Jepang merupakan negeri penuh dengan kearifan budaya dan seni yang mendunia. Mulai dari gaya berpakaian kimono, olahraga sumo, hingga makanan dan minuman yang menjadi daya tarik tersendiri. Minuman yang terkenal dari negeri ini adalah sake jepang.
Sake jepang merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi beras. Minuman ini sering muncul di film-film produksi Jepang bahkan hingga ke anime Jepang. Faktanya tak banyak orang yang mengetahui tentang seluk beluk sake. Artikel ini akan membahas mengenai seluk beluk sake mulai dari sejarah, proses pembuatan, macam jenisnya hingga cara penyajiannya di acara-acara tertentu.
Daftar Isi
- Sejarah Singkat Sake Jepang
- Proses Pembuatan Sake Jepang
- Macam-Macam Sake Jepang
- Bagaimana Cara Menyajikan Sake Jepang?
- Kehadiran Sake di Acara Adat Masyarakat Jepang
Sejarah Singkat Sake Jepang
Sake dalam bahasa Jepang berarti minuman beralkohol. Kadar alkoholnya termasuk tinggi sekitar 18 sampai 20%. Namun, saat ini sake yang beredar di pasaran memiliki kadar alkohol sebesar 15%.
Menurut para sejarawan, sake telah muncul sejak zaman dahulu kala sekitar abad 3 SM dibawa dari daratan Tiongkok. Sake dibuat sebagai untuk minuman pelengkap saat acara-acara tertentu agar suasana acara tersebut dapat tercipta dengan sempurna.
Awalnya, sake dibuat dengan campuran beras, air dan enzim koji pada lingkungan dan kondisi alam dengan suhu dan kelembaban yang tepat agar tercipta minuman yang unik. Beras yang digunakan bukan sembarang beras, melainkan beras yang telah dikunyah yang kemudian dicampurkan dengan enzim koji.
Kunyahan beraspun tidak boleh dikunyah oleh wanita berusia di atas 25 tahun, sake macam ini disebut bijinshu atau lebih dikenal sebagai sake kunyahan gadis cantik. Hal ini dikarenakan mikroorganisme di dalam mulut seorang gadis lebih baik bila dibandingkan para orang tua yang menghasilkan bau.
Minuman ini mampu menghangatkan badan di kondisi cuaca Jepang yang pada saat itu cukup dingin karena letak geografisnya. Selain menghangatkan badan, minuman ini juga diidentikan dengan para samurai yang gemar minum sake setelah peperangan.
Artikel Pilihan
Proses Pembuatan Sake Jepang
Proses pembuatan sake Jepang secara tradisional tergambar jelas pada film animasi yang berjudul Kimi No Na Wa. Salah satu adegan di film ini menunjukkan bagaimana sake dibuat dengan cara dikunyah oleh seorang gadis muda. Pembuatan sake ini memprioritaskan keterlibatan enzim amilase yang terkandung di dalam air liur sehingga ketika zat pati di dalam beras dikunyah, maka saat inilah proses fermentasi air beras menjadi alkohol di mulai.
Seiring dengan perkembangan zaman, pembuatan sake mulai dimodernisasi dengan mengikuti teknik pembuatan bir modern. Indikator sake dengan cita rasa yang unik ditentukan dari kualitas beras pilihan dan air bersih yang digunakan. Terbentuknya enzim koji dalam pembuatan sake pun tidak dibuat dengan cara beras yang dikunyah, melainkan dengan nasi kukus yang didinginkan.
Kemudian nasi yang telah didinginkan itu diberi gula dan ragi agar terbentuk jamur koji. Setelah itu, diamkan semalaman hingga jamur koji muncul hingga menjadi fermentasi alkohol berjenis moromi. Lalu, diamkan fermentasi moromi dan peras nasi yang telah didiamkan hingga tercampur dan bertekstur seperti lumpur. Air perasan fermentasi moromi dan campuran perasan nasi tersebut disebut sake.
Macam-Macam Sake Jepang
Berdasarkan jenisnya, sake memiliki beberapa macam. Dari segi alkohol murni yang terbentuk dan penambahan alkohol di dalamnya. Untuk yang tidak diberi tambahan apapun terdapat nama junmai di depan produk sake tersebut. Ada 5 jenis macam sake yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini:
1. Daiginjoshu
Pertama adalah daiginjoshu. Jenis sake ini termasuk jenis yang memiliki kualitas sangat baik, harga yang tinggi, aroma yang khas dan proses pembuatan yang cukup kompleks. Sake jepang ini terbuat dari beras poles berkualitas tinggi dengan proses pembuatan yang cukup rumit. Sake ini termasuk cukup ringan namun memiliki rasa dan aroma yang unik dengan penambahan sedikit alkohol.
2. Ginjoshu
Kedua adalah ginjoshu. Kualitas ginjoshu memiliki kualitas sake medium di bawah daiginjoshu. Sake ini terbuat dari 60% beras poles asli dengan berkualitas baik yang difermentasikan pada temperatur rendah selama beberapa waktu lamanya.
Sake jenis ini memiliki rasa yang ringan, aroma yang khas serta dimurnikan kembali. Saat pemurnian sake ditambahkan alkohol serta sari buah agar tercipta rasa sake yang manis dan segar seperti buah-buahan
3. Honjozo Shu
Honjozo Shu adalah sake jepang yang paling identik dengan sake beras dari Jepang. Sake ini terbuat dari beras, air dan enzim koji dan sedikit alkohol yang dimurnikan. Penambahan alkohol diperlukan untuk menciptakan aroma dan rasa yang khas. Biasanya sake ini yang sering beredar di pasaran, alkoholnya tidak terlalu berat dan aromanya pun tidak begitu pekat khas sake dengan alkohol tinggi.
4. Junmaishu
Junmaishu adalah sake yang tidak diberi tambahan alkohol. Sake ini terbuat dari 70% beras poles yang difermentasikan dengan air dan enzim koji. Di Jepang, sake jenis ini hanya dihadirkan pada acara-acara tertentu untuk memperingati hari perayaan di Jepang. Hal ini dikarenakan sake ini dipercaya memiliki tingkat kemiripan hampir 90% dengan sake asli yang dibuat secara tradisional pada zaman dahulu.
5. Futsuushu
Futsuushu merupakan sake biasa. Jenis minuman beralkohol ini anehnya tidak tergolong dalam jenis sake. Hal ini dikarenakan harganya yang murah, mudah dijangkau dan ditemukan di toko-toko kelontong dan minimarket di Jepang. Kemudian, sake futsuushu memiliki kandungan gula dan enzim yang lebih tinggi sebagai bahan tambahan dibandingkan dengan sake pada umumnya.
Bagaimana Cara Menyajikan Sake Jepang?
Cara menyajikan sake menunjukkan status sosial dan ekonomi. Mungkin seringkali ditunjukkan pada film-film Jepang secara eksplisit bagaimana cara penyajian sake menunjukkan tingkat status sosial dan adab orang Jepang. Penyajian sake biasanya dituang oleh orang yang lebih muda ke gelas orang yang lebih tua dengan memegang pergelangan tangan kanan menggunakan tangan kiri sehingga tidak jatuh.
Selain itu, orang yang memiliki kedudukan lebih rendah biasanya menuangkan sake pada orang yang memiliki kedudukan dan pangkat lebih tinggi. Biasanya sake akan hadir pada jamuan makan sebagai tanda penutup acara atau permulaan untuk membahas topik inti. Kemudian, sake dapat disajikan dingin maupun hangat.
Kehadiran Sake di Acara Adat Masyarakat Jepang
Masyarakat Jepang menggunakan sake untuk berbagai macam acara adat di Jepang. Pertama sebagai persembahan kepada dewa-dewa untuk ritual untuk pembersihan kuil Shinto dari roh-roh jahat. Kemudian, sake juga muncul di acara pernikahan dengan adat Jepang, prosesi minum sake ini dilakukan oleh penganut Shinto dengan bertukar cangkir sake sebanyak 3 buah sebagai ganti dari acara tukar cincin.
Selain itu, kehadiran sake juga memeriahkan acara pergantian tahun. Sake ini dicampur dengan bahan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Lalu, juga ada acara Kagami Biraki yang merupakan ritual memecahkan tong sake dengan palu kayu. Kagami biraki memiliki arti memecahkan kaca, rital ini bermakna membuka jalan untuk memulai harapan di masa mendatang.
Nah, masih penasaran dengan sake dari Jepang ini? Sake jepang ini sangat mudah dijumpai bila sedang berkunjung ke Jepang. Hal ini dikarenakan di sana minimarket dan toko-toko menjual sake secara bebas.
Baca juga: Furikake, Topping yang Cuma Bisa Ditemukan di Hidangan ala Jepang
Baca juga: Mengenal Harajuku, Pusat Fashion Mode Anak Muda Jepang