Setiap berkunjung ke negara Jepang, maka penting bagi wisatawan untuk mengikuti informasi Tenki Yoho terkini. Namun, tahukah apakah sebenarnya informasi ini? Mengapa sangat penting diperhatikan saat tinggal di Jepang? Jika penasaran, maka sebaiknya ikuti saja ulasan di bawah ini dengan seksama. Karena sejumlah informasi pokok tentangnya telah disajikan, sebagai berikut!
Daftar Isi
- Mengenal Tenki Yoho dan Cara Mengakses Informasinya
- Alasan Pentingnya Menyimak Tenki Yoho
- Daftar Istilah yang Dipakai dalam Tenki Yoho
- Cara Membaca Tenki Yoho
Mengenal Tenki Yoho dan Cara Mengakses Informasinya
Istilah tenki yoho rasanya dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat tanah air sebagai ramalan atau prakiraan cuaca yang akan terjadi. Merupakan sebuah hasil pengamatan terkait fenomena cuaca di sebuah wilayah yang dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan oleh instansi di Jepang. Sehingga hasilnya lebih akurat dan mendekati kebenaran yang terjadi di lapangan.
Terlebih berdasarkan kondisi geografis negara Jepang yang berada di area sub tropis membuatnya memiliki 4 jenis musim. Yaitu mulai dari musim gugur, semi, dingin dan panas dengan potensi cuaca yang berbeda. Hingga menghadirkan pula setidaknya empat kali masa transisi yang berakibat fenomena cuaca lebih sering berubah secara drastis di setiap saat.
Artikel Pilihan
Alasan Pentingnya Menyimak Tenki Yoho
Sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia, pada musim tertentu di Jepang, cuaca menjadi sangat labil dan berubah-ubah. Karenanya, biasanya masyarakat menyimak Tenki Yoho yang dinilai memberikan banyak guna, di antaranya:
-
Mendapat informasi terkini terkait fenomena cuaca sehingga dapat menyusun rencana kegiatan seperti wisata dengan tepat;
-
Karena dibuat oleh pihak yang kompeten dalam memberikan informasi dengan tingkat akurasi tinggi maka menghindarkan masyarakat dari kepanikan;
-
Memungkinkan masyarakat menyusun plan B sebagai alternatif apabila cuaca buruk yang diperkirakan benar-benar terjadi;
-
Membantu masyarakat bersiap sejak dini terkait perbekalan obat dan makanan dalam menghadapi situasi buruk yang terjadi;
-
Menyelamatkan warga Jepang dari berbagai potensi bencana seperti hujan, badai, atau lainnya yang bisa saja terjadi akibat kondisi cuaca yang serba tidak menentu alias labil;
-
Serta berbagai manfaat lain yang berkaitan dengan kesigapan dalam menghadapi kondisi cuaca yang fluktuatif.
Daftar Istilah yang Dipakai dalam Tenki Yoho
Setelah memahami definisi dan alasan orang penting untuk mengakses Tenki Yoho, maka perlu juga untuk mengerti istilah pokok yang dipakai padanya. Utamanya lagi simbol umum yang digunakan agar masyarakat dapat mengerti informasi yang disajikan secara jelas dan dalam waktu yang cepat, meliputi:
1. Istilah Cuaca
Pertama, yang harus dipahami ialah istilah-istilah umum dalam penggambaran cuaca. Seperti cerah, hujan, atau sebagainya yang biasanya memakai kata khusus, terdiri dari:
-
Hare, dipakai apabila fenomena cuaca dapat dikategorikan cerah;
-
Kumori, untuk menunjukan bahwa kondisi langit tengah berawan;
-
Ame, dipergunakan untuk menyatakan bahwa cuaca diperkirakan akan hujan;
-
Raiyuu, bila ditengarai gumpalan awan yang terjadi berpotensi untuk menimbulkan fenomena petir;
-
Yuki ga furu, fenomena cuaca yang diprediksi menyatakan kemungkinan turunya salju di sebuah wilayah; serta
-
Kaze ga tsuyoi yang lazim dipakai untuk menginformasikan kewaspadaan karena daerah terkait akan mengalami fenomena angin kencang.
2. Penggambaran Suhu
Selain istilah dalam penggambaran cuaca di atas, ramalan Jepang juga mempunyai istilah khusus untuk penggambaran suhu dan kelembabanya. Secara umum biasanya memakai istilah berikut ini:
-
Atsui, dituliskan apabila suhu rata-rata di sebuah wilayah yang diamati cenderung panas;
-
Samui, dicantumkan pada keterangan untuk daerah dengan suhu rata-rata rendah atau dingin;
-
Atatakai, apabila suhu berada di kisaran normal hangat, tidak begitu dingin dan tidak terlalu panas; dan
-
Suzushii apabila suhu rata-rata terasa sejuk akibat pengaruh angin yang berhembus atau adanya hal lain di sebuah kawasan.
3. Ichiji
Ketiga, ada istilah unik tentang prakiraan cuaca seperempat harian di Jepang yang disebut dengan ichiji. Dikatakan demikian karena perkiraan cuaca seperti ini hanya memiliki rentang waktu cukup singkat selama seperempat hari atau 6 jam saja. Setelah masa tersebut berakhir, maka ramalan tersebut akan diperbarui sesuai dengan perkembangan fenomena yang lebih terkini.
4. Tokidoki
Selanjutnya, apabila keterangan yang dipakai pada ramalan cuaca menyatakan tokidoki maka dapat diartikan cuaca fluktuatif. Biasanya dalam hitungan jam dengan rentang waktu hingga setengah hari atau dua belas jam. Ramalan ini kerap muncul pada musim tsuyu atau hujan, karena di musim tersebut potensi cuaca fluktuatif lebih besar daripada waktu-waktu lain.
5. Nochi
Berbeda dengan tokidoki yang bersifat fluktuatif dan terasa samar, maka nochi ditulis apabila cuaca diprediksi tetap dan jelas. Lazimnya dipergunakan apabila fenomena yang tampil pada langit memiliki potensi besar dan tidak meragukan. Semisal kumpulan awan hujan dengan kandungan titik air besar yang kemungkinan menurunkan hujan dalam tempo yang relatif panjang.
6. Shidaini
Keenam dan merupakan salah satu istilah penting yang tidak boleh terlewatkan ialah shidaini. Sederhananya, istilah ini dapat digunakan apabila perubahan cuaca yang diprediksi oleh para ahli terkait akan berlangsung secara bertahap. Kebanyakan dipakai untuk menginformasikan kondisi fenomena embusan angin yang berangsur berubah mengikuti perkembangan musim yang terjadi di suatu kawasan.
Cara Membaca Tenki Yoho
Terakhir, untuk dapat memahami pesan yang disampaikan oleh badan pengamat cuaca di Jepang, maka harus memahami aturan pembacaannya. Umumnya, kondisi cuaca diletakan di depan dan belakang disisipi dengan istilah keterangan waktu, seperti contoh berikut:
-
Kumori Ichiji Hare, yang dapat diartikan bahwa selama enam jam ke depan, kemungkinan cuaca berawan dan ada potensi matahari bersinar cerah di beberapa waktu;
-
Hare Ichiji Ame, bila kondisi cuaca di enam jam ke depan akan terlihat cerah, namun berdasarkan potensi yang terlihat kemungkinan akan terjadi hujan di beberapa waktu;
-
Kumori Tokidoki Hare, menyatakan fenomena cuaca per jam berselang seling mulai dari kondisi langit berawan, kemudian berubah menjadi cerah dan kembali berawan di waktu setelahnya;
-
Apabila tulisannya berkata Ame Tokidoki Kumori maka bisa menjadi pertanda bahwa di kawasan tersebut akan terjadi kondisi hujan dan berawan yang silih berganti selama 12 jam ke depan;
-
Lalu bila pada ramalan cuaca bertuliskan Kumori Nochi Ame maka dapat diartikan berdasarkan pengamatan, cuaca berawan yang berlangsung di sebuah kawasan akan beralih menjadi hujan dalam waktu cukup lama;
-
Sebaliknya bila ramalan berbunyi Ame Nochi Hare maka masyarakat dapat memahami bahwa setelah hujan reda maka potensi langit di sebuah kawasan akan berangsur menjadi cerah setelahnya; dan
-
Ada lagi contoh lain yang berbunyi Kaze Ga Tsuyoi Shidaini Tsuyoku Naru. Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa di daerah tersebut berpotensi angin kencang yang akan berlalu seiring dengan bergulirnya waktu.
Nah, itulah tadi serangkaian informasi menarik terkait pentingnya mengikuti perkembangan Tenki Yoho saat berada di negara Jepang. Khususnya untuk menghindari adanya kemungkinan-kemungkinan cuaca buruk yang berpotensi mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari. Apalagi saat musim tsuyu atau penghujan tiba, di mana cuaca bisa berubah secara drastis dalam waktu tiba-tiba, yang sangat menjengkelkan.