Populer

Acara ini pernah menjadi acara yang paling banyak ditonton di televisi Jepang. Pasalnya, malam tahun baru sendiri merupakan hari libur yang umumnya dihabiskan di rumah. Oleh karena itu, kegiatan menonton acara TV jadi kegiatan yang paling banyak dilakukan orang. Walaupun ratingnya terus menurun seiring waktu, acara itu tetap menjadi event musikal terpopuler setiap tahun.

Selain tiga fakta di atas yang menarik lagi dari acara ini adalah penampil dari tahun-tahun sebelumnya juga akan tampil di tahun-tahun setelahnya. Bahkan, ada artis yang sudah tampil di acara itu selama lebih dari 50 tahun, lho! Ini karena range untuk penyanyi sangat luas, dari yang terbaru sampai ke generasi awal.

Kohaku Uta Gassen VS Corona

Pandemi virus Corona yang berkepanjangan pun mempengaruhi bagaimana pagelaran musik ini diselenggarakan. Yang paling signifikan adalah karena tidak adanya penonton di studio sehingga menyebabkan kekosongan di bangku penonton. Padahal biasanya orang-orang bisa menonton langsung di studio hingga memenuhi seluruh area penonton.

Samapun halnya dengan para juri dan juga tamu-tamu istimewa yang biasanya diberikan tempat khusus. Kali ini mereka tidak duduk berjajar di spot tertentu namun bebas duduk dimana saja karena memang kondisi studio kosong melompong. Tak berhenti sampai disitu, para penampil juga banyak yang melakukan pre-recorded untuk penampilan mereka. Keseruan acara jelas berkurang.

Tapi terlepas dari masalah karena pandemi, sebenarnya sudah ada banyak perubahan secara demografi yang menyebabkan minat terhadap acara ini juga berkurang. NHK sendiri juga tampaknya belum menemukan cara, atau enggan mencari cara supaya bisa menghadapi ini. Mereka belum menunjukkan apakah akan berpatokan pada formula sebelumnya, atau beradaptasi dengan situasi terbaru.

Pandemi corona yang menghantam dunia hiburan memang membuat acara ini kehilangan kemewahannya. Ditambah lagi minat masyarakat Jepang yang sepertinya berubah. Cara mereka merayakan tahun baru terus berubah seiring waktu. Terbukti dengan rating acara ini yang terus menurun walaupun tetap paling tinggi diantara acara musik tahunan lainnya. 

Terlepas dari semua kontroversi, perubahan-perubahan yang terjadi, penurunan rating, dan masalah internal lainnya, Kohaku Uta Gassen tetaplah acara musik yang sangat menarik di Jepang. Ini merupakan cara menarik menghabiskan malam tahun baru bersama keluarga di rumah. Baca juga >> Hatsumode, Tradisi Menyambut Tahun Baru di Jepang.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Lagu-lagu Jepang/ Kohaku Uta Gassen, Song Battle Menyambut Tahun Baru di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie