Hiasan bendera ikan warna-warni yang berkibar menghiasi kota akan terlihat jika kamu sedang berada di Jepang sekitar awal Mei. Bendera berbentuk ikan tersebut biasa disebut dengan Koinobori yang biasanya dipasang untuk menyambut hari anak pada tanggal 5 Mei dan juga termasuk dalam rangkaian libur Golden Week di Jepang.
Koinobori dipasang bukan tanpa alasan. Koinobori, bendera berbentuk ikan Koi ini memiliki arti yang dimaknai secara serius oleh masyarakat Jepang, terutama bagi keluarga yang memiliki anak laki-laki. Kamu bahkan bisa menemukan festival Koinobori di perayaan hari anak secara besar-besaran. Jangan lupa untuk ikut berpartisipasi dalam kemeriahannya dan tawa riuh anak-anak di sana.
Hari Anak
Sebenarnya apa yang dimaknai sebagai hari anak di Jepang? Hari anak, atau Kodomo No Hi, yang diadakan pada 5 Mei, adalah salah satu hari libur nasional yang didedikasikan untuk perayaan anak-anak di Jepang. Secara tradisional, hari ini adalah perayaan untuk anak laki-laki. Fitur yang paling khas dari hari-hari menjelang Kodomo No Hi adalah layang-layang bentuk ikan Koi yang dipajang oleh keluarga dengan anak laki-laki. Bendera hiasan ikan Koi inilah yang disebut koinobori (鯉のぼり).
Keluarga dengan anak laki-laki, mengekspresikan harapan terhadap anak laki-laki mereka dengan memaknai bahwa mereka akan tumbuh sehat dan kuat. Ikan Koi adalah simbol kekuatan, keberanian, dan kesuksesan. Dalam legenda Cina, seekor ikan mas berenang di hulu untuk menjadi seekor naga. Dalam pepatah Jepang, ada "Koi no takinobori (鯉の滝登り, pendakian air terjun Koi)", yang berarti, untuk meraih keberhasilan, mereka harus menjalani hidup dengan penuh semangat. Boneka prajurit dan helm prajurit yang disebut "Gogatsu-ningyou", juga ditampilkan di rumah anak laki-laki pada hari anak.
Makanan Khas Hari Anak
Dalam perayaan hari anak tanggal 5 Mei, ada santapan khusus yaitu Kashiwamochi. Kashiwamochi adalah salah satu makanan tradisional berupa kue beras kukus dengan kacang manis di dalamnya dan dibungkus dengan daun ek. Makanan tradisional lainnya yang disajikan adalah Chimaki, yaitu pangsit yang dibungkus dengan daun bambu.
Budaya Khas di Hari Anak
Selain makanan, ada juga kebiasaan untuk mengambil shoubu-yu atau mandi dengan daun shoubu yang mengambang. Shoubu (菖蒲) adalah daun panjang yang menyerupai pedang. Shoubu dipercaya bisa meningkatkan kesehatan dan menangkal hawa jahat. Shoubu (尚武) juga bisa berarti materialisme atau semangat berperang ketika ditulis dengan menggunakan karakter kanji yang berbeda.
Lagu koinobori
Untuk memperingati hari anak, ada juga lagu anak berjudul Koinobori. Lirik lagunya berisi, “Yane yori takai koinobori. Ookii magoi wa otousan. Chiisai higoi wa kodomotachi. Omoshirosouni oyoideru”. Yang berarti, “Koinobori, lebih tinggi dari atap rumah. Yang besar adalah ayah, yang kecil adalah anak-anaknya. Berenang dengan senangnya. Lagu anak ini dibuat dengan lirik dan melodi yang sangat sederhana sehingga bisa dengan mudah dinyanyikan oleh siapa saja.
Artikel Pilihan
Apa Itu Koinobori?
Koinobori adalah hiasan bendera atau layangan berbentuk ikan mas. Biasanya dihias di tempat-tempat tinggi sehingga membuat mereka terlihat seperti sedang berenang di langit ketika angin berhembus. Kamu bisa menemukannya di kota, di pedesaan, tempat wisata, dan lingkungan setempat, yang memang pada dasarnya akan bisa ditemui dimanapun di Jepang. Ukurannya juga berbeda-beda. Dari yang kecil hingga yang sangat besar berukuran meteran.
Dalam tradisi Jepang, keluarga Jepang membeli Koinobori ketika ada kelahiran putra dalam keluarga untuk hari anak. Koinobori akan dipasang dari awal April hingga akhir Mei di rumah mereka. Di Jepang, 5 Mei adalah hari libur nasional yang lebih dikenal dengan hari anak. Namun dulu, hari ini merupakan hari anak laki-laki saja yang disebut tango no Sekku, sehingga orang-orang masih memajang boneka Jinmu dari kaisar pertama, boneka armor, helm, harimau, kuda, bendera, juga boneka Shohki yang terlihat cukup menyeramkan pada hari anak. Di sisi lain, ada juga hari perempuan yang disebut Hinamatsuri pada tanggal 3 Maret. Orang-orang yang memiliki anak perempuan menaruh boneka Hina di rumah mereka pada hari itu.
Koinobori terdiri dari beberapa susunan warna dan ukuran hiasan ikan Koi. Sebagian besar orang di Jepang memaknai ikan mas hitam sebagai ayah, ikan mas merah di tempat kedua sebagai ibu, maka ikan mas warna lain adalah anak-anaknya. Ada banyak keluarga yang juga menaruh koinobori untuk anak perempuan sekarang. Kamu benar-benar bisa melihat koinobori di manapun pada masa menjelang hari anak. Di lokasi pemerintah daerah, organisasi dan juga perusahaan menggunakan banyak hiasan koinobori berwarna-warni dengan berbagai gaya.
Sejarah Koinobori
Dalam bahasa Jepang, Koinobori adalah gabungan dari 2 kata, koi dan nobori. Awalnya, spanduk, bendera atau windsocks digunakan oleh prajurit samurai di medan perang. Setiap kali prajurit kuno berada di medan perang, mereka mengenakan baju besi dan mengibarkan spanduk atau bendera.
Spanduk-spanduk ini dilukis dengan berbagai warna dan bentuk. Beberapa darinya memiliki gambar ikan koi pada awal era Edo (1603 - 1868). Karena keberanian dan kekuatan ikan Koi adalah sifat yang diinginkan pada anak laki-laki, keluarga di Jepang secara tradisional telah menerbangkan koinobori dari rumah mereka untuk menghormati putra-putra mereka.
Koinobori yang dikibarkan di era Edo semuanya hitam. Pada era Meiji (1868 - 1912), dengan cepat Westernisasi atau disebut "Bunmei-kaika", muncullah koinobori berwarna merah dan beberapa warna lainnya. Melalui perubahan bertahap dan waktu bertahun-tahun melalui era Meiji, Taisho (1912–1926) dan Showa (1926-1989), budaya koinobori yang penuh warna dengan pola sekarang, didirikan di seluruh Jepang.
Festival Koinobori Terbesar
Selain hiasan-hiasan koinobori kecil yang dipasang di rumah atau pertokoan, kamu bisa menikmati festival koinobori yang berskala lebih besar loh!
Tokyo Tower Koinobori
Salah satu tempat terbaik untuk melihat hiasan Koinobori yang sangat besar adalah di dasar Menara Tokyo. Yang unik lagi, Tokyo Tower dengan ketinggian 333 meter ini memasang hiasan Koinobori sebanyak 333 layang-layang ikan Koi. Selain bisa melihat banyak Koinobori, Tokyo Tower juga wajib dikunjungi karena merupakan tempat yang menyenangkan dengan ada banyak restoran bagus di sekitarnya. Mengunjungi Tokyo Tower di malam hari juga tidak kalah indahnya dengan mengunjunginya di siang hari karena menara yang disoroti cahaya lampu yang cantik.
Koinobori di Sagami River, Kanagawa
Berkunjunglah ke Kanagawa jika kamu menginginkan sensasi melihat Koinobori di alam. Kanagawa adalah sebuah prefektur tetangga dari Tokyo. Di sepanjang sungai Sagami (Sagamigawa), terdapat lebih dari 1.000 layang-layang ikan Koi yang akan menari-nari diterpa angin. Hiasan Koinobori tidak bertahan lama. Kamu hanya bisa menemuinya selama Golden Week, sejak beberapa hari terakhir di bulan April hingga 5 Mei. Situs ini bernama Sagamigawa Koudabashi Jouryuu Gahan Hiroba yang berjarak sekitar 3 kilometer dari stasiun JR Banda.
Sumida Koinobori Fair
Di Sumida-ku, ada Taman Toritsu Higashi Shirahige. Taman ini adalah tempat yang bagus untuk melihat layang-layang Koinobori. Sebenarnya acara ini merupakan pekan raya di mana pasar loak diadakan pada hari-hari tertentu. Ada beberapa permainan untuk anak-anak, kadang-kadang konser musik kecil berlangsung dan terdapat beberapa warung makan. Kegiatannya berubah setiap hari, tapi kapanpun kamu datang lokasinya akan tetap dipenuhi orang-orang. Kamu akan disajikan dengan pemandangan luar biasa Tokyo Sky Tree dari taman ini. Langit pun dihiasi dengan lebih dari 400 koinobori sejak tanggal 25 April hingga 20 Mei.
Baca juga: Serba Serbi Tentang Festival Hinamatsuri dan Boneka Jepang yang Sarat Akan Makna