Pajak Turis Jepang yang Perlu Kamu Periksa Sebelum Berwisata. Cek di Sini! 

WeXpats
2020/07/14

Sudah tak aneh lagi kalau Jepang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan dari seluruh dunia. Sebab memang ada banyak hal yang menarik dari Jepang, seperti kuliner, kehidupan masyarakat lokal, bangunan, shopping spot, acara festival, dan lainnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pemerintah Jepang pun kini menerapkan pajak turis Jepang.

Pajak turis Jepang merupakan sesuatu yang baru. Kebijakan ini baru diberlakukan oleh pemerintah Jepang pada 1 Juli 2019. Tujuannya untuk mengembangkan pariwisata di sana. Bisa dibayangkan akan semakin tertatanya lokasi wisata di Jepang jika pajak ini sudah dialokasikan. Karena, sebelum adanya kebijakan ini pun pariwisata Jepang sudah sangat rapi, indah, dan nyaman.

Jumlah Wisatawan di Jepang

Buat yang penasaran seberapa banyak wisatawan berkunjung ke Jepang, ternyata jumlah kedatangan orang asing ke sana pada enam bulan pertama di tahun 2019 mencapai puncaknya. Bisa dikatakan total wisatawan menyentuh rekor dibandingkan dari periode-periode sebelumnya. Tercatat peningkatan di periode tersebut sebanyak 4,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.

Banyak yang berasumsi kalau peningkatan jumlah wisatawan asing dari tahun ke tahun dikarenakan gencarnya promosi negara Jepang, mulai dari keindahan bunga sakura, keanekaragaman kuliner, hingga keunikan budayanya. Namun di sisi lain, ini pun didukung dengan mudahnya pembuatan visa ke sana. Oleh sebab itu, bagi warga asing yang ingin datang ke Jepang prosesnya tidak sulit dan tidak memakan waktu lama.

Sayangnya, dengan adanya pandemik COVID-19, pariwisata Jepang ikut menjadi lesu. Jumlah wisatawan asing menurun seiring dengan restriksi perjalanan internasional dari berbagai negara serta kebijakan pemerintah Jepang dalam menerima orang asing.

Sejumlah visa wisatawan dibatalkan dan Jepang pun mengkarantina wisatawan asing yang sudah terlanjur masuk ke sana. Berdasarkan data, jumlah penurunan ini nyaris 100%. Walaupun begitu, kini perlahan Jepang mulai membuka kembali tempat-tempat wisata dan menerima orang asing dengan prosedur-prosedur baru.

Mengenal Tentang Pajak Sayonara 1,000 Yen

Bagi yang sudah rindu jalan-jalan dan ingin pergi ke Jepang, sebaiknya terus meng-update informasi tentang kebijakan wisatawan ke sana. Sebab di era new normal ini ada sejumlah aturan-aturan baru yang harus dipatuhi. Untuk menambah referensi liburan ke Jepang, simak penjelasan singkat terkait pajak turis Jepang di bawah ini:

1. Latar Belakang Pajak Keberangkatan

Pemerintah Jepang sangat memperhatikan pariwisatanya. Ini dibuktikan dengan diberlakukannya pajak turis Jepang per Juli 2019. Terhitung periode itu, wisatawan Jepang yang akan kembali ke negaranya harus membayar sebesar 1,000 Yen. Jika dikonversikan ke rupiah setara dengan Rp132.000 atau sekitar USD 9 per orang.

Pajak turis Jepang atau yang dikenal juga dengan “Pajak Sayonara” rencananya akan dialokasikan untuk bidang pariwisata Jepang. Kementerian Pajak Jepang merencanakan penggunaan pajak ini untuk tiga hal, yaitu meningkatkan kenyamanan destinasi wisata, mengembangkan akses informasi pariwisata, serta mengembangkan destinasi alam dan budaya di berbagai daerah di Jepang.

Melihat kondisi pariwisata yang sedang dipulihkan, pemerintah Jepang tetap optimis dapat menarik wisatawan meski masih diberlakukannya pajak ini. Sebab pada akhirnya penggunaan pajak pun akan dirasakan kembali oleh wisatawan. Beberapa rencana diantaranya adalah perbaikan multibahasa di tempat-tempat wisata dan aset budaya Jepang, menerapkan sistem deteksi wajah di sejumlah bandara guna mempercepat proses imigrasi, dan masih banyak lagi lainnya.

2. Siapa yang Dikenakan?

Siapa saja yang keluar dari wilayah negara Jepang - baik melalui laut maupun udara - akan dikenakan pajak turis ini. Oleh sebab itu, pajak akan dimasukkan ke dalam komponen harga tiket ketika seseorang membeli tiket pesawat atau kapal laut dengan rute keluar Jepang.

Namun tidak semua orang yang pergi meninggalkan Jepang dikenakan pajak tersebut. Ada beberapa kategori wisatawan yang bisa bebas dari pajak ini, yaitu anak-anak di bawah 2 tahun dan seseorang yang berada di Jepang kurang dari 24 jam. Jadi, untuk penumpang-penumpang transit yang menunggu penerbangan keesokan harinya tidak akan dikenakan pajak turis Jepang selama tidak lebih dari 24 jam.

Adapun kelompok lainnya yang bebas dari pajak ini adalah anggota awak pesawat, orang yang dideportasi, tamu negara, penumpang kapal pesiar yang terjebak karena cuaca buruk atau hal-hal di luar dugaan, diplomat, serta angkatan bersenjata AS dan anggota PBB.

Pajak Turis di Pulau Miyajima

Pajak sayonara yang dibahas di atas adalah pajak nasional baru setelah puluhan tahun silam pemerintah Jepang menetapkan pajak di dalam negaranya. Sebelum pajak turis tersebut, mereka memperkenalkan pajak nilai tanah kepada masyarakat Jepang. Kini pemerintah Jepang pun sedang merancang pajak untuk turis di pulau Miyajima yang akan berlaku di tahun 2021.

Pulau Miyajima memang salah satu destinasi favorit yang terkenal dengan gerbang torii oranye. Banyak orang datang ke sana untuk berfoto, apalagi ketika matahari tenggelam di saat air sedang pasang. Namun infrastruktur di sana masih dianggap kurang sehingga walikota Hatsukaichi membuat kebijakan tarif pajak turis sebesar 100 Yen. Biaya ini akan dibebankan ke dalam tiket kapal feri saat akan ke pulau Miyajima.

Rencananya uang hasil pajak akan digunakan untuk perawatan aset pariwisata di pulau tersebut, perbaikan jalan raya, penanaman kabel listrik di bawah tanah, pembuatan pembuangan limbah, hingga pengembangan layanan kapal feri.

Tips Hemat Saat Jalan-Jalan di Jepang

Berbicara tentang pajak turis, sebenarnya pajak ini sudah ada sejak lama. Selain pulau Miyajima, ada empat pulau lainnya di prefektur Okinawa yang menerapkan kebijakan tersebut. Walaupun begitu, bukan berarti wisata ke Jepang mahal. Ada beberapa trik demi menghemat pengeluaran ketika liburan ke Jepang, seperti misalnya:

1. Naik Transportasi Umum

Sistem transportasi umum di Jepang sangat baik. Oleh sebab itu, tak perlu ragu untuk mengunjungi beberapa kota di sana menggunakan bus atau kereta. Kebanyakan turik justru senang menggunakan bus malam. Selain tarifnya lebih murah, tentu saja akan mendapatkan pengalaman berbeda dibandingkan melakukan perjalanan di pagi atau siang hari. Bus malam di Jepang aman dan terbebas dari macet.

2. Pilih Hotel Kapsul

Kata “hotel” mungkin terdengar mewah dan terkesan mahal. Namun jika memilih akomodasi di hotel kapsul justru sebaliknya. Harga penginapan ini sangat terjangkau, maka dari itu banyak backpacker yang memanfaatkannya. Beberapa hotel kapsul ada juga yang berlokasi di kota-kota besar. Jangan khawatir soal harga, rata-rata rate-nya hotel kapsul masih masuk ke dalam budget ekonomis.

3. Beli Tiket Aktivitas Online

Saat ini ada banyak penyedia jasa tiket online yang menjual berbagai event dan tempat wisata di luar negeri. Jika membeli tiket-tiket tersebut secara online dan sebelum keberangkatan, maka harganya bisa lebih murah. Ada promo yang bisa dimanfaatkan atau harga khusus jika membeli dari jauh-jauh hari. Selain itu, cara seperti ini pun akan memudahkan ketika tiba di venue. Tidak perlu mengantri di loket pembelian tiket.

4. Wisata Kuliner Street Food

Urusan perut memang tidak bisa dihindari. Untuk lebih menghemat, kenyangkan perut dengan street food yang ada di sana. Jajanan Jepang cukup mengenyangkan dan harganya pun terjangkau. Jika mengeksplorasi street food, bukan hanya perut saja yang kenyang, tapi juga menambah pengalaman dan cerita seru selama di sana.

5. Beli Souvenir di Toko Lokal

Jalan-jalan ke Jepang tak lengkap rasanya kalau tidak bawa oleh-oleh. Ada satu trik yang sering dilakukan oleh wisatawan asing selama di sana, yaitu membeli souvenir di toko 100 Yen atau toko lokal lainnya. Hampir semua barang khas Jepang yang unik untuk jadi oleh-oleh dijual di sana. Mulai dari gantungan kunci, cermin, buku jurnal, dan berbagai macam souvenir imut lainnya.

6. Sarapan Onigiri

Cara lain untuk menghemat adalah sarapan onigiri yang mengenyangkan. Makanan dengan bahan dasar nasi ini harganya cukup murah namun memuaskan isi perut. Tak perlu ke restoran untuk mendapatkan onigiri karena dijual di sejumlah convenience store. Selain itu, sarapan onigiri juga praktis karena bisa dimakan di mana saja.

Pajak turis Jepang memang akan menambah budget perjalanan tapi ini tidak akan terasa karena akan langsung dimasukkan ke dalam tiket. Walaupun begitu, gunakan tips di atas agar liburan ke Jepang tetap hemat dan menyenangkan.

Baca juga: Transportasi Unik di Jepang: Dari Penggunaan Tenaga Manusia Hingga Teknologi Super Canggih

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Prosedur tinggal di Jepang (imigrasi, izin tinggal)/ Pajak Turis Jepang yang Perlu Kamu Periksa Sebelum Berwisata. Cek di Sini! 

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie