Ketahui Etika dan Cara Kerja di Jepang. Dari Salam Hingga Bertukar Kartu Nama. Sulitkah?

WeXpats
2019/12/17

Setiap negara memiliki budaya dan kebiasaan masing-masing dalam hal apapun. Meski sama-sama “bekerja”, tapi ada beberapa perbedaan budaya pada cara kerja di Jepang dan Indonesia. Ada budaya menarik dalam dunia kerja di Jepang. Jika kamu memutuskan untuk mencoba bekerja di Jepang, hal-hal berikut harus kamu ketahui dalam etika bisnis Jepang. 

Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Ingin tahu perusahaan yang merekrut tenaga kerja asing Khawatir tentang prospek karir di Jepang Bingung bisa kerja apa dengan visa yang dimiliki
WeXpats Agent mendukung penuh untuk masalah pencarian kerja di Jepang! Gratis Konsultasi dengan WeXpats Agent

Ojigi (お辞儀), Cara Salam Dalam Bisnis Jepang

Sebagai orang asing yang telah terjun ke dunia bisnis Jepang, kamu harus tau bahwa ojigi juga merupakan dasar etika bisnis dan cara kerja di Jepang yang sangat penting. Ketika pengusaha Jepang bertemu untuk pertama kalinya, bukannya berjabat tangan mereka akan melakukan ojigi atau memberi salam dengan membungkuk. Tingkat ojigi pun diekspresikan sesuai dengan status sosial lawan bicara dengan membungkuk lebih lama dan lebih dalam.

 Ketika pertama kali bertemu orang asing, beberapa orang Jepang akan menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. Dengan begini tentunya tidak akan ada kesalahpahaman. Namun yang harus diperhatikan tidak semua meminta untuk berjabat tangan. Oleh karena itu, respons yang tidak salah ketika bertemu orang Jepang untuk pertama kalinya adalah mencocokkan dengan apa yang dilakukan lawan bicara. 

Ternyata, ojigi pun ada macam-macam. Ada dua cara melakukan ojigi, yaitu sambil berdiri dan duduk. Ketika melakukan ojigi sambil berdiri, berdasarkan derajat kedalaman membungkuknya, ada tiga jenis ojigi, yaitu eshaku , keirei, saikeirei.

Eshaku (会釈)

Eshaku secara harfiah dapat diartikan sebagai anggukan. Eshaku dilakukan sebagai tanda terima kasih ringan. Misalnya ketika kamu berpapasan dengan pelanggan di koridor kantor, kamu bisa menyapanya dengan ojigi ringan. Walaupun eshaku adalah salam secara ringan, namun dengan memberi jeda untuk membungkuk lebih lama dan memperdalam posisi kepal, hal ini akan memberikan kesan lebih sopan. Untuk melakukan eshaku, kira-kira bungkukkan posisi badanmu sekitar 15 derajat busur.

Keirei (敬礼)

Ojigi ini paling sering dilakukan dalam semua keadaan di mana karyawan membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat pada pelanggan. Regangkan punggungmu hingga membuat satu garis lurus dari pinggang ke kepala. Untuk membuat sudut 30 derajat yang sempurna, sesuaikan garis pandang ke titik sekitar 120 cm dari ujung jari kaki.

Saikeirei (最敬礼)

Ini adalah ojigi paling sopan dan dalam. Dalam dunia kerja di Jepang, saikeirei dilakukan pada saat kamu merasa sangat berterima kasih atau permintaan maaf. Begitu pula ketika kamu melayat ke pemakaman. Sama seperti ojigi lainnya, tarik punggungmu hingga membuat satu garis lurus dari pinggang ke kepala dan turunkan bagian atas badanmu sedalam 45 derajat. Jika kamu melihat ujung sepatumu dan melihat ke arah dalam, kamu akan mendapatkan bungkuk dengan 45 derajat.

Ojigi untuk Perempuan dan Laki-laki

Ada poin yang membedakan cara memberi salam dengan ojigi antara perempuan dan laki-laki. Untuk perempuan, tutup tangan kanan dengan tangan kiri kemudian letakkan tangan di depan paha kemudian membungkuk. Sementara untuk laki-laki, ulurkan tangan di kedua sisi badan seperti sikap sempurna saat upacara bendera di Indonesia, kemudian membungkuk. Tetapi tergantung pada jenis pekerjaan, tidak menutup kemungkinan ada saatnya karyawan laki-laki pun menaruh tangannya di depan.

Ingat, ekspresi wajah juga merupakan elemen penting dari salam. Berikan salam dengan wajah yang semangat dan ceria. Kecuali saat kamu meminta maaf dan berbela sungkawa. Ucapkan salam terlebih dahulu kemudian membungkuk. Saat memberikan salam sangat penting untuk melakukan kontak mata dengan lawan bicara. Juga, jangan terburu-buru untuk bangun dari ojigi untuk menunjukkan rasa hormat.

Meishi Koukan (名刺交換), Awal Komunikasi dalam Dunia Kerja di Jepang

Meishi koukan berarti bertukar kartu nama. Kartu nama adalah item bisnis Jepang yang penting keberadaanya. Kartu nama membuktikan bahwa kamu benar-benar seseorang di perusahaan. Dengan kata lain, untuk menangani pembuatan kartu nama pun harus dengan dokumen yang dijamin perusahaan. Mengembalikan kartu nama yang tersisa ketika kamu pindah meninggalkan perusahaan yang satu ke perusahaan lain juga salah satu poin penting.

Dalam pertukaran kartu nama, kamu akan saling menukar kartu nama masing-masing dan mulai berinteraksi satu sama lain sebagai perwakilan antar perusahaan. Jadi pertukaran kartu nama adalah adegan yang sangat penting. 

Ingat tata cara melakukan meishi koukan:

  • Keluarkan kartu nama dari dalam card case secara sigap. ke lawan bicara agar lawan bicara mudah membaca kartu namamu.

  • Letakkan kartu nama di atas tempat kartu dan pegang kartu nama dengan kedua tangan dan hadapkan kartu ke lawan bicara agar lawan bicara mudah membaca kartu namamu.

  • Jelaskan nama perusahaan, gelar, dan nama lengkap. "Saya Taro Tanaka dari departemen penjualan perusahaan OO".

  • Jika lawan bicara juga menunjukkan kartu namanya, tunjukkan kartu namamu pada posisi yang lebih rendah.

  • Jika pihak lain juga mengeluarkan kartu nama secara bersamaan, pegang kartu nama dengan tangan kanan dan terima kartu bisnis mitra dengan tangan kiri.

  • Setelah mengambil kartu nama dengan tangan kiri, segera lampirkan ke tangan kanan kemudian tempatkan di atas tempat kartu nama.

  • Setelah menaruh kartu di atas tempat kartu nama dan memegangnya dengan kedua tangan, katakan "Saya akan menerimanya. Terima kasih" (choudai itashimasu. Yoroshiku onegaiitashimasu) 

Selain itu,  saat kerja di Jepang, bertukar kartu nama adalah berkinerja secara berurutan dari orang yang memiliki kedudukan paling tinggi. Jangan lupa untuk mengikuti urutan jabatan. Misalnya pertukaran kartu nama dimulai dari direktur, manager, dan seterusnya.

Waktu Adalah Uang (時は金なり), Cara Kerja di Jepang yang Cekatan

Perhatikan waktu dan tenggat waktu dalam semua aspek bisnis kerja di Jepang. Untuk hal ini sebenarnya tidak hanya sebagai cara kerja di Jepang, di mana pun kamu berada kamu harus menerapkan hal ini. Pastikan untuk memeriksa apa dan berapa banyak hal yang akan kamu lakukan. Begitu juga dengan waktu rapat, janji bertemu dan jam kerja setiap harinya harus kamu perhatikan. Mereka yang pandai manajemen waktu akan lebih mendapat kepercayaan dalam melakukan pekerjaan. Mendapatkan kembali kepercayaan setelah kehilangan itu tidak mudah. Mari kita mengatur waktu dengan baik tidak hanya di tempat kerja tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan sehari-hari.

Jika kasusnya, tampaknya pekerjaan tidak bisa selesai dan kamu akan melewati tanggal / waktu jatuh tempo, harap segera beri tahu pihak terkait tentang situasi saat ini. Segera informasikan partner kerjamu mengenai apa yang terjadi sekarang dan apa yang akan terjadi berikutnya. Kerja sama dan komunikasi yang baik akan membantumu menjaga kepercayaan pribadi. Jangan pernah menghilang dan kabur dari tanggung jawab ketika kamu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Etika dan Cara Kerja di Jepang Lainnya yang Harus Diperhatikan

  • Buat banyak catatan selama rapat. Ini tidak hanya berlaku sebagai cara kerja di Jepang. Ini menunjukkan tingkat minatmu dalam rapat, dan kamu juga bisa mendiskusikan poin-poin penting dengan rekanmu setelah itu.

  • Ketika kamu berkunjung ke suatu perusahaan atau dalam undangan meeting di restoran, jangan duduk sebelum tuan rumah mempersilahkan duduk.

  • Bahkan jika kamu tidak berbicara bahasa Jepang, pelajari bahasa Jepang sederhana yang mengungkapkan salam dan terima kasih. 

  • Jangan letakkan tangan di saku saat berbicara dengan seseorang. Ini menunjukkan bahwa percakapan itu membosankan dan tidak menarik.

  • Saat menunjuk sesuatu, jangan menunjuk seseorang dengan jari atau sumpit Anda. Itu dianggap tindakan yang sangat kasar.

  • Jangan meniup hidung (buang ingus) saat rapat. Silakan tinggalkan tempat duduk dan pergi ke kamar kecil atau lakukan di luar ruangan.

  • Jangan terlambat untuk rapat. Orang Jepang sangat tepat waktu. Rapat dimulai dan berakhir pula tepat waktu.

Tidak sulit bukan? Bahkan kamu bisa langsung mempraktikannya. Ada berbagai aturan lain dalam budaya bisnis Jepang. Meskipun orang Jepang tidak berekspektasi karena tahu bahwa kamu orang asing, tetap saja proses belajar dan memahami etika-etika dasar ini akan sangat dihargai. Apalagi jika kamu memutuskan untuk menetap lama di Jepang.

Baca juga: Disiplinnya Budaya Kerja di Jepang, Rahasia Jepang Menjadi Negara Maju

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Ketahui Etika dan Cara Kerja di Jepang. Dari Salam Hingga Bertukar Kartu Nama. Sulitkah?

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie