Memberikan hadiah spesial untuk ibu, bukan hanya pada hari ulang tahunnya saja. Ada Hari Ibu yang juga lazim dirayakan di berbagai negara, yang membuat banyak orang memberikan kado spesial untuk para ibu. Di perayaan ini, hampir semua keluarga akan memberikan waktu terbaiknya khusus untuk melayani ibu di rumah.
Tak hanya dengan memberikan ucapan selamat, beberapa orang bahkan hingga menyajikan hidangan khas di waktu spesial ini. Setidaknya, ada acara kebersamaan yang lebih akrab dari biasanya, agar ibu menjadi ratu sehari di rumahnya. Negara selain Indonesia memiliki tanggal spesialnya masing-masing untuk perayaan ini.
Daftar Isi
Merayakan Hari Ibu
Membuat perayaan Hari Ibu di masing-masing negara, merupakan aktivitas berbeda di tiap-tiap negara. Hal itu wajar, karena sejarah yang melatarbelakangi perayaan hari spesial ini pun berbeda-beda. Meski demikian, semua negara sepakat bahwa perayaan tradisi ini tidak bergeser dari penghormatan kepada kaum perempuan, atas jasa-jasa yang diberikan.
Terkait dengan jasa perempuan, Indonesia pada awalnya menempatkannya sebagai penghormatan kepada para perempuan yang ikut berjuang melawan penjajah. Presiden Soekarno mengatakan bahwa perempuan adalah tiang negara. Jika negara memiliki perempuan yang tangguh dan berpendidikan, maka akan lahir generasi bangsa yang juga kuat menghadapi setiap tantangan.
Tanggal 22 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Ibu di Indonesia, merupakan tanggal penyelenggaraan Kongres Perempuan pertama pada Tahun 1928. Dengan demikian, meskipun terlihat ada sedikit pergeseran karena tradisi ini belakangan dirayakan dengan cara yang melankolis, namun tetap menempatkan seorang ibu sebagai salah satu pahlawan bagi keluarganya.
Berbeda dengan Indonesia, Amerika merayakan tradisi ini sebagai sebuah penghormatan dan penghargaan kepada ibu, yang selalu menyediakan waktu bagi keluarganya. Namun, hal ini sangat jauh bergeser dari asal muasalnya. negara ini memperingatinya sebagai penghargaan dan penghiburan kepada para istri yang ditinggal suaminya ke medan perang.
Perayaan tersebut tidak lain adalah upaya penyembuhan mental kaum perempuan atau kaum ibu pasca perang. Tidak hanya ketika perang sipil di Amerika, di Jerman pun tradisi ini diangkat secara khusus oleh NAZI sebagai apresiasi untuk para ibu. Namun, belakangan perayaan ini mulai dikomersilkan, khususnya pada harga bunga atau tiket liburan.
Perayaan di berbagai belahan dunia, sebenarnya dilakukan pada tanggal yang berlainan juga. Namun umumnya, negara lain hanya tidak menentukan tanggal khusus untuk tradisi ini, melainkan hanya pada minggu atau bulan tertentu saja. Hal ini berarti, hanya Indonesia yang memiliki tanggal khusus secara nasional.
Artikel Pilihan
Sejarah Haha no Hi
Seperti halnya dengan belahan dunia yang lain, Jepang juga memiliki kebiasaan perayaan secara spesial. Tradisi ini disebut dengan Haha no Hi. Pada awalnya, penduduk Jepang merayakan tradisi ini sebagai penghormatan kepada Permaisuri Kojun. Beliau tidak lain adalah ibu dari kaisar Jepang, Akihito.
Pada awal sejarahnya, tradisi ini dilakukan pada setiap Tanggal 6 Maret. Tanggal tersebut adalah tanggal lahir atau hari ulang tahun dari permaisuri. Namun, perayaan tersebut sempat terhenti ketika pecah Perang Dunia ke-2. Sempat terdapat larangan untuk merayakannya di Jepang karena alasan solidaritas.
Seiring berjalannya waktu, negara ini kembali merayakan tradisi ini. Akan tetapi, ada yang berbeda pada tanggal perayaannya. Jepang mengikuti negara-negara barat seperti Amerika dalam hal tanggal perayaan. Dengan demikian, di Jepang tidak lagi menyelenggarakan tradisi ini pada 6 Maret, melainkan pada hari minggu kedua setiap bulan Mei.
Selain mengganti tanggal perayaan, Jepang juga menetapkannya sebagai hari besar nasional. Dengan demikian, semua penduduk dapat melangsungkan perayaan yang diharapkan, misalnya menghadiahkan sesuatu yang spesial kepada ibunya. Meskipun banyak budaya barat yang memengaruhi tradisi ini di Jepang, tetap saja ada tradisi lokal yang tak tergantikan.
Bagaimana Merayakannya?
Ada hal istimewa yang biasa dilakukan untuk merayakan Haha no Hi. Tradisi ini seperti diidentikkan dengan hari kasih sayang yang khusus ditargetkan untuk kaum ibu. Meskipun seharusnya memberikan kasih sayang kepada ibu tidak boleh terbatas hari dan tradisi, namun keunikan dari perayaan Haha no Hi di Jepang tetap mencerminkan perhatian spesial kepada para perempuan.
1. Hadiah Bunga untuk Ibu
Salah satu cara memperingati Haha no Hi yaitu adanya hadiah bunga untuk ibu. Salah satu jenis bunga khas untuk tradisi ini adalah anyelir, atau carnation (カーネーション). Selain itu, ada juga yang memilih bunga mawar untuk dihadiahkan kepada Ibu. Kedua bunga tersebut memiliki filosofi yang mendalam, yaitu melambangkan kemurnian, kasih sayang, penghormatan, dan kesabaran.
Semuanya tidak lain adalah karakter khas dari seorang perempuan, terutama yang sudah menjadi seorang ibu. Selain itu, bunga juga menjadi lambang kesetiaan dan simbol keindahan. Dengan begitu, memang sangat cocok untuk memberikan bunga sebagai kado spesial di perayaan ini.
2. Memasak untuk Ibu
Selain mengungkapkan kasih sayang lewat bunga, beberapa masyarakat mengambil momen ini dengan memasak. Setiap hari, ibu tentu meluangkan waktunya untuk memasak bagi anggota keluarganya sebelum beraktivitas. Ketika tiba Haha no Hi, para suami bahkan anak-anak, menyempatkan waktu untuk menggantikan tugas memasak ini.
Sosok ibu yang selalu meladeni keluarganya tanpa pamrih, akan mendapat perhatian yang sangat spesial di hari tersebut. Selain sebagai penghargaan, memasak untuk ibu juga sekaligus meringankan tugas seorang ibu yang memang sangat vital di kehidupan keluarga.
3. Kegiatan Sekolah
Selain aktivitas di rumah, perayaan Haha no Hi juga terlihat di sekolah-sekolah. Bukan hanya di bangku sekolah dasar atau menengah, tetapi juga di jenjang pra sekolah. Biasanya, akan ada tugas keterampilan yang harus dikerjakan oleh siswa, yang berkaitan dengan tradisi ini.
Biasanya, siswa akan diberikan kesempatan untuk berkarya seperti menggambar, menulis puisi, atau membuat karya lainnya. Hasil karya tersebut nantinya akan dipersembahkan kepada para ibu mereka, baik ketika diundang ke sekolah, atau ketika sampai di rumah sepulang sekolah.
Hidangan Khas Hari Ibu
Ketika merayakan sebuah tradisi, biasanya akan ada hidangan khas yang wajib muncul sebagai simbol perayaan tertentu. Demikian halnya ketika merayakan Haha no Hi, dalam hal mana terdapat hidangan khusus yang tersaji.
1. Tamagoyaki
Hidangan ini tidak lain adalah telur dadar yang dilipat berlapis-lapis berbentuk persegi panjang. Bahan-bahan yang sederhana, membuat para suami atau anak-anak cenderung mudah memasaknya. Hidangan ini sering ditemukan pada perayaan tradisi ini, dibuat oleh anak-anak untuk dihadiahkan kepada ibu.
2. Oyakodon
Hidangan khas berikutnya adalah oyakodon. Masakan ini merupakan olahan beras Jepang, yang disajikan dengan topping ayam, telur, dan irisan daun bawang. Oyakodon barangkali memiliki filosofi yang paling sesuai dengan tradisi Haha no Hi, karena secara harfiah berarti orang tua dan anak.
3. Soup Miso
Masakan yang juga sering terlihat disajikan ketika merayakan Haha no Hi adalah sup miso. Jenis sup ini terasa nikmat dengan isian makanan laut atau sayur-sayuran. Hidangan sederhana ini biasanya tersaji sebagai menu sarapan, karena penyajiannya mudah dan juga sudah tersedia versi instan sup ini.
Merayakan Hari Ibu merupakan tradisi baik yang umum diselenggarakan di berbagai tempat. Selain aspek sejarah yang menghormati kaum perempuan, tradisi ini juga memberi motivasi kepada perempuan. Kebaikan yang dilakukan oleh seorang ibu memang tak tergantikan oleh bunga atau masakan, namun setidaknya ada penghargaan atas kasih sayang sempurna ibu untuk keluarga.