Tak jarang, makanan ditambahi taburan topping agar semakin menggiurkan. Selain untuk mempercantik tampilan, terkadang topping ini juga berfungsi untuk memperkaya rasa. Misalnya saja, seperti taburan bawang goreng di banyak makanan Indonesia. Sementara itu kalau di Jepang, maka akan ditaburi furikake.
Seperti yang sudah sekilas disinggung, fungsi dari pemberian topping ini adalah untuk mempercantik tampilan makanan. Dengan begitu, akan semakin menggugah selera orang yang akan menyantapnya. Belum lagi, biasanya topping seperti ini juga menyempurnakan rasa makanan menjadi lebih lezat. Itulah sebabnya, topping pun tak pernah luput dan harus selalu ‘melengkapi’ makanan.
Daftar Isi
- Apa Itu Furikake?
- Jenis-jenis Furikake Menurut Rasanya
- Cara Menambahkan Furikake
- Resep Membuat Furikake Homemade
Apa Itu Furikake?
Sudah disebutkan di atas, bahwa furikake adalah topping makanan yang berasal dari Jepang. Paling sering bisa ditemukan sebagai taburan di atas nasi. Meski demikian, tidak hanya nasi yang diberi taburan topping ini. Sup, masakan ikan, hingga onigiri pun tak pernah absen untuk menggunakan bahan yang satu ini.
Menurut catatan sejarah, topping ini pertama kali dikembangkan ketika masa Taisho pada periode 1912 – 1926. Peraciknya adalah seorang apoteker bernama Suekichi Yoshimaru yang berasal dari Prefektur Kumamoto.
Alasan pengembangan makanan ini adalah untuk menjawab gizi buruk yang dialami oleh masyarakat Jepang, khususnya kekurangan kalsium. Yoshimaru kemudian mencampur serbuk tulang ikan, biji wijen, biji bunga poppy, serta rumput laut. Campuran ini kemudian dikemas dan diberi nama sebagai ‘Gohan no Tomo’ atau secara harfiah dapat diartikan sebagai teman untuk nasi.
Beberapa tahun kemudian, seorang pedagang dari Kota Fukushima bernama Seiichiro Kai mengembangkan makanan serupa. Kali ini bahan yang digunakan adalah sejenis ikan makarel putih dan kombu (jenis rumput laut). Produk ini pun sukses di pasaran dan kebanyakan yang bisa menikmatinya hanyalah orang-orang kaya yang bisa memakan nasi.
Barulah kemudian di tahun 1948, Nissin Food melakukan produksi massal karena malnutrisi yang melanda Jepang. Nama furikake sendiri baru resmi digunakan pada 1959 dan dibedakan jenisnya berdasarkan bahan-bahan yang dipakai.
Artikel Pilihan
Jenis-jenis Furikake Menurut Rasanya
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis topping khas Jepang ini bisa dibedakan berdasarkan bahan penyusunnya. Hal itulah yang kemudian akan memberikan pengaruh pada rasa yang dihasilkan. Berikut beberapa jenis yang banyak dikenal berdasarkan rasanya:
1. Rasa Shiso
Bagi yang vegetarian, maka varian rasa shiso ini bisa menjadi pilihan. Varian ini dibuat dengan menggunakan shiso atau daun perilla merah. Daun ini telah dibumbui dengan bumbu khas dan dikeringkan.
Yang paling bisa dilihat dari varian ini adalah warnanya yang merah keunguan. Selain digunakan sebagai topping makanan, shiso juga sering dipakai untuk melumuri bagian luar sushi gulung serta onigiri.
2. Rasa Wasabi
Pada dasarnya, orang Jepang kurang tahan dengan rasa pedas. Akan tetapi, bukan berarti mereka sepenuhnya anti dengan rasa membakar di lidah ini. Buktinya, banyak orang Jepang yang menyukai wasabi dan sering digunakan untuk memakan sushi.
Wasabi juga menjadi salah satu jenis varian topping khas Jepang yang satu ini. Selain wasabi, diberi pula campuran lain berupa rumput laut, biji wijen, serta bumbu-bumbu khas Jepang lainnya. Cocok untuk dimakan bersama dengan nasi putih yang masih hangat atau ikan yang baru saja matang dikukus.
3. Rasa Nori Tama
Kata orang yang pernah mencobanya, jika sudah mencicipi varian nori tama, maka enggan beralih pada yang lain. Topping ini dibuat dengan menggunakan rumput laut yang telah dihancurkan, telur yang telah dibuat tepung, tuna yang telah dikeringkan, biji wijen, serta bumbu khas Jepang.
Rasa gurih dan penuh cita rasa dari topping ini sangat cocok untuk dimakan bersama dengan makanan yang memiliki rasa hambar. Nasi putih, spaghetti, hingga bahkan roti cocok untuk ditemani dengan nori tama.
4. Rasa Salmon
Seperti namanya, topping ini dibuat dengan bahan utama berupa ikan salmon yang telah dikeringkan. Selain salmon, terkadang diberi bahan campuran lain seperti rumput laut kering, biji wijen, hingga daun bawang.
Rasanya gurih dan asin, cocok untuk dimakan bersama dengan nasi putih yang masih hangat. Atau bisa juga untuk dibuat sup green tea chazuke. Rasa teh yang kuat bisa sedikit menawarkan rasa asin dari salmon dan menciptakan kombinasi rasa yang menyegarkan.
Cara Menambahkan Furikake
Ada bermacam cara yang bisa dilakukan untuk menambahkan furikake ke dalam makanan. Meski banyak yang menyebutnya sebagai topping, namun cara penyajiannya tak hanya sekedar dijadikan sebagai topping saja. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
-
Menaburkan di atas nasi. Ini merupakan cara yang paling mendasar dan paling banyak digunakan. Cukup taburkan secukupnya di atas nasi putih yang masih mengepul hangat seperti bawang goreng, dan sudah bisa untuk langsung disantap.
-
Sushi gulung dan onigiri. Selain dengan cara ditaburkan, topping ini juga bisa dicampurkan pada nasi untuk memberikan rasa. Biasanya cara ini digunakan untuk membuat onigiri dan sushi gulung.
-
Garnish untuk pasta. Tak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru dengan menggabungkan sentuhan Jepang pada masakan Italia. Terlebih varian rasa serta warnanya yang bermacam-macam bisa semakin mempercantik makanan yang dihidangkan.
-
Memberikan rasa untuk popcorn. Sedikit unik, namun layak dicoba. Jika biasanya popcorn diberi pemanis, mentega, atau garam maka popcorn jenis baru ini pun bisa dijajal.
Resep Membuat Furikake Homemade
Ternyata tak harus pergi ke restoran Jepang atau belanja di supermarket yang menyediakan produk Jepang untuk bisa menikmati topping ini. Alasannya, karena membuat sendiri di rumah pun bisa dengan mudah dilakukan.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain: ikan yang sudah dikeringkan, biji-bijian (seperti biji wijen), dan rumput laut. Untuk memberikan warna, bisa juga ditambahkan sayuran seperti wortel, bayam, dan juga telur. Sementara itu, agar menambah rasa bisa menggunakan kecap asin, sake, dan gula. Kecap asin bisa digantikan dengan garam dan sake bisa dihilangkan bagi muslim.
Langkah pertama, campurkan semua bumbu penambah rasa yang digunakan hingga rata. Jika memilih menggunakan kecap asin, maka pastikan semuanya larut dan menjadi satu. Kemudian, cuci semua sayuran yang digunakan, lalu keringkan hingga benar-benar tidak ada sisa air yang ikut. Setelah itu, iris tipis menjadi potongan-potongan kecil.
Selanjutnya, campurkan ikan kering yang sudah dihancurkan, biji-bijian yang digunakan, potongan sayuran, serta potongan rumput laut. Lalu, tambahkan perasa yang sebelumnya telah dicampurkan dan aduk sampai merata.
Kemudian, letakkan campuran pada loyang yang telah dilapisi kertas roti dan keringkan. Proses pengeringan bisa dilakukan secara manual dengan dijemur di bawah sinar matahari. Jika ingin proses lebih cepat, maka bisa dikeringkan dengan cara dipanaskan menggunakan oven.
Bagi orang Jepang, furikake bukan sekedar topping makanan biasa. Melainkan, juga sebagai bahan makanan yang kaya akan gizi. Bila kondisi darurat, topping ini bahkan bisa dijadikan sebagai lauk untuk menemani nasi.
Baca juga: Daftar Restoran Indonesia di Tokyo untuk Mengobati Rindu Tanah Air