Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang dikenal memiliki banyak alat tradisional. Selain baju tradisional, warga Jepang juga terbiasa menggunakan alat-alat tradisional untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Salah satu barang yang sering dan wajib digunakan oleh warga lokal adalah shamoji. Alat apakah ini dan apakah fungsinya? Mari pelajari lebih lanjut.
Daftar Isi
- Sejarah Munculnya Shamoji
- Cara Merawat Shamoji Agar Tidak Cepat Rusak
- Bahan Terbaik Untuk Shamoji
- Peralatan Dapur Lainnya Khas Jepang
Sejarah Munculnya Shamoji
Alat yang juga dikenal dengan sendok nasi ini pertama kali dibuat oleh seorang biksu Buddha bernama Seishin. Pada saat itu, sang biksu bermimpi dengan seorang dewa bernama Benzaiten yang saat itu memegang sebuah kecapi tradisional. Ketika melihat kecapi tersebut, sang biksu menganggap bahwa hal yang dipegang tersebut adalah sebuah sendok.
Pada saat terbangun, sang biksu akhirnya meminta orang-orang untuk membuatkan sendok tersebut dengan menjelaskan bentuk dan cara pembuatannya. Setelah akhirnya berhasil membuat sendok nasi spesial ini, sang biksu memberikan shamoji kepada sebagai jumat. Meskipun saat ini sudah tidak memiliki simbolisme yang sama, namun sendok nasi ini banyak digunakan oleh masyarakat Jepang.
Setelah banyak digunakan oleh masyarakat Jepang, shamoji menjadi peralatan wajib yang ada di dapur. Berbeda dengan sendok lainnya, sendok nasi ini digunakan untuk mencampur nasi ketika sudah matang. Banyak yang mengatakan bahwa nasi yang sudah matang harus langsung dicampur dan diaduk agar teksturnya bisa tetap lembut dan tidak mudah kering.
Salah satu alasan mengapa sendok menjadi alat yang pas untuk mencampur nasi adalah karena bentuknya yang tidak tajam atau lancip. Apabila alat yang digunakan terlalu tajam, maka bisa menghancurkan nasi sehingga merusak teksturnya. Meskipun begitu, nasi sendok memiliki tekstur yang keras yang tetap membuatnya mampu mencampur nasi dengan baik.
Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat nasi sendok adalah plastik, bamboo dan kayu. Hal ini dikarenakan, bahan-bahan tersebutlah yang paling aman untuk mencampur nasi tanpa merusaknya. Jadi jangan heran jika tidak pernah melihat nasi sendok yang terbuat dari besi.
Dengan perkembangan zaman, saat ini, sendok nasi juga banyak dilapisi oleh non-stick material agar nasi tidak mudah menempel pada sendok. Atau ada juga beberapa sendok yang didesain dengan tonjolan-tonjolan kecil pada bagian sendoknya agar nasi tidak mudah menempel.
Artikel Pilihan
Cara Merawat Shamoji Agar Tidak Cepat Rusak
Meskipun bukan merupakan barang yang mahal, namun sendok nasi sangat dibutuhkan untuk makan sehari-hari. Karena sering digunakan, maka ada potensi alat tersebut akan cepat rusak. Untuk menjaganya agar bisa tahan lebih lama, maka lakukan perawatan sebagai berikut:
1. Tidak Dimasukkan ke Microwave & Dishwasher
Ketika menggunakan sendok nasi, jangan memasukkannya ke microwave atau dishwasher. Tujuannya adalah untuk menghindari alat tersebut terkena suhu yang panas, yang nantinya bisa merusak alat tersebut. Oleh karena itu, ketika memanaskan nasi, keluarkan sendok nasinya agar tidak sampai terkena suhu yang panas.
Sedangkan untuk mencuci sendok beras, jangan menggunakan dishwasher untuk mencucinya. Jika ingin mencucinya, maka cucilah dengan manual tanpa alat tersebut. Selain hasilnya lebih bersih, sendok nasi tersebut tidak perlu terkena suhu yang panas.
2. Jangan Direndam Terlalu Lama
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika mencuci sendok nasi adalah jangan merendamnya terlalu lama. Setelah pemakaian, biasanya orang akan merendamnya ke dalam air agar nasi yang lengket bisa terlepas semua. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun usahakan agar tidak merendamnya terlalu lama agar materialnya tidak mudah mengelupas.
3. Jangan Disikat Menggunakan Sikat yang Kasar
Jika nasi yang menempel tidak lepas dari sendok, maka bersihkan sendok dengan menggunakan sikat. Namun, pastikan untuk menggunakan sikat yang tidak terlalu kasar, serta pastikan untuk menyikatnya dengan pelan. Jika sikat yang digunakan terlalu kasar maka material sendok pun akan mudah rusak dan terkelupas.
4. Cuci Setelah Digunakan
Salah satu cara merawat sendok nasi yang paling mudah adalah dengan mencucinya langsung setelah menggunakannya. Hal ini bisa menghindari nasi menempel terlalu lama hingga susah untuk dicuci. Jadi ketika sendok sudah tidak digunakan lagi, segera cuci agar seluruh nasi yang menempel bisa lepas.
Jika tidak mencucinya namun akan digunakan kembali, maka masukkan sendok ke dalam air dengan suhu biasa. Biarkan di dalam air selama tidak digunakan. Namun, pastikan untuk tidak merendamnya lebih dari 10 jam. Jika memang tidak digunakan, maka segera cuci sendok tersebut agar tidak susah dicuci nantinya.
Bahan Terbaik Untuk Shamoji
Pada umumnya, sendok nasi yang dijual di pasaran terbuat dari bahan plastik, kayu dan bamboo. Dari ketiga bahan tersebut, yang paling banyak dijual adalah yang berbahan plastik dan resin. Kelebihan dari bahan ini adalah tahan air, kuat serta mudah dibersihkan dari sisa-sisa nasi yang menempel. Agar tidak mudah merusak panci nasi, maka ada baiknya untuk membeli sendok dari bahan resin silikon.
Jika ingin sendok nasi yang terkesan lebih mewah dan cantik, maka pilihlah shamoji yang terbuat dari kayu. Dari segi harga, sendok kayu ini sedikit lebih mahal dibandingkan yang plastik. Namun, dari segi kualitas, sendok nasi yang terbuat dari kayu juga memiliki kualitas yang lebih baik dan kuat. Jika menggunakan sendok kayu, pengguna juga tidak perlu khawatir jika bagian dalam panci rusak karena ujung sendok tidak kasar seperti besi maupun plastik.
Terakhir ada sendok nasi yang terbuat dari bahan bamboo. Dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya, sendok ini termasuk yang tradisional dan banyak digunakan oleh orang jaman dulu. Namun seiring berkembangnya waktu, sendok dari bahan bambu dibuat dengan lebih kokoh dan dicampur dengan material lain. Tujuannya adalah sendok dapat lebih kuat dan tidak mudah rusak ketika digunakan.
Peralatan Dapur Lainnya Khas Jepang
Selain shamoji, Jepang ternyata memiliki banyak peralatan dapur lainnya yang digunakan sehari-hari untuk memasak. Bagi yang suka memasak ala orang Jepang, berikut adalah beberapa peralatan yang wajib dimiliki:
-
Hangiri
Bagi yang suka membuat sushi, salah satu peralatan yang wajib dimiliki adalah hangiri. Ini merupakan piring atau wadah lebar dari bambu untuk menyimpan nasi sushi. Nantinya, jika sudah dingin, nasi akan dicampur dengan beberapa bahan seperti garam, gula hingga cuka jepang lalu ditutup dengan kain fukin.
-
Saibashi
Jangan mengaku pecinta Jepang jika belum pernah atau bisa menggunakan saibashi. Ini merupakan sumpit dengan panjang 30 cm yang biasanya digunakan warga lokal untuk memasak dan menyajikan makanan Jepang. Bentuknya yang panjang biasanya juga bermanfaat agar tangan tidak terbakar atau mudah terkena cipratan minyak.
-
Takeharu
Alat yang satu ini bentuknya seperti perkakas yang berfungsi untuk menyaring air dari makanan. Biasanya takeru digunakan ketika membuat soba ataupun tempura. Dengan bahannya yang terbuat dari bambu, takezaru dikenal lebih fleksibel, tahan air dan tidak mudah rusak.
-
Donabe
Jika suka peralatan masak dari bahan liat, maka pastik suka dengan donabe. Ini merupakan panci yang terbuat dari tanah liat dan bisa digunakan diatas kompor dan api. Setelah memasaknya, panci ini bisa langsung ditaruh di atas meja untuk dihidangkan. Untungnya, model dasar doneba dijual dengan harga yang murah, yaitu mulai dari sekitar 2.000 Yen.
Meskipun merupakan negara yang maju, Jepang ternyata masih menyimpan dan menggunakan banyak alat tradisional untuk memasak seperti shamoji, donabe hingga takezaru. Dengan alat-alat ini, makanan yang dimasak mampu terasa lebih lezat dan berbeda.