Jepang memang memiliki sejarah panjang sebagai negara yang berdiri sendiri. Terdapat beberapa periode yang menjadi titik balik maupun kejadian bersejarah. Periode Heian berdiri di akhir abad ke-8 dan berakhir selama 400 tahun lamanya.
Pada masa ini, Samurai serta pengadilan kekaisaran masih belum ada, sehingga kekuatan politik dipegang oleh klan yang berkuasa. Inilah pembahasan periode Heian selengkapnya yang wajib disimak.
Daftar Isi
- Sejarah Singkat Periode Heian
- Keadaan Politik
- Tradisi dan Kebudayaan
- Byodo-in Lambang Periode Heian
- Destinasi Wisata Kuil Bersejarah di Kyoto
Sejarah Singkat Periode Heian
Heian merujuk pada era bersejarah Jepang yang berlangsung dari tahun 794 sampai 1185. Periode ini mengambil nama dari Heian-kyo yaitu ibu kota Jepang kuno yang sekarang dikenal sebagai Kyoto. Sebelumnya, Heijo-kyo digunakan sebagai ibu kota yang berlokasi di prefektur Nara hingga tahun 794. Perpindahan tersebut dilakukan karena mengikuti perintah dari kaisar Kanmu.
Kanmu merupakan kaisar ke-50 yang telah memimpin Jepang dari tahun 781 sampai 806. Salah satu alasan memindahkan ibu kota karena berhubungan dengan ajaran Budha yang sudah berkembang pada era tersebut. Kaisar berpikir jika ajaran tersebut dapat mempengaruhi sisi politik, mengingat banyak kuil di daerah Nara.
Artikel Pilihan
Keadaan Politik
Pusat politik di Jepang pada masa itu terletak Heijo-kyo sampai akhirnya dipindahkan ke Heian-kyo. Kekuasaan tersebut dijalankan oleh keluarga kekaisaran serta klan yang kuat. Keluarga yang paling kuat pada saat itu adalah Fujiwara-shi yang ikut andil dalam aktivitas politik dari Nara ke zaman Heian. Keluarga tersebut merebut kekuasaan politik dan berhasil mengangkat status sosial pada generasi berikutnya.
Bahkan, keluarga tersebut meminta putrinya untuk menikah dengan kaisar untuk kerja sama politik sebagai saudara. Strategi ini dikenal sebagai Sekkan-seiji, penguasa tersebut dapat berperan dalam politik dengan mengusir bangsawan atau klan lain dari jabatannya.
Tradisi dan Kebudayaan
Jepang memang diketahui memiliki hubungan yang kuat dengan China sejak zaman dahulu. Negara tersebut mengirimkan misi diplomatik Kentoshi pada China untuk pertama kalinya di tahun 630 yang membahas tentang sistem politik dan kebudayaan. Lalu di tahun 894, kerja sama tersebut dihentikan karena situasi domestik tidak stabil di China.
Lalu, muncul budaya baru Kokufu Bunka yang memiliki karakteristik tersendiri tanpa pengaruh dari luar. Kebudayaan ini kemudian berkembang dan mempengaruhi sejumlah gaya arsitektur selama periode Heian. Selain itu, pakaian formal seperti kimono sudah mulai dikenakan.
Pada era ini, dunia sastra juga ikut berkembang dengan adanya Hiragana dan Katakana sebagai dasar menulis bahasa Jepang. Hal inilah yang membuat penulis wanita lebih mudah menuangkan idenya hingga menghasilkan karya luar biasa. Salah satu karya yang paling terkenal yaitu The Tale of Genji karangan penulis wanita, Murasaki Shikibu.
Byodo-in Lambang Periode Heian
Seperti yang telah diketahui, Jepang memiliki hubungan diplomatik dengan Dinasti Tang dari China selama periode Heian. Namun, kerja sama tersebut harus berhenti setelah 10 abad lamanya, sehingga membuat Jepang membuat kebudayaannya sendiri. Salah satu peninggalan yang menjadi ciri khas era ini adalah Byodo-In.
Bangunan ikonik ini dibangun di tengah kolam, sehingga keindahannya terlihat melalui pantulan dari permukaan air. Masyarakat di periode ini percaya bahwa Aula Burung Api yang menjadi bagian bangunan tersebut sebagai Land of Happiness. Disini juga terdapat patung Amithaba yang diukir oleh pemahat bernama Jocho.
Destinasi Wisata Kuil Bersejarah di Kyoto
Kyoto dikenal sebagai kota seribu kuil karena terdapat banyak sekali peninggalan sejarah dari zaman kekaisaran, termasuk periode Heian. Bangunan disini masih terjaga serta terawat dengan baik. Inilah daftar spot wisata bersejarah di Kyoto, antara lain:
1. Heian Jingu
Berdiri sejak tahun 1895, kuil Shinto ini menjadi salah satu tempat bersejarah yang tidak boleh terlewatkan ketika berlibur ke Jepang. Berlokasi di Sakyo District, Bangunan ini memiliki gaya arsitektur yang mencerminkan zaman satu ini sekitar 1000 tahun silam.
Pada era ini dilengkapi dengan beragam spot yang menarik untuk dikunjungi. Pengunjung bisa menikmati indahnya taman bunga di kawasan kuil yang selalu mekar di setiap musim. Selain itu, jika datang pada tanggal 22 Oktober biasanya diadakan Jidai Matsuri. Perayaan tersebut dibuat khusus Kaisar Komei dan Kanmu.
2. Kuil Kinkaku-ji
Rokuonji atau yang dikenal dengan Kinkaku-ji berlokasi di bagian utara Kyoto yaitu Kinugasa. Didirikan pada 1397, kuil ini dulunya dijadikan tempat tinggal khusus jenderal perang (shogun), Ashikaga Yoshimitsu. Bangunan ini memiliki ciri khas pada bagian luar dan dalam Sansarokaku.
Sansorokaku atau aula tempat pemujaan Buddha di kuil ini dilapisi oleh emas. Warna dari emas inilah yang membuat pantulan bangunan ini terlihat megah dan indah dengan danau yang mengelilinginya.
3. Kuil Tenryu-ji
Terletak di Arashiyama, kuil ini dibangun oleh Ashikaga Takauji pada 1339 yang menjadi bagian dari sekte Rinzai. Di area Tenryu-ji ini terdapat Sogenchi-teien yang dijadikan sebagai situs sejarah. Taman ini dibuat oleh seorang biksu Buddha bernama Muso Soseki.
Tidak hanya itu, bangunan bersejarah ini memiliki atap unik dengan lukisan naga yang matanya dapat menatap ke seluruh penjuru arah. Jika melihat matanya seperti menatap balik.
4. Kuil Daigo-ji
Salah satu situs bersejarah World Heritage di Kyoto yaitu Kuil Daigo-Ji. Bangunan ini didirikan pada tahun 874 yang merupakan kuil Budha dari Shingon. Terletak di wilayah gunung Daigo, membuat tempat ini sangat cantik dengan bunga Sakura di musim semi. Pada zaman dahulu, Daigo-ji dijadikan tempat menggelar pesta hanami.
Selain mengadakan hanami, seorang shogun bernama Toyotomi Hideyoshi ini juga meninggalkan beberapa bangunan ikonik. Di kawasan kuil ini terdapat bangunan seperti Sanbo-in temple maupun pagoda lima tingkat yang menakjubkan.
5. Yasaka Jinja
Terletak di Gionmachi, Yasaka Jinja didirikan untuk tempat menyembah dewa Shinto seperti Kushinadahime no Mikoto, Susanoo no Mikoto, serta Yahashira no Mikogami. Kuil ini menjadi tempat penyelenggaraan Gion Matsuri setiap tahunnya di bulan Juli, salah satu festival terbesar di Jepang. Oleh karena itu, tempat ini tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Gion.
6. Daitoku-Ji
Didirikan pada 1315, Daitoku-ji dikenal sebagai kuil Buddha dari sekte Rinzai. Kuil ini menjadi pusat berkembangnya ajaran Buddha mengingat banyak biksu yang belajar di sini. Tidak mengherankan, banyak sekali peninggalan yang ditemukan di sini seperti taman, struktur bangunan, taman, serta peralatan minum teh.
Pengunjung juga bisa mampir ke Chado Research Center Galleries yang menyimpan dokumen bersejarah. Di tempat ini, pengunjung berkesempatan mengikuti upacara minum teh dan mempelajari budayanya sekaligus.
7. Kitano Tenmangu
Bangunan bersejarah ini memiliki lebih dari 12.000 kuil dalam satu area yang dibangun pada 947. Kuil utama yang terkenal yaitu tempat menyembah Sugawara no Michizane, dewa pendidikan. Tidak heran, jika banyak sekali siswa yang sedang study tour di Kitano Tenmangu.
Kuil yang berlokasi Kamigyo District ini, mempunyai patung sapi yang dipercaya dapat memberikan keberuntungan. Disini pengunjung dapat bersantai sekaligus mencicipi matcha di Umezono Cafe. Ada pula festival yang diadakan setiap bulannya pada tanggal 25. Oleh karena itu, Kitano Tenmangu tidak boleh terlewat ketika berada di Kyoto.
Itulah pembahasan lengkap mengenai jejak periode Heian di Kyoto. Pengunjung dapat menikmati keindahan kuil bersejarah serta festival meriah tiap tahunnya. Selain itu, akses transportasi di berbagai tempat sangat memudahkan pengunjung untuk berwisata di Kyoto.