Jepang merupakan negara yang maju, maka tidak heran jika banyak mahasiswa ingin hidup di Jepang dan melanjutkan pendidikannya. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa asing tiap tahunnya. Menurut Jasso Pada tahun 2016, mahasiswa internasional berjumlah 239.287 sedangkan pada tahun 2017, meningkat menjadi 267.042 orang.
Namun, bagi mahasiswa asing tentunya terdapat peraturan yang harus dipatuhi. Pasalnya, mahasiswa asing tentunya memiliki peraturan yang berbeda dibandingkan dengan mahasiswa domestic Jepang. Namun, sebelum mengetahui mengenai peraturan tersebut, simak dahulu bagaimana prosedur setelah datang di Jepang bagi mahasiswa asing, di bawah ini.
Prosedur Setelah Datang di Jepang
Setelah datang di Jepang, mahasiswa asing akan diperiksa parpornya, apakah akan menetap dalam jangka panjang atau menengah. Kemudian, bagi mahasiswa asing yang tinggal lebih dari 3 bulan, mereka akan mendapatkan Kartu Izin Tinggal Sementara yang isinya identitas mereka. Jadi, apabila terdapat perubahan mengenai identitas pemegang kartu, hendaknya mengunjungi kantor yang berwenang.
Setelah menerima kartu tersebut, mahasiswa asing harus melaporkan pada kantor kota/kabupaten/kelurahan untuk mendaftar sebagai warga setempat. Jika sudah, maka pemegang kartu tersebut sudah dianggap sah sebagai warga negara asing dengan izin resmi untuk hidup di Jepang. Sebaiknya selalu membawa Kartu Izin Tinggal Sementara karena sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari kepolisian setempat.
Artikel Pilihan
Undang-Undang Imigrasi dan Status Tinggal Di Jepang
Prosedur tersebut tentu saja sesuai dengan undang-undang imigrasi Jepang. Pasalnya, semua orang asing yang tinggal di Jepang termasuk mahasiswa asing segala aktivitasnya diatur oleh Undang-Undang Imigrasi dan Otorisasi Pengungsi. Undang-undang tersebut juga mengatur status tinggal di Jepang untuk orang asing.
Misalnya, yaitu mengatur lama masa tinggal dan juga aktivitas apa saja yang boleh dilakukan. Jadi, apabila orang asing melakukan aktivitas diluar yang diperbolehkan tanpa izin, maka akan mendapatkan sanksi. Maka, bagi mahasiswa asing yang hidup di Jepang sebaiknya mengetahui peraturan yang berlaku. Setelah itu, barulah mempersiapkan segala hal, seperti mencari tempat tinggal.
Pencarian Tempat Tinggal di Jepang
Salah satu tahap yang perlu dilakukan bagi mahasiswa asing ketika hidup di Jepang yaitu mencari tempat tinggal. Pencarian tempat tinggal di Jepang tidak terlalu sulit namun harus jeli mencarinya. Cocokkan kriteria jenis tempat tinggal dan juga biaya yang dimiliki. Berikut ini adalah pembahasan mengenai pencarian tempat tinggal di Jepang yang sebaiknya diketahui:
1. Jenis Tempat Tinggal
Ada beberapa jenis tempat tinggal di jepang, yang pertama yaitu asrama. Asrama biasanya disediakan oleh sekolah, universitas, atau yang dikelola oleh provinsi, organisasi swasta bahkan negara Jepang sendiri. Biaya asrama tergolong murah dan fasilitasnya pun baik, namun persyaratannya ketat dan orang yang bisa tinggal di asrama begitu terbatas.
Kemudian, jenis tempat tinggal yang kedua yaitu penginapan yang dimiliki oleh pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten di Jepang. Biasanya, yang bisa tinggal di sini yaitu orang yang akan tinggal di Jepang selama 1 tahun atau lebih dan membawa keluarganya.
Jenis tempat tinggal yang terakhir, yaitu berjenis penginapan swasta, seperti apartemen, kontrak rumah, ataupun home stay. Apartemen di Jepang terdapat 2 jenis, yaitu apartemen sederhana yang hanya berupa rumah susun dengan dua lantai. Kemudian ada pula apartemen mewah, yang terdiri dari 3 tingkatan atau lebih.
Jika ingin hidup di Jepang dengan menyewa sebuah rumah atau mengontrak sebagian dalam sebuah rumah juga memungkinkan. Atau, bisa juga tinggal di home stay, di mana mahasiswa asing tersebut akan hidup di dalam rumah orang Jepang. Biasanya sistem ini dipilih agar lebih memahami bagaimana adat dan juga budaya Jepang.
2. Standar Biaya Sewa Kamar
Biaya sewa kamar di Jepang tentu saja tergantung dari banyak hal. Misalnya, semakin dekat tempat tinggal dengan pusat kota, tentu biayanya akan semakin mahal. Sebaliknya, jika jauh dari pusat kota, tentunya akan semakin terjangkau. Kemudian, standar biaya sewa kamar juga dipengaruhi oleh popularitas wilayah, lingkungan hidup, dan juga umur bangunan.
Harga biaya standar untuk sewa kamar di Tokyo, mulai dari 60.000 Yen per bulannya. Sedangkan untuk daerah pinggir kota, biayanya mulai dari 30.000 Yen sampai dengan 50.000 Yen per bulan. Karena standar biaya sewa kamar di Jepang begitu beragam, hendaknya persiapkan sebaik mungkin.
3. Cara Mencari Penginapan
Ada tiga cara dalam mencari penginapan, bagi mahasiswa asing biasanya cara yang ditempuh pertama yaitu melalui kantor administrasi sekolah maupun universitas. Biasanya sekolah atau universitas menyediakan beragam informasi terkait tempat tinggal di Jepang. Kemudian, mahasiswa asing juga bisa mencari informasi mengenai penginapan melalui kantor real estate atau fudosan.
Kantor tersebut akan membantu mahasiswa asing untuk mencari penginapan yang tepat. Biasanya, informasi mengenai fudosan tertempel di dinding informasi maupun di sekitar stasiun. Cara mencari penginapan yang terakhir dan mudah yaitu melalui internet, misalnya langsung mencari lewat situs web real-estate tertentu. Baca tips pencarian apartemen Jepang di sini!
Beragam Tips Untuk Hidup di Jepang
Setelah mengetahui bagaimana pencarian tempat tinggal di Jepang, kini saatnya mengetahui beragam tips ketika menjalani kehidupan di Jepang. Informasi ini sangat penting karena mahasiswa asing tentunya belum tentu paham bagaimana seluk beluk kehidupan di Jepang. Berikut ini adalah beragam tips untuk hidup di Jepang yang sebaiknya diketahui:
1. Cara Membuang Sampah
Di Jepang, cara membuang sampah begitu diatur dan harus dipatuhi oleh semua orang termasuk mahasiswa asing. Sampah harus dibuang di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan. Maka, apabila tidak mematuhi peraturan tersebut, sampah tidak akan diangkut oleh truk pengangkut sampah.
Setiap orang juga harus melakukan pemilahan sampah, misalnya sampah yang dapat dibakar, maupun sampah yang tidak bisa dibakar. Sampah-sampah besar seperti alat elektronik, mebel, sepeda juga tidak boleh dibuang sembarangan. Bahkan, orang tersebut harus membayar ketika ingin membuang sampah besar.
2. Penggunaan Fasilitas Umum di Jepang
Fasilitas umum di Jepang bisa dibilang lengkap, namun sebagai mahasiswa asing sebaiknya menggunakannya dengan bijaksana. Misalnya, ketika tinggal di asrama, dapur dan kamar mandi digunakan secara bersama-sama, Maka, gunakanlah fasilitas tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasalnya, fasilitas umum digunakan oleh banyak orang sehingga harus terpelihara kebersihannya.
3. Pemakaian Sepeda
Tidak jarang mahasiswa asing yang hidup di Jepang memilih sepeda sebagai alat transportasi yang digunakan. Namun, pemakaiannya juga harus memenuhi peraturan yang berlaku di Jepang. Misalnya, ketika membeli sepeda, daftarkan sepeda yang dibeli untuk mencegah adanya kejahatan.
Pasalnya, setiap sepeda di Jepang semuanya telah terdaftar secara resmi, sehingga apabila ada sepeda yang dicuri akan lebih mudah dilacak. Pengendara sepeda yang ugal-ugalan dan parkir sembarangan juga akan mudah diketahui oleh polisi. Oleh karena itu, parkirlah di tempat yang sudah ditentukan dan apabila melanggarnya, maka polisi akan mengangkut sepeda tersebut.
4. SIM Mobil dan Asuransi
Jika memilih mengendarai mobil ketika hidup di Jepang, tentunya harus memiliki SIM mobil. Caranya yaitu bisa memperoleh SIM di Jepang, mengonversikan SIM negara asal ke SIM Jepang, atau menggunakan SIM internasional. Tentunya ketiga jenis SIM tersebut memiliki persyaratan masing-masing yang harus dipatuhi.
Kemudian, para pengemudi harus memiliki asuransi mobil atau dalam bahasa Jepang dinamakan Jibaiseki Hoken. Asuransi tersebut akan membayarkan kompensasi pada pihak korban kecelakaan, jadi memiliki asuransi mobil sangat menguntungkan. Menurut situs Japan Study Support, biayanya mulai dari 1.2 juta Yen untuk korban yang cedera, dan 30 juta Yen untuk korban yang meninggal.
Bagi mahasiswa asing, hidup di Jepang memang penuh tantangan. Selain berbeda bahasa, perbedaan budaya juga mempengaruhi betapa besarnya tantangan yang harus dihadapi. Namun, lambat laun tantangan tersebut akan bisa diatasi, asalkan tetap mematuhi segala peraturan yang berlaku untuk mahasiswa asing.
Baca juga: Cara Hidup Hemat di Jepang dengan Cara Ini! Bertahan Hidup yang Praktis!