Siapa yang tak kenal ramen, makanan mie khas Jepang dengan kuah kaldunya yang menggoda. Mie ramen terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan air dan bumbu-bumbu sesuai selera orang Jepang. Bentuk mie dari makanan Jepang ramen ini tipis dan berwarna kuning, yang memiliki tekstur kenyal ketika dimakan.
Ada banyak jenis ramen, mulai dari ramen rasa khas tradisional dan ramen era baru yang banyak sekali variasi rasanya. Tidak heran jika ramen banyak disukai dan kini bisa dinikmati di seluruh penjuru dunia karena selain rasanya yang luar biasa, harganya juga terjangkau. Jika ingin tahu ulasan lebih dalam soal makanan Jepang ramen, ketahui dulu sejarahnya, berikut ini.
Sejarah Makanan Jepang Ramen
Istilah ramen merupakan adaptasi dari Bahasa Cina, yaitu ‘la’ yang artinya menarik dan ‘mian’ yang berarti mi yang ditarik. Pasalnya, sejarah makanan jepang ramen memang ada kaitannya dengan Cina. Pada tahun 1900-an, banyak kedai makanan yang menyajikan masakan Cina dan menawarkan mie ‘ramen’ sederhana yang dibuat dengan cara dipotong bukan ditarik.
Mi tersebut disajikan dengan beberapa topping dengan kuah kaldu yang menggunakan garam dan tulang babi. Hingga di tahun 1959-an, ramen dinamakan ‘Shina Soba’ yang artinya mi Cina. Pada kekalahan Jepang di Perang Dunia II, Soba mulai pudar karena kata ‘ Shina Soba’ dianggap sebagai penghinaan budaya Cina.
Akhirnya, namanya diganti menjadi ‘Chuka Soba’ yang artinya adalah ‘mie ala Cina’. Kemudian, pada abad 20-an, ramen begitu digemari oleh banyak orang dan kemudian Ando Momofuku memperkenalkan ramen instan. Ramen instan yang diciptakan olehnya menjadi penemuan Jepang terbesar di abad ke-20.
Hingga kini, ramen terus dinikmati dan digemari banyak orang karena rasanya yang mampu menggoyang lidah. Rasa ramen juga semakin banyak variasinya dan toppingnya pun beragam. Namun, jika ingin tahu jenis makanan Jepang ramen yang tradisional, di bawah ini adalah ulasannya.
Artikel Pilihan
7 Jenis Ramen Tradisional Jepang
Ramen merupakan makanan tradisional Jepang yang populer dan mendunia. Tidak heran kini makanan Jepang ramen mudah ditemukan di restoran Jepang di seluruh penjuru dunia. Rasa ramen yang begitu bervariasi tidak terlepas dari akarnya, yaitu ramen khas tradisional Jepang. Berikut ini adalah ulasan mengenai 7 jenis ramen tradisional Jepang yang sebaiknya diketahui:
1. Shoyu
Ini adalah jenis ramen yang paling populer di Jepang dan jenis dashi (kuah kaldu) yang digunakan adalah berbahan dasar kecap asin. Banyak pula restoran menggunakan daging sapi, daging babi, tulang ayam dan bahan lainnya agar lebih sedap ketika dinikmati. Dengan begitu, banyaknya variasi bahan kaldu yang digunakan membuat rasa ramen berbeda-beda.
2. Shio
Berbeda dengan shoyu, shio merupakan jenis ramen yang menggunakan bahan dasar saus asin yang dicampur dengan bahan lainnya. Pertama kalinya jenis ramen ini berasal salah satu restoran bernama Yowaken di Hakodate, Hokkaido. Topping yang biasanya ada pada ramen jenis shio adalah sayuran, daun bawang, rebung, dan juga seafood seperti kerang, udang, dan rumput laut.
3. Miso
Bahan dasar kuah dari jenis ramen ini berasal dari pasta miso yang dicampur dengan daging, sayur-sayuran, dan juga tulang babi. Biasanya, ramen jenis ini memiliki topping, telur, daun bawang, char siu, rebung, dan jagung. Ramen jenis miso cukup banyak digemari karena rasanya nikmat dan miso sangatlah baik untuk kesehatan.
4. Tonkotsu
Kuah kaldu ramen yang terbuat dari tulang babi ini begitu populer di Pulau Kyushu. Ciri khasnya warna kuah ramen yang berwarna putih dan dilengkapi dengan mie yang tipis. Warna kuah yang putih berasal dari kolagen yang keluar saat tulang babi direbus dan kemudian larut dalam air. Topping yang biasanya ada pada ramen tonkotsu adalah jamur kuping, telur, acar jahe, char siu, rebung, dan daun bawang.
5. Tori-Baitan
Ramen jenis ini memiliki ciri khas kuahnya berwarna putih karena hasil proses dari memanaskan tulang ayam dengan waktu lama dan perlahan-lahan. Maka, tidak heran jika rasa ramen ini sangat kental dengan rasa ayam dan aroma kuahnya yang begitu menggoda. Adapun toping yang ada di tiap porsi ramen ini adalah ayam, daun bawang, char siu, sayuran, dan daun bawang.
6. Aburasoba
Jika suka ramen tanpa kuah, bisa mencoba ramen jenis aburasoba atau ramen tanpa kuah. Umumnya aburasoda menggunakan saus kecap asin, tetapi ada juga yang menambahkannya dengan cuka ataupun minyak cabai. Aburasoba begitu banyak dinikmati karena memiliki porsi yang banyak dan harganya pun terjangkau.
7. Tsukemen
Ini adalah jenis ramen yang cara penyajiannya dipisah antara mie dengan kuahnya. Mie pada ramen jenis ini lebih tebal dan kuahnya lebih pekat diantara jenis ramen yang lain. Ada dua jenis kuah yang bisa dinikmati untuk jenis ramen ini, yaitu kuah dingin (hiyamori) dan kuah panas (atsumori).
Cara Memesan Ramen di Jepang
Setelah menyimak beragam jenis makanan Jepang ramen tradisional, pastinya jadi tergiur untuk menikmatinya, ya? Di Jepang sendiri, jika ingin menikmati semangkuk ramen di sebuah restoran ada cara memesannya tersendiri. Ada dua cara memesan ramen yang ada di Jepang.
Cara pertama yaitu dengan memanggil pelayanan untuk memberikan ramen yang dipesan. Inilah cara yang sama seperti cara memesan ramen di Indonesia pada umumnya. Cara kedua yaitu dengan menggunakan mesin penjual otomatis untuk mendapatkan tiket pemesanan ramen. Biasanya mesin penjual otomatis ini ditemukan di depan restoran atau kedai ramen dengan banyak pilihan menu ramen.
Memesan menggunakan mesin penjual otomatis bisa mengurangi kesalahan yang ditimbulkan dari pelayan dan lebih efisien. Pada mesin penjual otomatis, banyak tombol-tombol yang bertuliskan menu dan harganya. Pada restoran atau kedai ramen tertentu juga menambahkan gambar atau menu dalam Bahasa Inggris pada tiap tombolnya.
Agar tidak berlama-lama berdiri di depan mesin penjual otomatis, bisa melihat-lihat dahulu menu yang dipajang di depan toko sebelum masuk. Namun, pastikan sudah mengetahui bagaimana cara menggunakan mesin penjual otomatis tersebut. Jika ingin tahu bagaimana cara menggunakan mesin penjual otomatis, berikut adalah langkah-langkahnya:
-
Masukkanlah sejumlah uang.
-
Tekan menu ramen yang diinginkan.
-
Tekan tombol untuk mengkonfirmasi pesanan.
-
Ambil tiket yang keluar dari mesin. Jangan lupa tekan tombol kembalian jika kembalian tidak keluar secara otomatis.
-
Berikan tiket pemesanan ke pelayan.
Tata Cara Makan Ramen
Jika sudah tahu bagaimana cara memesan makanan Jepang ramen, kini saatnya mengetahui tata cara makan ramen. Seperti halnya sushi, menikmati ramen juga ada tata caranya, meskipun tidak ada aturan baku mengenai hal ini. Namun, jika ingin menikmati ramen dengan cita rasa yang optimal, lebih baik mengikuti tata cara makan ramen.
Ramen memang paling baik langsung dimakan begitu disajikan agar kelezatannya terasa maksimal. Orang Jepang sendiri langsung memakan ramen setelah disajikan pelayan dan memakannya meskipun kuahnya masih panas. Kemudian, orang jepang mengenal zuzutto, yaitu ‘teknik’ menikmati ramen dengan cara menghirup atau menyeruput ramen.
Tujuan orang Jepang melakukan zuzutto adalah agar di dalam mulut, mie dan kuah kaldunya bisa menyatu. Itulah kenapa sebaiknya ramen yang baru disajikan lebih baik cepat dimakan karena menghindari mienya dari terlalu matang atau menjadi lembek dan sulit untuk dihirup.
Kemudian, agar ramen terasa lebih nikmat hindari menambahkan ramen dengan bahan pendukung (kondimen) terlalu banyak. Misalnya, hindari menambahkan bubuk cabai atau kecap terlalu banyak karena bisa mengubah cita rasa asli ramen yang disajikan. Inilah yang biasanya dilakukan oleh orang Jepang karena orang Jepang begitu menghargai cita rasa alami dari sebuah makanan.
Dari ulasan tersebut bisa diketahui jika makanan jepang ramen terus berinovasi hingga sekarang. Namun, meskipun begitu sampai kini Jepang masih melestarikan cita rasa tradisional dari ramen itu sendiri. Jadi, dari beragam jenis dan variasi rasa ramen yang ada, baik tradisional ataupun modern mana jenis ramen yang paling disukai?
Baca juga: Beragam Jenis Alat Masak Jepang. Satu Langkah Menjadi Pro Masakan Jepang!
