Sudah menjadi hal yang biasa bila setiap negara memiliki kue khas nya masing-masing. Tidak terkecuali Jepang yang punya berbagai penganan khas. Sebetulnya di Jepang sendiri terdapat berbagai macam varian kue yang dihasilkan, mulai dari kue tradisional hingga modern. Salah satu kue khas Jepang tersebut adalah yokan.
Para wisatawan yang datang ke Jepang tidak hanya menikmati keindahan alam negara sakura tersebut, tetapi juga turut mengenal kue tradisional khas Jepang ini. Kue ini sangat cocok bila dijadikan sebagai oleh-oleh dari Jepang. Siapapun yang menerimanya akan merasa senang mendapatkan oleh-oleh kue manis ini.
Daftar Isi
- Di Balik Sejarah Kue Yokan
- Jenis-Jenis Kue Yokan dan Perbedaannya
- Waktu yang Tepat untuk Makan Yokan
- Bahan dan Cara Membuat Kue Yokan
Di Balik Sejarah Kue Yokan
Warga Jepang sering menyebut yokan sebagai kue. Padahal makanan ini sebetulnya sejenis agar-agar padat yang dicampur dengan bahan tambahan laInnya, seperti kacang merah. Kue ini pertama kali dikenal pada tahun 1191 oleh warga Jepang pemeluk agama Budha. Sejak saat itu warga Jepang membuat kue ini sebagai cemilan saat minum teh dan juga makanan hidangan penutup.
Kue ini pertama kali dikenalkan oleh masyarakat Jepang pemeluk agama budha karena dahulu kue ini hanya disediakan di kuil-kuil dan dibagikan kepada pengunjung kuil secara gratis. Kue ini merupakan berperan besar dalam penyebaran agama budha di Jepang. Rasa manis kue ini menjadi simbol bahwa agama budha merupakan agama yang ramah.
Pada awalnya kue tersebut dibuat dari gelatin kambing, namun pemeluk agama budha Jepang mengklaim hal tersebut dilarang. Hingga pada akhirnya, warga Jepang pemeluk agama budha pun memodifikasi kue tersebut dengan dirubah menjadi terbuat dari agar-agar dan pasta kacang. Saat ini ciri khas kue tersebut yaitu kue pasta kacang merah.
Saat ini banyak orang yang mengganti pasta kacang merah tersebut dengan jenis buah-buahan dan umbi-umbian. Bagi pemeluk agama budha penggunaan unsur hewani dihilangkan sama sekali. Modifikasi kue tradisional tersebut, banyak dipengaruhi oleh masuknya budaya makanan modern. Namun tetap saja kue ini tidak kehilangan ciri khasnya sebagai kue khas Jepang
Artikel Pilihan
Jenis-Jenis Kue Yokan dan Perbedaannya
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa kue tersebut telah mengalami perubahan penggunaan bahan-bahan dari masa ke masa. Dengan demikian menghasilkan jenis-jenis kue yokan yang berbeda-beda, yaitu jenis yang bertekstur padat dan lunak. Penggunaan bahan-bahannya pun bisa disesuaikan menurut selera. Misalnya dengan mengganti pasta kacang merah dengan pasta kacang putih.
Saat ini kue tersebut terdapat dua jenis. Keduanya tetap sebagai makanan tradisional khas Jepang dan sering tersedia pada upacara jamuan minum teh. Dengan demikian, kue tersebut menjadi salah satu makanan wajib di Jepang sebagai pelengkap upacara minum teh yang bersifat formal.
Jenis yang pertama adalah Neri Yokan. Dengan ciri-ciri teksturnya yang padat, lengket seperti sebuah permen jelly. Hal tersebut karena proses pembuatannya yang mengandung sedikit air. Jenis kue ini lebih manis karena penggunaan airnya yang sedikit. Dengan demikian, banyak orang yang mengganti gula pasir dengan pemanis alami, seperti madu dan air tebu.
Tidak kalah terkenal dengan jenis sebelumnya, kue ini sering disebut sebagai mizu yokan. Kue ini lebih menyerupai agar-agar pada umumnya, dengan tekstur lunak namun tidak lengket. Sebelum dihidangkan, kue tersebut biasa dimasukan ke dalam lemari pendingin. Rasanya yang manis dan segar sangat cocok dimakan ketika musim panas di Jepang.
Waktu yang Tepat untuk Makan Yokan
Dikarenakan kue ini terbuat dari agar-agar yang dapat memberikan kesegaran, terlebih ketika memakannya dengan disimpan pada lemari pendingin terlebih dahulu, maka sangatlah cocok bila memakan kue ini pada siang hari. Oleh sebab itu, warga Jepang pun biasa memakan kue tersebut ketika musim panas.
Sebagaimana kita tahu, Jepang memiliki 4 musim. Keempat musim tersebut memiliki makanan yang khas dan dapat disesuaikan dengan cuaca. Begitu pula dengan kue ini, sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai kue musim panas. Rasa manis, dingin dan segar pada kue ini dapat membuat suhu tubuh lebih rendah .
Musim panas di beberapa daerah di Jepang, mendapatkan sinar matahari lebih banyak. Sinar matahari tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Sayangnya pada sebagian yang lain, sinar matahari tersebut dapat membuat keringat berlebih dan rasa haus yang terus-terusan. Walaupun musim panas di Jepang tidak sepanas cuaca di gurun pasir, namun mengolah makanan yang cocok dengan musim panas sangat disarankan.
Tradisi minum teh di Jepang merupakan kebudayaan Jepang yang telah turun temurun, tidak mengenal musim dan juga tidak dapat dihilangkan begitu saja. Maka dari itu, penggunaan kue ini ketika tradisi minum teh saat musim panas tiba tidak bisa dihilangkan. Kue dan teh ketika jamuan minum teh musim panas merupakan menu yang wajib ada.
Bahan dan Cara Membuat Kue Yokan
Setelah membahas panjang lebar mengenai kue ini, tentunya akan sangat penasaran bagaimana kue ini dibuat dan bahan-bahan yang digunakannya. Langsung saja simak uraian berikut ini agar menambah referensi pengetahuan mengenai kue tersebut. Berikut ini bahan utama untuk membuat kue tradisional khas Jepang dan cara membuatnya.
1. Agar-agar
Bahan ini merupakan bahan utama untuk membuat kue tersebut. Dengan bahan ini kue ini bisa disebut dengan kue tradisional khas Jepang. Dapat dikatakan bahan yang terbuat dari rumput laut ini merupakan bahan utama. Sebagaimana pada umumnya warga Jepang yang selalu memaksimalkan potensi laut seperti ikan, begitu juga dengan rumput laut tersebut.
2. Gula Pasir dan Gula Merah
Kue tersebut memiliki citarasa yang manis. Hal tersebut karena penggunaan gula pasir atau bisa juga dengan menggunakan gula merah. Namun kini banyak yang mengganti rasa manisnya dengan madu dan air tetesan tebu, untuk mendapatkan rasa manis yang alami dan meminimalisir penggunaan gula pasir.
3. Anko
Bahan utama kue tradisional khas Jepang ini terbuat dari agar-agar dan pasta kacang merah atau disebut juga dengan anko. Cara membuat anko yaitu kacang merah dicuci terlebih dahulu hingga bersih, kemudian direbus. Setelah kacang tersebut empuk diangkat lalu ditumbuk hingga halus dan jadilah anko.
4. Adzuki
Penggunaan bahan ini sebagai alternatif, adzuki merupakan kacang merah khas Jepang yang berbentuk lebih mungil dari kacang merah pada umumnya. Pasta kacang merah yang lebih baik untuk membuat kue tradisional ini yaitu terbuat dari adzuki. Di Indonesia, kacang jenis ini biasa juga disebut dengan kacang tolo merah.
5. Buah-buahan dan Kacang-kacangan
Penggunaan buah-buahan dan kacang-kacangan sebagai variasi pelengkap kue tradisional ini. Beberapa daerah di Jepang memiliki hasil buah yang melimpah ketika musim panas. Musim tersebut merupakan musim terbaik untuk membuat kue tradisional ini. Dengan demikian, buah-buahan seperti anggur, jeruk, kesemek dijadikan sebagai variasi makanan yang satu ini.
Cara membuat:
Anko direbus beserta dengan agar-agar dan air secukupnya, tambahkan gula pasir atau jenis pemanis lainnya. Setelah mendidih, angkat dan tiriskan hingga mengeras. Masukan ke dalam lemari pendingin. Untuk menambah varian kue rasa kue tradisional tersebut bisa ditambahkan dengan jeruk atau stroberi atau peach.
Bila ke Jepang, sebaiknya untuk mencoba kue tradisional khas Jepang ini. Saat ini yokan banyak dijumpai di toko oleh-oleh atau toko kue khas Jepang. Dengan demikian tidak akan sulit untuk menemukannya, atau dengan mengetahui bahan dan resep untuk membuatnya bisa membuat sendiri di rumah.
Baca juga: Olahan Ikan Sanma, Salah Satu Ikan Favorit di Jepang