Salaryman, Istilah Unik yang Digunakan di Jepang untuk Pekerjanya

WeXpats
2021/04/08

Jepang memiliki tekanan yang lumayan tinggi dalam dunia kerja. Karena untuk memasukinya membutuhkan usaha yang tidak mudah dikarenakan persaingannya yang sangat tinggi. Di Jepang sendiri ada sebutan khusus untuk para pekerja yang pendapatan utamanya berbasis gaji, dan disebut dengan salaryman. Umumnya digunakan untuk karyawan yang bekerja di perusahaan.

Sebutan seperti ini sangat sering ditemukan dalam dokumen tertulis seperti jurnal, buku, dan hal lainnya yang didalamnya merupakan pembahasan tentang budaya Jepang. Tentunya penggambaran ini digunakan untuk yang berkaitan dengan pekerja perusahaan. Bahkan dalam manga dan anime sebutan salaryman juga sering ditemukan. Jadi bisa dibilang bahwa sebutan ini sangat populer di Jepang.

Daftar Isi

  1. Mengenal Salaryman
  2. Sejarah Singkat Salaryman
  3. Penggambaran Sosial Salaryman
  4. Kuat Menghadapi Tekanan Berat
  5. Stereotype Salaryman
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Ingin tahu perusahaan yang merekrut tenaga kerja asing Khawatir tentang prospek karir di Jepang Bingung bisa kerja apa dengan visa yang dimiliki
WeXpats Agent mendukung penuh untuk masalah pencarian kerja di Jepang! Gratis Konsultasi dengan WeXpats Agent

Mengenal Salaryman

Secara sekilas sudah dibahas sedikit tentang apa itu salaryman, namun kali ini akan diberikan tentang penjelasan mendalamnya. Dulunya ini digunakan oleh Jepang untuk para karyawan yang bekerja di perusahaan. Seiring berjalannya waktu istilah ini pun sampai ke negara barat, hingga istilah ini diartikan sebagai white collar atau pekerja berkerah putih dalam bahasa Jepang.

Namun, sebutan yang awalnya dinilai memiliki kedudukan tinggi ini harus berubah semenjak masuk ke dalam era modern. Dimana sebutan ini sudah tidak lagi memiliki nilai, bahkan justru banyak orang yang merasa bahwa yang terlibat di dalamnya adalah orang yang memiliki pangkat rendah dalam korporasi, budak perusahaan, dsb.

Tapi kini hal itu sudah tidak lagi dianggap benar karena secara umum istilah ini hanya merujuk kepada karyawan yang lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Sesuai dengan namanya, khususnya istilah ini digunakan untuk pekerja laki-laki. Jadi sekarang penggunaan istilah ini sudah tidak lagi menunjukkan kedudukan, intinya hanya karyawan yang bekerja di perusahaan dan pendapatan pokoknya berasal dari gaji.

Sejarah Singkat Salaryman

Istilah ini seperti yang dikatakan sebelumnya sudah ada sejak jaman dahulu bahkan sebelum perang dunia II, dan dianggap sebagai pahlawan ekonomi di Jepang. Karena salarymen sering dikatakan sebagai seseorang yang sangat loyal ataupun setia kepada perusahaan. Penggunaan istilah ini ramai digunakan, dan akhirnya membuatnya terkenal bahkan sampai ke negara barat,

Saat perang dunia II usai, banyak masyarakat barat maupun masyarakat di luar Jepang menganggap bahwa ini adalah istilah yang merujuk pada pekerja berkerah putih atau white-collar businessman. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa orang-orang tersebut adalah yang sudah stabil ekonominya, dan termasuk ke dalam golongan kelas menengah.

Hanya saja pada saat memasuki era modern, istilah ini dianggap sebagai masyarakat yang dibudakkan oleh perusahaan. Karena umumnya masyarakat yang ini bekerja di atas 60 jam dalam seminggu, dan setelahnya masih harus lagi mengikuti kegiatan kantor seperti makan bersama atau minum-minum. Istilah ini sering berhubungan dengan budaya Jepang yaitu Inemuri atau ketiduran di tempat umum.

Penggambaran Sosial Salaryman

Mungkin kalau sudah membaca tentang sejarah dan bagaimana orang-orang yang mendapatkan istilah ini sudah mulai mendapatkan bagaimana gambaran kehidupan sosialnya. Pasti tidak akan jauh-jauh dengan perusahaan, pekerjaan, dan sebagainya sampai tidak memiliki cukup waktu untuk bekerja keras. Bagi yang penasaran bagaimana penggambaran sosial secara lengkapnya, berikut ini adalah penjabaran sederhananya:

  • Sangat taat dan loyal terhadap perusahaan. Saat mendapatkan tugas, maka akan langsung dikerjakan dan biasanya tidak berani membantah.

  • Ikatan emosional yang sangat kuat dengan rekan satu kantor atau tempat kerjanya.

  • Lebih banyak menghabiskan gaya hidup di kantor, dan tidak jauh-jauh dari pekerjaan.

  • Hampir setiap hari bekerja lembur.

  • Memiliki etos kerja yang tinggi dan sangat rajin, namun sayang tidak original.

  • Keinginan bersaing yang rendah, sehingga menyebabkan kurangnya inisiatif.

  • Menghabiskan larut malamnya di karaoke sebagai hiburan

  • Setiap hari menggunakan setelan kerja seperti jas, dasi, dan juga sepatu.

  • Biasanya hanya memiliki tiga hiburan utama di luar pekerjaan seperti minum-minum, bermain mahjong, dan juga bermain golf sekaligus sebagai ajang melepas penat.

Kuat Menghadapi Tekanan Berat

Memang banyak yang menyangsikan tentang istilah ini karena merasa beban yang ditanggung oleh pekerja sangat berat. Padahal di sana memang terkenal dengan etos kerjanya yang sangat tinggi, karena memang kemajuan industri yang sangat cepat. Jadi kalau bekerja lambat, maka akan kalah saing dengan yang lainnya. Selain itu tentunya ada imbalan dari semua kerja kerasnya.

Perusahaan akan melihat siapa saja yang loyal dan taat terhadap peraturan perusahaan, dan mencatat itu dalam laporan kerjanya. Sehingga yang memiliki kinerja baik akan dipertahankan, dan yang buruk tentu akan ditinggalkan. Tentunya karena mampu berkomitmen dengan baik, para salarymen ini terkenal dengan kemampuannya untuk menghadapi tekanan berat yang datang.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa persaingan di dunia kerja ini sangat keras, karena banyak yang ingin ada di posisi itu. Karena itu orang-orang ini mampu menghadapi tekanan yang berat salah satunya dalam hal waktu kerja. Tidak jarang tekanan yang berat ini juga berasal dari rekanan kerjanya yang tidak suka ataupun iri, semua itu bisa ditahan dan dilalui dengan baik.

Stereotype Salaryman

Jadi perlu ditekankan bahwa penggunaan istilah ini tidak selamanya buruk, dan bahkan ada yang sangat bangga dalam menyandang status ini. Karena sesuai yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa susah untuk berada di dalam posisi tersebut. Selain mengenal sejarahnya, dan gambaran sosialnya masih ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Sebuah Komitmen Seumur Hidup

Ini merupakan komitmen seumur hidup, karena bagi karyawan yang sangat setia terhadap perusahaan hadiah ataupun rewardnya adalah tidak akan dipecat sampai masa pensiunnya. Jadi bagi yang sudah siap untuk menjadi bagiannya harus sanggup untuk berkomitmen selama masa hidupnya. Karena kalau mundur di tengah jalan tanpa alasan yang pasti, maka akan sangat merugikan.

2. Perusahaan Merupakan Pusat dari Kehidupan Sosialisasi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa perusahaan ini merupakan pusat dari kehidupan sosial pekerjanya. Bekerja selama 60 jam dalam seminggu, dan lebih banyak menghabiskan waktu liburannya bersama rekan sekantor tentu membuatnya terus berada dalam lingkungan kerja. Jadi tidak jauh-jauh tentang kantor, pekerjaan, dan sebagainya.

3. Hidup dengan Sangat Teratur

Karena sudah menjalani komitmen ini sedari awal, maka tidak heran jika kehidupan yang dimilikinya sangatlah teratur. Dari mulai bangun tidur, sampai pulang kerumah semuanya sudah terjadwal dengan baik. Ini berlaku untuk semua orang yang terlibat di dunia ini. Sehingga tidak ada satupun waktu yang terlewat dengan percuma, semuanya sudah teratur untuk bekerja dan produktif.

4. Mampu Bekerja dengan Sangat Keras

Terakhir adalah orang-orang ini memiliki semangat dan etos kerja yang sangat tinggi. Sehingga tidak heran jika semuanya mampu bekerja dengan sangat keras. Mulai dari pagi sampai malam pekerjaannya dilakukan dengan sangat efisien, dan efektif. Tidak heran juga karena kemampuannya ini, pekerja tersebut diberikan reward dan perusahaan akan terus mempertahankannya.

Jadi jangan salah sangka lagi dengan istilah salaryman ini, karena tidak semuanya berkonotasi buruk. Hal ini juga tentu berkaitan juga dengan etos kerja yang dimiliki yang sesuai dengan kebudayaan dunia kerja di Jepang.

Baca juga: Shuushoku, Pencarian Kerja untuk Para Siswa yang Baru Lulus di Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Salaryman, Istilah Unik yang Digunakan di Jepang untuk Pekerjanya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie