Dimana ada masakan jepang, disitu pasti ada Tsukemono. Merupakan salah satu makanan pelengkap negara Jepang berjenis sayuran fermentasi atau acar. Makanan ini hampir mirip penggunaannya dengan sambal di Indonesia. Selalu ada dan tersedia. Bagi orang Jepang, acar khas ini harus selalu ada dalam meja makan.
Perpaduan rasa makanan menjadi lebih sempurna ketika dimakan dengan acar ini. Jangan salah! Makanan pelengkap ini tidak sembarangan dibuat lho! Ada tujuan dibalik pembuatannya. Salah satunya yaitu cadangan makanan untuk apabila terjadi kelaparan. Bagi yang sedang berencana pergi ke Jepang wajib mengenal makanan ini lebih dalam. Simak dibawah ini ya!
Daftar Isi
- Mengenal Tsukemono
- Jenis-Jenis Tsukemono
- Bahan yang Paling Umum Digunakan
- Kandungan Gizi Tsukemono yang Menyehatkan
Mengenal Tsukemono
Pembuatan acar khas Jepang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Saat dimakan bersama makanan, Tsukemono menjadi lauk yang menyegarkan. Sedangkan jika dimakan bersama minuman, acar ini menjadi snack ringan. Bagi sebagian orang terutama turis asing kurang suka dengan acara ini karena memiliki rasa yang sangat asam.
Padahal, jika acar dimakan dengan cara yang tepat, rasa asam tersebut justru dapat menambah kenikmatan dari makanan. Selain memperkaya rasa, acar khas Jepang juga memiliki kandungan gizi yang sangat bagus untuk tubuh.
Artikel Pilihan
Jenis-Jenis Tsukemono
Setiap prefektur di Jepang memiliki cara tersendiri dalam mengolah sayur menjadi acar. Perbedaan ini bisa dilihat dari bahan utama dan tambahan yang digunakan serta cara pembuatan. Nah, dibawah ini akan dijelaskan top 5 Tsukemono yang paling banyak ditemui dan populer. Apa saja? Ini dia daftarnya!
1. Nukazuke
Pertama adalah acar dengan tambahan dedak beras yang bernama Nukazuke. Lobak jepang, timun, terong, dan kubis menjadi sayur umum yang dipakai. Rasa dari setiap Nukazuke berbeda-beda tergantung resep dan lamanya fermentasi. Biasanya akan terasa asam atau asin. Menjadi sangat asin jika disimpan terlalu lama.
Kerenyahan dari sayuran tetap sama ketika dibuat menjadi acar jenis ini. Dedak beras sendiri terbuat dari campuran garam, rumput laut, dan air. Beberapa orang Jepang menambahkan bir, biji jeruk, dan jahe pada campuran tersebut untuk menambah rasa. Saat akan disajikan, Nukazuke dibersihkan terlebih dahulu pada air mengalir.
2. Asazuke
Untuk jenis acar yang banyak disukai semua kalangan adalah Asazuke. Karena waktu fermentasi yang lumayan cepat, acar ini tidak terlalu pedas dan rasa segar dari sayuran masih ada. Hanya membutuhkan waktu 30 menit – 1 jam saja untuk membuat Asazuke. Bahan-bahan yang perlu disiapkan ketika membuat Asazuke adalah sayur, garam, cabai, dan rumput laut.
Setelah sayuran dipotong, cukup ratakan garam ke seluruh permukaan sayuran. Sayur tersebut dimasukkan pada wadah tertutup bersamaan dengan rumput laut serta cabai. Diamkan hingga 30 menit dan Asazuke siap untuk disajikan. Karena mudah dan cepat, Asazuke menjadi acar rumahan paling populer.
3. Misozuke
Selanjutnya adalah Misozuke. Seperti namanya yaitu miso, acar ini menggunakan miso sebagai pengawetnya. Miso sendiri merupakan pasta kedelai khas negara ini. Selain miso juga dibutuhkan bahan lain seperti sake dan mirin. Kombinasi dari mirin, miso, dan sake disebut dengan misodoko. Setelah mencampur sayuran dengan misodoko, diamkan selama 3 jam.
Agar pengawetan lebih sempurna maka bisa didiamkan selama 2-3 hari. Sayuran yang populer dibuat menjadi Misozuke adalah wortel, daikon, dan timun. Tenang, jenis sayur lain tetap bisa digunakan. Acar tersebut sangat sedap ketika dimakan bersama nasi, sup miso sayur, dan daging sapi serta ikan.
4. Shiozuke
Merupakan acar yang paling dasar dan mudah dalam pembuatan. Hanya dibutuhkan 3 bahan saja untuk membuat Shiozuke yaitu sayuran, garam, dan air. Karena pembuatanya yang mudah, Shiozuke sering disajikan dalam kondisi fresh atau baru saja dibuat. Acar jenis ini juga murah dan dapat ditemukan di seluruh penjuru Jepang.
Shiozuke sangat lezat ketika dimakan bersama dengan nasi panas dan sup miso. Rasa umami yang gurih akan menari-nari di lidah ketika Shizouke dimakan bersama makanan tersebut. Acar Shiozuke banyak digemari karena rasanya yang tidak terlalu asam serta teksturnya yang renyah. Nah, acar ini khas dari prefektur Kyoto lho!
5. Karashizuke
Terakhir adalah Karashizuke yaitu acar yang menggunakan penambahan mustard khas Jepang. Mustard ini biasa digunakan pada masakan Jepang. Saat dicampur mayones, karashi bisa menjadi saus cocol yang luar biasa. Terong sangat populer dan enak ketika dibuat menjadi acar Karashizuke. Dari segi pembuatan Karashizuke hampir sama dengan acar jenis lainnya.
Bahan yang Paling Umum Digunakan
Acar Jepang merupakan salah satu acar paling kaya diantara acar di negara lain. Sayuran jenis apapun dapat diolah menjadi acar. Diantara banyaknya sayur tersebut, ada 3 bahan yang paling sering digunakan menjadi Tsukemono. Masing-masing bahan dibawah juga memiliki rasa unik yang khas. Tanpa berlama-lama lagi, lihat penjelasannya dibawah ini!
1. Umeboshi
Bahan yang pertama ini dulunya sangat terkenal dan menjadi favorit di kalangan samurai. Sering juga disajikan pada bekal makanan anak sekolah. Umeboshi sendiri merupakan buah plum. Kenampakan dari Umeboshi hampir mirip dengan buah kurma namun dengan ukuran lebih kecil serta berwarna coklat kemerahan.
Masyarakat Jepang mengolah umeboshi menjadi acar pada bulan Juni. Bulan ini biasanya sedang menjadi musim panen buah plum. Walaupun pembuatannya di bulan Juni, Umeboshi baru dapat dinikmati satu tahun kemudian. Nah, diantara waktu satu tahun tersebut, Umeboshi dikeluarkan dari wadah fermentasi pada bulan Agustus untuk dikeringkan.
2. Takuan
Lobak atau takuan menjadi bahan Tsukemono selanjutnya. Ketika dibuat menjadi acar, takuan dicuci dan langsung dimasukkan pada larutan garam. Saat ingin dimakan, larutan garam yang menempel dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci. Setelahnya bisa dipotong tipis-tipis lalu letakkan pada mangkuk kecil.
Karena mengalami fermentasi oleh bakteri, takuan yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi kuning cerah. Tidak hanya populer sebagai bahan acar di Jepang, takuan juga populer di negara lain yaitu Korea Selatan. Di korea, takuan sering disebut dengan danmuji.
3. Gari
Berbeda dengan acar lain yang menggunakan garam sebagai pengawetnya, Gari berani tampil beda dengan menambahkan gula untuk pengawet. Gari sendiri mengandung artian jahe. Tenang! Jahe yang diolah menjadi acar tidak memiliki rasa pedas kok!
Acar ini biasanya digunakan sebagai pendamping makanan sushi. Uniknya ketika dimakan bersama sushi bisa menghilangkan rasa dan bau amis di mulut. Acar dengan gari yang berusia muda merupakan yang terbaik karena memiliki warna pink muda cantik.
Kandungan Gizi Tsukemono yang Menyehatkan
Tidak hanya bisa menyempurnakan rasa makanan, tsukemono juga menjadi penyeimbang gizi dari makanan yang dimakan. Kandungan gizi dari acar ini sangat menyehatkan terutama bagi pencernaan. Ini juga menjadi makanan diet yang populer dikalangan masyarakat Jepang. Salah satunya adalah acar jenis Nukazuke yang memiliki kandungan vitamin B1 yang tinggi.
Bahkan Nukazuke bisa membantu mencegah penyakit beri-beri pada Zaman Edo. Selain nukazuke, gari juga memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Selain baik untuk pencernaan, gari menjadi pilihan yang tepat bagi yang memiliki alergi makanan amis karena bisa meminimalisir hal tersebut.
Dibalik rasanya yang kurang disukai, ternyata Tsukemono memiliki beragam manfaat terutama kandungan gizinya yang kaya. Ketika makan-makanan Jepang, jangan lupa habiskan acar yang disajikan ya!. Pastikan juga untuk mencoba top 5 acar paling populer ketika berkunjung ke Jepang.
Baca juga: Dagashi: Jajanan Jepang Jadul yang Murah Meriah. Nostalgia Cemilan Anak 90an?