Dalam mempelajari sebuah bahasa, ada hal-hal tertentu yang harus dipahami juga. Bagi yang sedang mempelajari Bahasa Jepang, ada idiom Bahasa Jepang yang perlu diketahui. Idiom ini adalah ungkapan bahasa yang maknanya tidak dapat diartikan secara harfiah, melainkan sebuah ekspresi yang disesuaikan dengan konteks serta situasi dan kondisi.
Ada banyak idiom Bahasa Jepang, tapi sebagai pemula tidak perlu mengetahui semuanya. Cukup beberapa ekspresi yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari saja. Setelah itu, perlahan menambah referensi karena idiom erat kaitannya dengan kebiasaan, tempat percakapan, hingga selera humor seseorang. Keuntungannya kalau sudah memahami idiom adalah bisa mengerti maksud seseorang tanpa harus dijelaskan dengan kata-kata secara detail.
Daftar Isi
- Kanyouku: Idiom Bahasa Jepang
- Jenis-Jenis Idiom Bahasa Jepang
- Contoh Idiom Bahasa Jepang Berdasarkan Makna
- Tips Belajar Idiom Bahasa Jepang
Kanyouku: Idiom Bahasa Jepang
Idiom Bahasa Jepang disebut dengan “kanyouku”, yaitu gabungan beberapa kata yang membentuk arti khusus. Bunyinya mengandung kiasan atau perumpamaan. Maka dari itu, tak semua orang bisa menangkap maksud di balik kata-katanya kalau tidak memahami konteks dan kultur di tempat percakapan tersebut berlangsung. Sebagai pemula, sebaiknya agak berhati-hati jika ingin menggunakan idiom dalam percakapan. Khawatirnya akan menimbulkan kesalahpahaman pada lawan bicara.
Selain untuk menyampaikan emosi atau perasaan, orang Jepang menggunakan idiom untuk memperindah kalimat dalam komunikasinya juga. Ini menjadi cara halus untuk menggambarkan sesuatu, baik yang bagus maupun tidak. Kalau ingin mengetahui ungkapan yang biasa diucapkan sehari-hari, bisa menonton anime, membaca manga, atau perhatikan cerpen di beberapa majalah.
Di samping kanyouku, sebenarnya ada ungkapan lain yang memiliki makna tersirat, yaitu kotowaza (pepatah). Ini lebih mirip seperti peribahasa atau kata-kata bijak dari orang Jepang kuno. Baik kanyouku maupun kotowaza keduanya masih digunakan sampai sekarang dalam percakapan, sebagai nasihat, atau slogan penyemangat.
Baca juga >> Panduan mempelajari Pepatah dan Peribahasa Jepang
Artikel Pilihan
Jenis-Jenis Idiom Bahasa Jepang
Mempelajari idiom Bahasa Jepang memang dibutuhkan kemampuan Bahasa Jepang dasar terlebih dahulu. Jika perbendaharaan kata yang dimiliki sudah banyak, maka akan lebih mudah memahami idiom-idiom ini. Walaupun begitu, sebagai pemula tak ada salahnya mengenal sedikit demi sedikit tentang kanyouku. Kalian juga bisa baca artikel Idiom Bahasa Jepang yang Menggunakan Anggota Tubuh. Apakah Perutmu Berdiri? juga untuk dapat memahami lebih tentang idiom bahasa Jepang.
Berikut adalah jenis-jenisnya untuk referensi awal:
1. Doushi Kanyouku (Idiom Kata Kerja)
Idiom jenis ini paling banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Doushi kanyouku adalah idiom yang terdiri dari gabungan kata benda dan kata kerja. Di antara kata benda dan kata kerja tersebut disisipkan partikel sebagai kata bantu untuk menunjukkan objek. Contohnya adalah:
-
Hara ga tatsu. Kata “hara” artinya “perut” dan “tatsu” artinya “berdiri”. Namun jika dipahami keseluruhan memiliki makna “marah”. Misalnya, “Ano hito ni hara ga tatsu”, artinya adalah “Aku marah dengan orang itu”.
-
Te wo kasu. Kata “te” artinya “tangan” dan “kasu” artinya “meminjamkan”. Jika diartikan satu per satu, maka artinya adalah “meminjamkan tangan”. Namun makna sebenarnya adalah “menolong” seperti pada kalimat: “Chotto te wo kashite kurenai?”, artinya “Bisa tolong bantu aku sebentar?”
Baca juga >> Doushi: Memahami Dasar Kata Kerja dalam Bahasa Jepang
2. Keiyoushi Kanyouku (Idiom Kata Sifat)
Idiom bentuk keiyoushi jumlahnya tidak begitu banyak. Ini adalah idiom Bahasa Jepang yang menggabungkan kata benda dan kata sifat. Sama seperti bentuk doushi, di antara kata benda dan kata sifat disisipkan partikel namun fungsinya untuk mempertegas subjek. Contohnya adalah:
-
Kao ga hiroi. Kata “kao” artinya “wajah” dan “hiroi” artinya “lebar”. Idiom ini tidak pas kalau diartikan “seseorang memiliki wajah lebar”, namun makna sebenarnya adalah “seseorang yang pintar bergaul”. Contohnya pada kalimat: “Imouto wa gakkou ni kite mo tomodachi ga takusan ite, totemo kao ga hiroi desu”, artinya “Kakak perempuan saya punya banyak teman, dia sangat pintar bergaul”.
-
Atama ga katai. Kata “atama” artinya “kepala” dan “katai” artinya “keras”. Jadi maknanya adalah “keras kepala” atau “susah menerima perubahan”. Contoh penggunaan idiom ini adalah “Kanojo wa atama ga katai yo ne”, artinya “Dia sangat keras kepala sekali ya!”
Kalian juga dapat memahami lebih tentang kata sifat dalam bahasa Jepang dengan membaca Belajar Mengenai Kata Sifat dalam Bahasa Jepang.
3. Meishi Kanyouku (Idiom Kata Benda)
Terakhir, ini adalah idiom yang dibentuk dari gabungan dua kata benda. Di antara kedua kata benda disisipkan partikel sebagai penyambungnya. Contohnya adalah:
-
Ashi ga bou ni naru. Kata “ashi” artinya “kaki”, “bou” artinya “tongkat”, dan “naru” artinya “berubah”. Namun idiom ini digunakan untuk mengekspresikan saat seseorang sudah kelelahan, misalnya “Ichinichijuu zutto aruite ashi ga bou ni natta”, artinya “seharian jalan terus sampai kaki ini sudah tak berasa lagi”.
-
Me no doku. Kata “me” artinya “mata dan “doku” artinya “racun”. Jika diartikan secara keseluruhan, idiom ini bermakna “memberikan dampak negatif”. Misalnya, “Sonna zasshi, kodomo ni wa me no doku dakara”, artinya “majalah itu tidak baik untuk anak-anak”.
Contoh Idiom Bahasa Jepang Berdasarkan Makna
Selain beberapa contoh di atas, masih ada banyak ungkapan yang bisa dicoba oleh pemula. Supaya mudah mempelajarinya, pahami penggunaan kanyouku berdasarkan konteksnya. Di bawah ini adalah pengelompokkan idiom Bahasa Jepang berdasarkan tujuannya:
1. Mengungkapkan Perasaan
Istilah lainnya adalah “Kankaku, kanjou wo arawasu kanyouku”. Berikut beberapa contohnya:
-
Abura ga kireru: Lelah bekerja, tidak ada semangat
-
Atama ni kuru: Kesal, naik pitam
-
Hara ni suekaneru: Emosi yang tak tertahan lagi
-
Hara ni motsu: Curiga
-
Ki ga warugatte: Merasa tidak nyaman
2. Menyatakan Sifat atau Watak
Istilah lainnya adalah “Karada, seikaku, taido wo arawasu kanyouku”. Berikut beberapa contohnya:
-
Kuchi ga umai: Pandai berbicara
-
Hana ni kakeru: Membangga-banggakan
-
Hana ga takai: Sombong
-
Hara ga nai: Tidak tegas/pengecut
-
Jibara wo kiru: Boros, membayar sesuatu seluruhnya dengan uang sendiri (hingga merugi)
3. Menerangkan Kegiatan
Istilah lainnya adalah “Koui, dousa, koudou wo arawasu kanyouku”. Berikut beberapa contohnya:
-
Abura wo uru: Basa-basi atau bergosip
-
Kao ga dasu: Mengunjungi
-
Hara wo kakaete: Tertawa terbahak-bahak
-
Me o kubari: Memperhatikan
-
Hara wo wattehanasu: Berbicara dari hati ke hati
-
Hara wo suete: Menahan amarah
4. Menjelaskan Keadaan
Istilah lainnya adalah “Joutai, teido, kachi wo arawasu kanyouku”. Berikut beberapa contohnya:
-
Abura wo sosogu: Memperburuk suasana
-
Me ni miete: Terkemuka
-
Iki o nomu: Tekejut
-
Tohou ni kureru: Bingung
-
Se ni hara wa kaerarenai: Apa boleh buat (pasrah)
5. Menjelaskan Kehidupan
Istilah lainnya adalah “Shakai, bunka, seikatsu wo arawasu kanyouku”. Berikut beberapa contohnya:
-
Kao ga hiroi: Punya banyak relasi/kenalan
-
Kao ni doro wu nuru: Reputasinya hancur
-
Me no kuroi uchi: Selagi masih hidup
Baca juga >> Belajar Contoh Kata Kerja dan Perubahannya dalam Bahasa Jepang
Tips Belajar Idiom Bahasa Jepang
Memahami idiom merupakan tantangan tersendiri bagi pemula. Mempelajarinya berbeda pada saat materi tata bahasa atau menghafal kosa kata. Seseorang harus memasukkan unsur kebudayaan, serta perspektif orang Jepang terhadap berbagai hal. Lakukan beberapa cara berikut supaya perlahan bisa menggunakan idiom dengan tepat:
1. Pahami Konteks
Ingat, idiom bukan kata-kata yang bisa dihafalkan lalu digunakan begitu saja. Setelah tahu artinya, resapi contoh-contoh kalimat yang didapatkan. Pahami konteks percakapan atau kapan kalimat tersebut diucapkan. Agar lebih mudah memahami situasi dan kondisi yang tepat, sering-seringlah menonton anime atau membaca manga.
2. Buat Catatan
Ada banyak sekali idiom Bahasa Jepang, maka supaya tidak lupa harus rajin mencatat. Cara setiap orang mencatat berbeda-beda, namun akan lebih mudah kalau dikategorikan. Misalnya, berdasarkan jenis idiom, tujuan penggunaan, atau anggota tubuh (banyak idiom yang menggunakan anggota tubuh).
3. Hafalkan Sedikit Demi Sedikit
Dari catatan yang telah dibuat, coba untuk menghafalkannya sedikit demi sedikit. Tapi cara menghafalkan ini tidak sama dengan menghafal kosa kata. Saat menghafalkan idiom, jangan lupa untuk mengingat-ingat contoh kalimatnya juga. Supaya saat menggunakannya nanti tidak keliru secara konteksnya.
4. Latihan Praktik
Bagaimanapun juga, seseorang akan lancar menggunakan idiom jika rajin berlatih. Carilah teman atau mentor yang bisa diajak praktik mengobrol menggunakan idiom. Bisa juga mencoba membuat teks percakapan, lalu praktikkan. Semakin sering latihan, maka akan semakin paham kapan menggunakan suatu idiom tertentu.
Idiom Bahasa Jepang adalah pengetahuan tambahan bagi siapapun yang sedang mempelajari Bahasa Jepang atau tertarik dengan kebudayaan negara tersebut. Penggunaan idiom cukup sering di tengah masyarakat Jepang, mengingat orang-orang Jepang sangat menjaga sopan-santun. Jadi dalam berkomunikasi mereka akan berusaha sehalus mungkin. Oleh sebab itu, sebagai orang asing setidaknya perlu memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan dengan makna tersirat dari mereka.