Bukan hanya di Indonesia saja, bahasa gaul juga kerap kali ditemukan dalam percakapan antar remaja Jepang. Kosakata ini dikenal dengan sebutan Wakamono Kotoba. Meskipun sifatnya non formal, pemahaman tentang materi ini juga perlu digali guna menambah wawasan. Berikut penjelasan tentang Wakamono Kotoba yang dapat dijadikan referensi bagi pembaca.
Daftar Isi
- Apa Itu Wakamono Kotoba?
- Kapan Wakamono Kotoba Diucapkan?
- Contoh Bahasa Gaul Jepang
- Tips Menghafal Wakamono Kotoba
Apa Itu Wakamono Kotoba?
Setiap bahasa tentunya memiliki kosakata kekinian yang menyertai, bahasa gaul dalam Jepang dinamakan dengan Wakamono Kotoba. Biasanya, kosakata tersebut ditemukan dalam anime, Manga, dan banyak diucapkan oleh kalangan anak muda. Tentunya kosakata tersebut akan lebih pantas bila diucapkan kepada lawan bicara yang seumuran atau yang telah akrab.
Wakamono Kotoba umumnya berbentuk singkatan yang memudahkan dalam pengucapan sebuah kata. Sehingga sudah pasti bila pembaca tidak akan menemukannya dalam kamus, sebab bahasa tersebut tidaklah baku. Salah satu contohnya yaitu korya yang merupakan singkatan dari kore wa. Di samping itu juga banyak kata-kata lainnya yang dapat dipelajari.
Selain berupa singkatan, terkadang bahasa gaul dibentuk dengan cara memodifikasi kata aslinya. Sehingga lebih terdengar unik ketika diucapkan saat berkomunikasi. Tidak ada aturan khusus saat menciptakan Wakamono Kotoba, akan tetapi bahasa tersebut tiba-tiba populer di kalangan remaja. Pembaca dapat mempelajari kosakata yang sering muncul agar lebih memahami tentang bahasa Jepang. Untuk yang ingin mengetahui kosakata bahasa jepang leih dalam silakan membaca Kumpulan Kosakata Bahasa Jepang Dasar yang Wajib Diketahui.
Artikel Pilihan
Kapan Wakamono Kotoba Diucapkan?
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada penjelasan sebelumnya, bahasa gaul hanya akan diucapkan ketika berinteraksi dengan orang yang seumuran. Terutama teman yang telah dikenal lama dan akrab, sebab bahasa ini sifatnya non formal. Sehingga justru tidak akan cocok bila diterapkan saat berkomunikasi dengan orang lain yang baru dikenal.
Mempelajari Wakamono Kotoba dinilai penting dalam bahasa Jepang, sebab materi ini akan menambah pemahaman pebelajar. Dengan demikian, mengobrol dengan teman tidak akan menjadi canggung. Justru satu sama lain akan menjadi lebih akrab ketika bertemu. Adapun materi Wakamono Kotoba akan dikuasai bila pebelajar rajin berlatih dan menambah kosakata baru.
Contoh Bahasa Gaul Jepang
Ada banyak bahasa gaul Jepang yang sering diucapkan sehari-hari, bahkan diantaranya mungkin terdengar tidak asing bagi pembaca. Kosakata ini tidak akan ditemukan pada buku pelajaran bahasa Jepang, akan tetapi menjadi sangat penting untuk membangun keakraban saat berkomunikasi. Berikut beberapa contoh Wakamono Kotoba yang sangat familiar pada anime maupun Manga:
1. Kimoi
Kosakata ini merupakan salah satu contoh Wakamono Kotoba yang diperoleh berdasarkan singkatan. Kimoi bila disampaikan dengan lengkap, yaitu Kimochi warui. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mengerikan ataupun sesuatu yang menjijikan. Umumnya, penyebutan kata kimoi seringkali diucapkan saat seseorang melihat objek atau benda yang kurang bersih.
2. Maji de
Dalam serial anime, ketika tokoh mengucapkan sesuatu yang mengejutkan maka tokoh lain akan menjawab maji de. Terkadang ditambahkan yabai, sehingga menjadi maji de yabai jika ucapan tersebut sangat tidak masuk akal. Maji de bila diterjemahkan yaitu 'apa kamu serius?' dalam bahasa Indonesia. Maknanya menanyakan kebenaran dari pernyataan yang telah diucapkan.
3. Kamacho
Penggunaan kamacho dalam kalimat lebih sering diucapkan oleh para remaja yang sedang mengajak lawan bicara untuk memberikan perhatiannya. Kata ini berasal dari singkatan kosakata Jepang, yaitu Kamatte choudai. Tentunya kata kamacho akan lebih tepat saat diucapkan pada kawan yang paling akrab. Sehingga kurang cocok bila mengucapkan kamacho pada orang yang baru dikenal.
4. Busukawa
Satu lagi contoh Wakamono Kotoba yang berasal dari kependekan kata, yaitu Busukawa. Kosakata ini dibentuk berdasarkan dua makna yang berlawanan, yaitu busaiku yang berarti aneh dan kawaii yang berarti imut. Sehingga akan lebih sering digunakan untuk menunjuk seseorang yang sekilas terlihat aneh, akan tetapi terkadang juga menampilkan sisi yang lucu.
5. Ossu
Penggunaan Wakamono Kotoba memang kerap kali mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Misalnya ossu yang dapat diterjemahkan sebagai kata sapaan ketika bertemu teman. Dulunya ossu bersifat formal dan sering diucapkan oleh tentara Jepang. Namun saat ini banyak anak muda yang turut mengucapkan ossu ketika bertemu temannya di jalan.
6. Uzai
Kata Uzai dibentuk berdasarkan dua kosakata yang hampir memiliki kemiripan makna. Uzai merupakan gabungan dari uzattai yang berarti menyebalkan dan urusai yang berarti berisik. Uzai sering diucapkan berkali-kali dalam sebuah anime bila sang tokoh sedang menggerutu. Terutama ketika ada situasi yang mengganggu dalam cerita anime yang dialami sang tokoh.
7. Donmai
Bila mencari kata donmai dalam kamus Jepang, pembaca tidak akan pernah menemukannya. Sebab, kosakata ini diambil dari kata don't mind dalam bahasa Inggris. Maknanya memberitahukan pada orang lain untuk tidak terlalu memikirkan apa yang telah terjadi. Pebelajar dapat menggunakan kata donmai untuk mengatakan 'tidak masalah' pada teman.
8. Yabai
Kata yabai memang paling sering diucapkan, terlebih kosakata ini mudah diingat. Bila seseorang mengucapkan yabai, hal tersebut dapat berarti negatif atau positif tergantung dari situasinya. Yabai digunakan dalam kalimat bila ingin mengutarakan sesuatu yang mengagumkan dan mengesankan. Sama halnya mengucapkan kata 'gila' dalam bahasa Indonesia bila melihat sesuatu yang sangat keren. Untuk penjelasan yabai lebih detail kalian bisa membaca Kenali Kata "Yabai" dan Waktu Penggunaan nya.
9. Sugee
Bila menyaksikan sesuatu yang sifatnya unik dan keren, pembaca dapat menggunakan kata sugee. Kosakata ini juga kerap kali ditemukan dalam Manga ketika sang tokoh berada dalam situasi yang menakjubkan. Sugee berasal dari kata Sugoi, artinya yaitu keren. Gunakanlah kosakata ini untuk memberikan pujian pada teman yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
10. CHOU
Kata CHOU seringkali dituliskan dengan capslock dan kerap kali disandingkan dengan kata sifat. Dalam bahasa Indonesia, CHOU sama halnya ketika mengucapkan kata 'super' pada lawan bicara. Sehingga, kosakata ini sering mewakili sesuatu hal yang sifatnya super keren seperti CHOU yabai. Dengan demikian, kosakata tersebut juga dapat digunakan untuk memuji lawan bicara.
Tips Menghafal Wakamono Kotoba
Sifatnya yang non formal, membuat bahasa gaul jarang ditemukan pada buku bacaan atau pun kamus. Sehingga salah satu tips yang dapat dilakukan untuk menambah hafalan dapat dilakukan dengan cara membaca Manga. Pebelajar juga dapat menonton serial anime yang paling disukai, sebab akan ada banyak kosakata informal yang ditemukan.
Meskipun tidak menggunakan Wakamono Kotoba secara langsung untuk berkomunikasi, setidaknya pembaca mengetahui terjemahannya. Ini akan memudahkan dalam memahami dialog yang menggunakan bahasa Jepang. Hafalan Wakamono Kotoba akan menjadi sangat penting bagi seseorang yang menetap di Jepang, terutama untuk mengobrol bersama teman.
Tips lain yang dapat diterapkan setelah menonton anime, yaitu cobalah untuk mengucapkan Wakamono Kotoba lebih sering. Dengan demikian, pembaca akan lebih fasih ketika mengucapkan kosakata dalam bahasa Jepang. Bila memiliki teman yang mahir berbahasa Jepang, cobalah untuk berinteraksi dengan sesekali menggunakan kosakata Wakamono Kotoba yang diketahui.
Demikianlah penjelasan mengenai Wakamono Kotoba, bahasa gaul yang sering diucapkan oleh kalangan remaja di Jepang. Secara tidak langsung, penggunaan Wakamono Kotoba akan membuat obrolan lebih terkesan santai. Dengan demikian, relasi pertemanan yang terjalin akan semakin baik. Pembelajaran tentang Wakamono Kotoba juga akan ditemukan ketika pembaca mengambil kelas kursus bahasa Jepang.
Baca juga >> Slang Ala Jepang, Makin Mudah Bergaul dengan Orang Jepang