Apakah kamu penggemar kuliner? Terlebih lagi kuliner unik yang tidak bisa ditemukan di sembarang tempat? Tidak salah lagi, kamu bisa menemukan berbagai variasi makanan unik di Jepang! Dari cemilan, makanan utama, bahkan buah-buahan yang tidak biasa. Apakah jenis-jenis makanan di bawah ini bisa memenuhi hasrat kulinermu?
Mizu Shingen Mochi, Mochi Sebening Tetesan Hujan
Sejujurnya, melihat tampilan makanan manis ini cukup membingungkan. Saking lembutnya tekstur, haruskah kamu menyebutnya sebagai mochi atau jelly? Sejak perusahaan Jepang Kinseiken Seika menciptakan Mizu Shingen Mochi (yang kemudian dikenal sebagai "Raindrop Cake" dalam bahasa Inggris) pada tahun 2014, mochi ini telah menarik perhatian para pelancong yang mencari makanan yang paling segar dan paling menyenangkan yang bisa mereka nikmati. Namun, kamu harus bergerak cepat jika ingin mengabadikan foto dari mochi ini untuk diunggah ke akun media sosialmu. Para fotografer perlu bertindak cepat untuk memotret karena mochi ini bisa meleleh dan menguap dalam 20 menit.
Entah kenapa dalam bahasa Inggris makanan manis ini disebut cake, yang sebenarnya tidak terlihat seperti kue sama sekali. Mochi ini benar-benar terlihat seperti tetesan air raksasa di atas piring sajian yang bisa dimakan, atau mungkin diminum. Keunikan dari Mizu Shingen Mochi ini terdapat pada visualnya. Bagaimana dengan rasanya? Tetesan air hujan yang indah ini rasanya tawar, tidak memberikan banyak rasa yang signifikan di lidah, namun memberikan tekstur yang menarik di dalam mulut. Untuk memberikan rasa yang seimbang, mochi dimakan bersama dengan bubuk kacang kedelai panggang atau Kinako, dan sirup gula merah atau Kuromitsu. Ketika berbicara mengenai marketing makanan penutup, penampilan menjadi salah satu daya tarik yang besar.
Artikel Pilihan
Tempura Momiji, Daun Maple yang Digoreng
Gorengan dari daun? Jepang punya kudapan unik ini! Awal mula cemilan ini berasal, penduduk setempat di kota Minoh mengambil daun-daun muda dari pohon, menyimpannya selama setahun dengan dilumuri garam, kemudian menggoreng tiap daunnya selama 20 menit. Memangnya akan jadi seperti apa rasa daun maple yang digarami selama satu tahun? Tidak terlalu banyak berpengaruh. Para pedagang menggunakan daun ini sebagai hiasan makanan, dan teksturnya juga lebih kering serta lebih renyah daripada tempura biasa. Beberapa juga menambahkan biji wijen untuk memperkuat rasa makanan.
Tempura maple ini pertama kali dikomersilkan setelah sebuah stasiun dibuka dekat air terjun Minoh pada tahun 1910. Turis luar negeri yang mengunjungi Osaka berbondong-bondong pergi ke lokasi tersebut, kemudian pulang dengan membawa oleh-oleh berbentuk unik dan lezat berupa tempura maple atau kamu akan mendengar penduduk setempat menyebutnya dengan “Momiji Tempura”.
Amezaiku, Permen dengan Nilai Seni Tinggi
Amezaiku bukan hanya sekedar permen. Pernahkah kamu saat masih kecil membeli permen gulali yang bisa dibuat menjadi beraneka ragam bentuk? Amezaiku adalah kesenian level selanjutnya dari membuat gulali di Indonesia.
Selama ratusan tahun, anak-anak dan orang dewasa di Jepang berkumpul untuk menyaksikan pembuat amezaiku lokal memamerkan keterampilan mereka. Menggunakan tangan kosong, pengrajin membuat sirup beras yang dipanaskan menjadi bentuk yang luar biasa, bentuknya terasa hidup dan fantastis. Pembuat dapat menambahkan detail menggunakan gunting kecil, menarik bagian gula-gula dingin untuk membuat sirip dan sayap. Di masa lalu, pembuat permen menggunakan sedotan untuk meniup adonan permen secara perlahan agar ia mengembang. Namun pembuatan amezaiku membutuhkan waktu yang sesingkat mungkin karena gula-gula akan dengan cepat mengeras sehingga tidak dapat lagi dibentuk. Artinya, pengrajin Amezaiku harus bekerja cepat dengan presisi, tetapi juga menghasilkan permen yang artistik.
Belakangan ini, membuat Amezaiku tidak diizinkan menggunakan metode sedotan, karena dikhawatirkan metode itu tidak sehat dan tidak higienis. Hal ini bukan satu-satunya tantangan dalam praktik pembuatan Amezaiku. Bentuk hiburan lainnya di sisi jalan yang menawarkan kesenian modern telah memikat banyak penonton pembuatan Amezaiku. Karena itu pembuat Amezaiku beradaptasi. Saat ini, banyak permen Amezaiku mengambil bentuk kreasi rumit yang Instagramable, dari ikan mas yang hiperrealistis hingga kelinci menari yang menggemaskan.
Semangka Segi Empat
Jika kamu punya terlalu banyak uang dan bingung bagaimana cara menghabiskannya, membeli semangka kotak ini bisa menjadi salah satu jawaban. Ya, semangka persegi itu nyata adanya dan dijual dengan harga yang sangat mahal. Buah ini bisa kamu miliki setelah mengeluarkan kira-kira uang sejumlah $100 di toko-toko di Jepang. Di luar negeri, harganya melonjak setinggi $860.
Apakah semangka ini berasal dari biji khusus sehingga bentuknya bisa menjadi persegi? Jawabannya adalah tidak. Semangka persegi tidak berasal dari biji khusus, melainkan semangka biasa yang ditempatkan di dalam cetakan kotak ketika sedang tumbuh. Bentuknya yang kotak membuat buah lebih mudah untuk diangkut, dipotong, dan disimpan. Semangka persegi bisa didudukkan dengan rapi di kulkas kecil Jepang, dan buah ini juga cocok dengan tradisi memberikan buah-buahan yang indah dan mahal sebagai hadiah.
Kota Zentsuji di prefektur Kagawa adalah pusat industri semangka persegi di Jepang, dan banyak yang memuji seorang petani lokal dengan mengembangkan ide itu pada 1980. Namun, pada 1978, seorang hortikultura dan seniman Jepang bernama Tomoyuki Ono mengajukan paten pada “moulding”. Menurut laporan United Press International pada saat itu, ketika semangka persegi menghantam pasar pada tahun 1979, mereka menjualnya dengan harga sekitar $20 di Tokyo, sedangkan semangka biasa dijual seharga $9.
Meskipun paten Ono mengklaim bahwa "rasa buah yang dicetak tidak kurang dari buah alami", semangka kotak saat ini biasanya lebih baik untuk dilihat daripada dimakan. Mereka dipanen sebelum matang sepenuhnya dan sebagian besar berfungsi sebagai hadiah dekoratif. Tidak puas dengan semangka persegi yang polos? Kamu juga dapat menemukan semangka berbentuk piramida dan varietas berbentuk hati loh!
Nagashi Somen, Keseruan Menangkap Mie yang Berseluncur
Lagi-lagi, ini bukan mie Somen biasa. Makan Nagashi Somen membutuhkan tangan yang gesit dengan sumpit. Jika tidak, kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada makan malam yang melewatimu begitu saja.
Somen adalah mie gandum putih, yang dimasak dingin atau ditempatkan di atas es selama musim panas. Umumnya, mereka direbus dan didinginkan, kemudian dimakan dengan tsuyu, saus yang terbuat dari kaldu sup dashi dan kecap. Pelengkap umumnya adalah mentimun dan jamur irisan. Orang Jepang telah makan Somen sejak abad kedelapan, tetapi nagashi somen baru populer di zaman modern.
Di kota selatan Takachiho, pada tahun 1959, restoran House of Chiho memimpikan Nagashi Somen atau Somen yang mengalir untuk memanfaatkan air murni, mata air lokal. Dalam tradisi yang berlanjut hingga hari ini, staf mengisi seluncuran panjang dari batang bambu yang dibelah dua dengan air dingin yang mengalir. Begitu mereka berteriak, "Ikuyo!" atau "Itu akan datang!" mereka memasukkan untaian mie yang sudah dimasak untuk pengunjung yang menunggu di ujung berlawanan. Di sebagian besar tempat, sebuah keranjang di ujung saluran air juga disiapkan untuk menangkap mie yang licin. Nagashi Somen tersedia di seluruh Jepang, terutama di musim panas.
Habushu, Alkohol Berbisa
Habushu adalah bentuk tradisional dari alkohol beras Okinawa yang dilengkapi dengan ular utuh melingkar di bagian bawah tempat kaca bening, yang dikenal sebagai Protobothrops flavoviridis, atau ular Habu, ular berbisa yang hidup di Kepulauan Ryukyu Jepang.
Reputasi habu sebagai predator berbisa yang ganas juga telah menyebabkan reputasinya naik sebagai bahan penambah energi dan libido. Meskipun sekarang sebagian besar dijual kepada turis, habushu pernah digunakan sebagai obat tonik tradisional.
Bagaimana rasa Habushu secara keseluruhan? Karena metode produksinya bervariasi, begitu juga rasanya. Satu botol dapat membawa aroma manis dan bumbu yang lembut, sementara yang lain mungkin menawarkan rasa hantaman alkohol yang kuat dan keras. Kamu akan dengan mudah menemukan habushu di Jalan Kokusai Dori, pusat perbelanjaan di kota Okinawa, Naha, yang menampilkan banyak makanan, minuman, dan kerajinan.
Seperti itulah varian makanan unik di Jepang yang patut kamu coba jika sedang berkunjung. Namun tetap ingat untuk menjaga kesehatan dan memilih makanan yang bisa diterima oleh tubuhmu ya! Selamat mencoba!
Baca juga: Berburu Makanan Festival Jepang. Semuanya Wajib Kamu Coba!