Memahami Bahasa Bisnis Jepang Bagi Para Pekerja

WeXpats
2021/11/11

Masyarakat Jepang memang dikenal sangat disiplin dan menerapkan etika dalam pekerjaan maupun di keseharian. Bahasa bisnis menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebelum melamar pekerjaan di Jepang. Hal tersebut menjadi cara untuk mempelajari dan menghormati budaya bangsa lain mengingat posisi sebagai pekerja asing.

Pada umumnya masyarakat Jepang mudah menilai seseorang dari tindakan dan kesopanan. Bahasa yang digunakan di lingkungan kerja juga akan menunjukkan pembawaan serta kualitas diri seseorang. Oleh karena itu, menjadi kewajiban untuk mempelajari bahasa yang sopan sebelum memutuskan untuk tinggal di Jepang.

Tertarik untuk berkarir di negeri Sakura? Yuk simak pembahasan selengkapnya mengenai bahasa bisnis yang diterapkan di Jepang bagi calon pekerja asing.

Daftar Isi

  1. Mengenal Etika Berbisnis di Jepang
  2. Tingkatan Bahasa Sopan di Jepang
  3. Cara Mengetahui Kemampuan Bahasa Bisnis
  4. Pola Kerja Berbahasa Jepang untuk Pekerja Asing
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Tidak tahu bagaimana caranya mencari pekerjaan di Jepang Tidak bisa menemukan loker yang menerima WNA Ada kekhawatiran tentang bahasa Jepang
Jika Anda memiliki kesulitan dalam mencari kerja, WeXpats siap membantu Anda. Cari pekerjaan dengan WeXpats Jobs

Mengenal Etika Berbisnis di Jepang

Jepang diketahui memiliki etika bisnis yang mungkin berbeda dengan negara lain. Nilai kedisiplinan dan kesopanan menjadi hal yang harus diterapkan bagi para karyawan. Inilah sikap yang harus diperhatikan dalam etika bisnis di Jepang, sebagai berikut:

1. Bertukar Kartu Nama

Kegiatan bertukar nama dengan calon rekan bisnis menjadi salah satu budaya di Jepang yang dilakukan di pertemuan pertama. Kesan awal ini sangat penting karena dapat berpengaruh pada keberhasilan kerja sama. Oleh karena itu, etika harus diperhatikan dan berhati-hati dalam melakukannya.

Pada umumnya, atasan atau orang yang memiliki jabatan tinggi akan memberikan kartu namanya terlebih dahulu. Pastikan saat memberikan letak kartu perlu diperhatikan agar lawan bicara bisa membaca tulisannya. Proses ini biasanya diikuti dengan posisi membungkukkan badan atau ojigi.

Ketika bertukar kartu nama, usahakan kedua tangan menangkup dan menerimanya dengan tangan kiri. Simpanlah kartu ketika pembicaraan atau pertemuan berakhir. Lalu, jangan beri catatan di kartu tersebut karena bisa dianggap tidak sopan.

2. Menggunakan Bahasa yang Sopan

Dalam dunia bisnis di Jepang, penggunaan bahasa yang sopan menjadi nilai lebih ketika bertemu dengan klien. Keigo atau bahasa halus banyak digunakan saat berkomunikasi melalui e-mail, telepon maupun bertemu langsung. Karyawan juga memakainya ketika berbicara dengan atasan atau guru di lingkungan internal perusahaan.

Jika berada di perusahaan lain, karyawan tidak diperkenankan memakai kata sopan khusus untuk individual meski berbicara dengan atasan. Tidak hanya itu, untuk penulisan dokumen juga menggunakan bahasa bisnis yang sederhana agar mudah dipahami.

Penggunaan bahasa halus ini sebenarnya tidak mudah dan butuh berlatih karena penutur aslinya pun terkadang masih kesusahan. Apalagi keigo memiliki tingkatan seperti kenjougo, teineigo, serta sonkeigo yang sering tertukar ketika dipakai berkomunikasi. Jadi, ungkapan dalam keigo ini perlu dipelajari sebagai pengetahuan dan melatih kecakapan berbahasa.

Tingkatan Bahasa Sopan di Jepang

Keigo sering kali diterapkan sebagai bahasa bisnis karena sangat menjunjung tinggi rasa hormat. Penggunaan bahasa di lingkungan perusahaan berpengaruh pada penilaian kinerja. Berikut ini tingkatannya yang perlu diketahui, antara lain:

1. Teineigo

Ketika berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang, seseorang perlu mengetahui lawan bicara karena terdapat tingkatan tertentu di dalamnya. Penerapan teineigo ini biasanya menambahkan kata -masu dan -desu di setiap percakapan. Hal tersebut juga menjadi dasar yang diajarkan setiap kali belajar bahasa Jepang serta dipakai secara umum.

2. Sonkeigo

Selanjutnya, terdapat sonkeigo yang sering dipakai ketika berbincang dengan orang yang lebih tua. Alasannya untuk meninggikan derajat serta menghormati lawan bicara. Penggunaannya bisa dengan menambahkan O ~ ni naru atau dengan padanan kata kerja yang terdengar sopan. Selain itu, -reru dan -rareru juga dapat dipakai pada verb.

3. Kenjogo

Selain sonkeigo, kenjogo juga digunakan ketika berbicara dengan lawan bicara yang memiliki tingkatan lebih tinggi maupun usianya lebih tua. Tingkatan ini memiliki tujuan menunjukkan sikap kerendahan hati serta menghargai status lawan bicara. Penerapannya dapat menggunakan padanan verb yang sopan maupun menambahkan o dan go ~ suru.

Cara Mengetahui Kemampuan Bahasa Bisnis

Bagi warga negara asing yang tertarik bekerja di Jepang biasanya perlu mempersiapkan kemampuan bahasa bisnis dengan baik. Nihongo Noryoku Shiken atau JLPT tersedia dalam 5 tingkatan yaitu N5 sampai N1. Di setiap negara ujian JLPT akan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar atau lembaga yang berafiliasi.

Untuk level N5-N4, kemampuan untuk memahami bahasa Jepang pada tingkatan dasar. Pada N3 dan N2, seseorang bisa memahami dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari. N1 menjadi level tertinggi karena kemampuannya sudah setingkat dengan penutur asli.

Pekerja asing yang bekerja di Jepang perlu memiliki kualifikasi minimal N4 atau lebih tinggi. Apabila mempunyai keahlian khusus, perusahaan bisa tetap memperbolehkan bekerja meski kemampuan berbahasa Jepang yang rendah. Hal tersebut tidak menjadi problem untuk perusahaan karena menganggap skill lebih penting.

Pola Kerja Berbahasa Jepang untuk Pekerja Asing

Bahasa bisnis di Jepang sebaiknya perlu dipersiapkan sebagai prasyarat kerja di perusahaan tertentu. Ada pula perusahaan yang lebih mengedepankan skill dibanding kemampuan bahasa. Berikut pola berbahasa Jepang bagi pekerja asing yang perlu diketahui, antara lain:

1. Menerapkan Metode 50-50

Perusahaan Jepang biasanya akan mempekerjakan karyawan asing jika ingin melakukan ekspansi ke luar negeri. Karyawan yang dibutuhkan mahir bahasa Jepang maupun lokal agar lebih memahami konsep dari bisnis tersebut. Lapangan kerja tersebut banyak dibuka terutama untuk memenuhi di sektor industri pariwisata.

Pekerja asing ini turut berkontribusi sebagai jembatan yang menghubungkan budaya lokal dan Jepang. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik di berbagai sektor untuk kepentingan masyarakat luas. Bagi yang menguasai beberapa bahasa, pekerjaan tersebut bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk berkarir.

2. Jarang Menggunakan Bahasa Jepang Level Tinggi

Keterampilan dan keahlian sangat dibutuhkan ketika melamar pekerjaan di Jepang. Pemerintahnya bahkan menerapkan sistem untuk mengambil sumber daya manusia yang terampil di bidangnya. Biasanya perusahaan Jepang tertarik untuk mempekerjakan pekerja asing di bagian manufaktur atau IT engineer.

Penempatan pekerja tersebut difokuskan pada skill dan pengalaman pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, bahasa bisnis Jepang dengan level tinggi tidak terlalu diterapkan. Pastinya kemampuan dasar untuk berkomunikasi dengan bahasa Jepang tetap diperlukan.

Kekurangan tenaga kerja di suatu perusahaan membuat penggunaan bahasa Jepang level tinggi tidak diperlukan. Bahkan peluang berbahasa Jepang juga sedikit, sehingga orang asing yang tidak terlalu mahir akan terlihat menonjol.

3. Bekerja Memakai Bahasa Jepang Sepenuhnya

Salah satu alasan seseorang mempelajari bahasa Jepang di tingkat sekolah maupun universitas adalah untuk mencari pekerjaan. Kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang sepenuhnya menjadi penilaian di perusahaan tertentu. Namun, ada pula yang tidak memakai acuan tersebut dalam mempekerjakan karyawan asing.

Kemahiran berbahasa ini tentunya menjadi penentu kualitas dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mempelajari bahasa Jepang juga penting untuk mengenal budaya dan lingkungan sekitar. Selain itu, pekerja asing juga bisa dengan mudah menjalin relasi dengan klien atau rekan kerja.

Demikian pembahasan mengenai bahasa bisnis yang diperlukan ketika bekerja di Jepang. Selain keahlian, para calon pekerja juga harus mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik minimal bisa berkomunikasi dasar. Untuk proficiency test biasanya diselenggarakan Kedutaan Besar yang dapat diikuti oleh semua kalangan, termasuk calon pekerja asing.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Memahami Bahasa Bisnis Jepang Bagi Para Pekerja

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie