Ada banyak cara hidup orang Jepang yang patut dicontoh. Kali ini yang akan diulas adalah prinsip kaizen, yakni sebuah sikap konsisten terhadap perbaikan secara terus menerus. Istilah ini tidak asing dalam dunia bisnis karena dipercaya dapat meningkatkan produktivitas. Namun, di sisi lain, ternyata cocok juga diterapkan pada kehidupan pribadi seseorang.
Orang Jepang mengenal “prinsip satu menit”. Ini merupakan salah satu wujud kaizen dalam kehidupan mereka. Artinya, setiap hari orang-orang Jepang meluangkan waktu untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, membaca buku, mempelajari hal baru, berolahraga, dan sebagainya. Meski terkesan kecil kalau dibiasakan setiap hari akan menghasilkan perubahan besar yang positif di masa depan.
Daftar Isi
- Apa Itu Kaizen?
- Filosofi Kaizen
- Apa Manfaatnya dalam Kehidupan dan Pekerjaan?
- Yuk, Mulai Terapkan Kaizen Sekarang!
Apa Itu Kaizen?
Sesuai dari namanya, kaizen terdiri dari dua kata, yaitu “kai” (berubah) dan “zen” (baik). Dengan begitu, bisa dipahami prinsip ini adalah suatu langkah untuk menuju perubahan jadi lebih baik. Konsep ini didasari dengan ide-ide klasik Jepang yang penuh nilai filosofis. Salah satunya ditunjukkan dengan tekad bangkit masyarakat Jepang pasca Perang Dunia II.
Meskipun Jepang kini telah maju dan posisinya diperhitungkan oleh negara-negara lainnya, orang Jepang tetap menjalankan prinsip kaizen. Bahkan prinsip tersebut berkembang dalam dunia bisnis sehingga kini dijadikan salah satu pola manajemen. Bagi sebuah perusahaan atau instansi yang memiliki goal jangka panjang, biasanya menerapkan konsep ini di internalnya.
Uniknya, meski kaizen berujung pada kebaikan, ternyata yang menjadi titik utamanya bukan pada hasil melainkan prosesnya. Sebuah proses, sekecil apapun langkahnya, tidak boleh berhenti dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Inilah yang akan memberikan hasil besar di kemudian hari. Secara perlahan tapi pasti, semuanya akan menjadi efektif dan efisien.
Prinsip kaizen kalau diterapkan dalam kehidupan pribadi seseorang bisa membawa perubahan positif besar. Uniknya, konsep kehidupan ini tak memandang tua-muda, pria-wanita, bahkan orang yang dianggap paling malas sekalipun. Selama kebiasaan itu ringan dan dilakukan secara terus menerus, maka tujuan yang diinginkannya dapat dicapai.
Artikel Pilihan
Filosofi Kaizen
Prinsip perubahan untuk menjadi lebih baik dalam kaizen berbeda dengan prinsip negara barat. Kaizen menitikberatkan pada proses-proses yang dilewati, sedangkan negara barat orientasinya adalah pembaharuan yang dilakukan sehingga mencapai hasil diinginkan. Oleh sebab itu, dalam menjalankan konsep ini tidak bisa dilepaskan dari 5S berikut:
1. Seiri
Seiri artinya ringkas. Singkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan, baik untuk aktivitas kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sisa barang yang ada kemudian ditata dengan baik berdasarkan klasifikasinya agar terlihat simpel.
2. Seiton
Seiton artinya rapi. Menata barang bukan sekedar dikelompokkan berdasarkan jenis atau fungsinya saja, tetapi juga harus rapi. Ini sangat berguna saat barang tersebut akan dipakai. Seseorang tidak perlu mencarinya ke mana-mana. Selain itu, dengan penempatan yang rapi akan menjaga kondisi serta kualitas barang.
3. Seiso
Seiso artinya resik. Seseorang harus menjaga lingkungan sekitarnya dan seluruh peralatan tetap bersih. Buang sampah dan bersihkan kotoran, serta perbaiki jika ada barang yang rusak. Dengan demikian, barang-barang tetap terawat dan kerusakan lebih besar bisa dihindari.
4. Seiketsu
Seiketsu artinya rawat. Barang yang dimiliki tidak hanya ditempatkan dengan rapi dan dibersihkan saja, tetapi juga perlu dirawat. Ini menunjukkan seseorang bertanggung jawab dan menghargai apa yang dimilikinya. Dalam dunia kerja, perawatan secara rutin dapat mengurangi pos biaya service.
5. Shitsuke
Shitsuke artinya rajin. Bisa juga dimaknai sebagai sikap disiplin. Maksudnya seseorang melaksanakan semuanya dengan tertib dalam kegiatan sehari-hari. Jangan melewatkan satu prinsip pun dari filosofis 5S ini.
Apa Manfaatnya dalam Kehidupan dan Pekerjaan?
gubah mindset-nya apabila ingin menerapkan konsep kaizen dalam kehidupan mereka. Ini akan menjadi tantangan ketika diaplikasikan dalam dunia pekerjaan. Tidak mudah mendorong banyak orang untuk mengubah pola pikirnya dan tetap termotivasi secara positif. Padahal ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dari prinsip orang Jepang ini, diantaranya adalah:
1. Jadi Lebih Kreatif dan Produktif
Ketika konsep ini dijalankan dengan benar, maka lingkungan akan terasa lebih clean. Secara tidak langsung kondisi tersebut mengurangi “keruwetan” sehingga orang-orang yang bekerja bisa lebih kreatif dan produktif. Mereka tak segan untuk meningkatkan performance-nya sehingga menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.
Kalau dilakukan secara terus menerus , tidak menutup kemungkinan produksi perusahaan terus beranjak naik seiring dengan keuntungan yang didapatkan. Setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, perusahaan dapat melakukan evaluasi dan melihat perubahannya yang luar biasa.
2. Lebih Sadar Diri
Konsep kaizen membuat seseorang lebih mengenali dirinya. Orang tersebut jadi tahu kompetensi dan seberapa jauh bisa melangkah menghadapi tantangan-tantangan. Target yang dibuat jadi lebih realistis, bukan menurunkan level tapi menyesuaikan dengan kemampuan terbaik.
Hal ini pun berlaku di level perusahaan. Perusahaan bisa memahami kemampuan internal sekaligus kemungkinan apa yang menghambat di depannya. Dengan membiasakan hal kecil yang positif, setiap individu memberikan kontribusinya secara konsisten.
3. Komunikasi Lebih Efektif
Tanpa disadari, kaizen pun mendorong setiap orang untuk berkomunikasi lebih baik dengan sesamanya, termasuk dengan level struktural. Komunikasi yang efektif membantu seseorang untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik.
Dalam dunia pekerjaan, komunikasi efektif mungkin tidak menjadi tujuan dalam perubahan tersebut. Namun, mulai sekarang harus dipahami kalau komunikasi adalah salah satu aspek keberhasilan seseorang dan sebuah perusahaan dalam mencapai versi terbaiknya.
4. Work-Life Balance
Work Life Balance (WLB) adalah impian setiap orang di mana mereka bisa merasa puas dengan dunia kerjanya tanpa menduakan kualitas kehidupan pribadinya. Tak sedikit orang yang terlihat sukses ternyata merasa hampa saat menjalani hari-hari.
Kaizen membuat seseorang jauh dari perasaan tersebut sebab dengan konsep kehidupan ini mereka menghargai dirinya. Ada waktu yang selalu diluangkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dengan melakukan hobi atau menciptakan momen khusus bersama orang tersayang.
5. Menghargai Proses
Banyak orang zaman sekarang ingin mendapatkan sesuatu secara instan. Padahal apabila semuanya melewati proses, maka akan terasa lebih memuaskan. Memang berproses itu tidak mudah bahkan sangat berat dilakukan.
Kaizen membuat orang melewati proses tanpa disadari karena hal-hal kecil namun positif lah yang dilakukan. Saat seseorang melihat hasil akhirnya yang luar biasa dan memuaskan, mereka akan memahami kalau proses itu sesuatu yang tidak boleh dilewati dan harus dinikmati.
Yuk, Mulai Terapkan Kaizen Sekarang!
Melihat penjelasan tentang kaizen di atas, rasanya tak ada alasan untuk tidak memulainya dari sekarang. Sebenarnya konsep kehidupan ala orang Jepang ini mudah dan sederhana. Hanya saja dibutuhkan konsistensi untuk menjalaninya. Yuk, coba dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Evaluasi Kondisi Saat Ini
Perhatikan kondisi yang sedang dijalani saat ini. Bagaimana performa dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, serta performa dalam mencapai target-target. Bersikaplah kritis saat melakukan analisis. Jujurlah karena dengan begitu bisa mengetahui kebiasaan buruk apa yang harus diubah.
2. Mulai dari Hal Sederhana
Seringnya seseorang terpaku pada goal besar dan sesuatu yang “wah”. Padahal perubahan kecil pun bisa berdampak panjang. Itulah sebabnya mengapa harus mengenali diri sendiri baru berusaha mengubah dari kebiasaan kecil namun dilakukan secara rutin.
3. Ciptakan Suasana yang Suportif
Lingkungan yang mendukung bisa membuat tujuan seseorang tercapai. Jangan segan menyampaikan ke orang-orang sekitar kalau sedang dalam berproses memperbaiki diri. Untuk di level perusahaan, pastikan budaya dan lingkungan kerja tercipta positif. Dengan begitu akan lebih cepat meraih tujuan yang ingin dicapai.
4. Tidak Perlu Sempurna, Yang Penting Prosesnya!
Inilah bagian yang terberat, yaitu menjalani prosesnya. Banyak orang ataupun perusahaan yang gagal di tahap ini. Salah satu alasannya karena mereka mendambakan kesempurnaan. Padahal yang penting adalah prosesnya. Apapun yang dilakukan selama itu bertujuan pada kebaikan, maka tetap jalani secara konsisten.
5. Hargai Kesuksesan Kecil
Jangan bandingkan hasil yang didapat dengan orang lain. Ingat, setiap orang dan perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Kalau terus melihat pencapaian orang lain, maka tidak akan pernah menghargai keberhasilan sendiri. Selalu yakinkan kalau apapun hasil yang diraih adalah buah dari kegigihan selama ini menjalani proses.
Kaizen mengajarkan banyak hal, baik untuk manusia secara individu ataupun sebuah perusahaan besar. Hasil yang sempurna bukan lah tujuan yang dicapai, melainkan bagaimana mengubah kebiasaan buruk dengan hal-hal positif setiap harinya. Menjaga konsistensi adalah kunci, namun menghargai proses akan membuat semuanya lebih ringan untuk dijalani.
Baca juga: Mengenal Arubaito, Lowongan Kerja Paruh Waktu di Jepang