Masyarakat Jepang memiliki begitu banyak cerita rakyat yang menarik untuk disimak. Salah satunya adalah Urashima Taro yang merupakan sebuah cerita populer di Jepang. Kisah ini bukan hanya sembarang cerita tetapi menyimpan begitu banyak nilai moral yang memberi pelajaran berharga. Simak detail cerita dan apa saja pesan moral yang disampaikan.
Daftar Isi
Cerita Rakyat Bagi Warga Jepang
Tak hanya sekadar kisah yang diceritakan oleh anak-anak, cerita rakyat memiliki makna yang lebih mendalam bagi masyarakat Jepang. Setiap cerita yang dibagikan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jepang menyimpan makna sendiri-sendiri. Biasanya kisah-kisah tersebut diambil dari kejadian atau peristiwa yang diyakini benar-benar terjadi di masa lalu.
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita rakyat juga biasanya merupakan sosok yang diyakini benar-benar ada oleh para leluhur di Jepang. Meskipun memang tampak mustahil bahwa tokoh tersebut ada di kehidupan nyata. Namun warga Jepang tetap menghargai kepercayaan dan tradisi tersebut.
Setiap cerita rakyat atau legenda yang beredar di Jepang juga selalu membawa nilai-nilai moral yang berharga. Warga Jepang dikenal memiliki tata krama serta karakter yang sangat baik. Hal ini ternyata dipengaruhi oleh banyaknya cerita rakyat dan legenda yang membawa banyak pesan moral. Secara tak langsung warga Jepang banyak mendapatkan pelajaran berharga dari kisah-kisah tersebut. Untuk mengetahui lebih jelas tentang cerita rakyat jepang baca juga >> Ragam Dongeng Jepang dan Pilihan Cerita-Cerita yang Terkenal.
Artikel Pilihan
Tentang Kisah Urashima Taro
Diceritakan pada zaman dahulu ada seorang pemuda yang memiliki hati mulia bernama Urashima Taro. Suatu hari, Urashima berjalan-jalan di tepi pantai dan di sana ia bertemu dengan sekelompok anak-anak. Urashima Taro yang penasaran pun berjalan mendekati anak-anak tersebut. Saat itulah ia baru melihat kalau anak-anak itu rupanya sedang menyiksa seekor kura-kura. Urashima merasa iba melihat kura-kura tersebut dan memerintahkan anak-anak tadi untuk melepaskannya ke laut.
Selang dua hari berlalu, Urashima kembali berjalan-jalan di tepi pantai. Di sana ia mendengar suara memanggil-manggil namanya. Ternyata suara tersebut berasal dari seekor kura-kura. Kura-kura tadi bisa berbicara dan berterima kasih kepada Urashima karena sudah menolong dirinya.
Sebagai wujud terima kasih, kura-kura mengajak Urashima untuk mengunjungi Kerajaan Ryugu yang berada di dasar laut. Urashima tentu saja terkejut dan merasa penasaran. Akhirnya ia ikut dengan kura-kura tadi menuju Kerajaan Ryugu. Sesampainya di sana, Urashima bertemu dengan sang ratu.
Urashima merasa sangat senang berada di Kerajaan Ryugu dan akhirnya memilih untuk tinggal di sana. Sampai 3 tahun kemudian Urashima ingin kembali pulang. Ia mengungkapkan keinginan tersebut kepada sang ratu. Ratu mengizinkan Urashima pulang dan memberinya hadiah berupa tamatebako. Tamatebako ini adalah kotak berisi waktu yang telah dihabiskan Urashima selama di Ryugu.
Sang ratu berpesan, kotak tersebut akan membuat Urashima tak menua dan kembali ke daratan sebagaimana ia meninggalkan daratan 3 tahun yang lalu. Hanya saja kotak tersebut tak boleh dibuka karena jika dibuka maka waktu tersebut akan kembali lagi. Urashima pun setuju dan kembali lagi ke daratan. Sesampainya di sana Urashima bingung karena semua sudah berubah dan rumahnya sudah hilang.
Ternyata, Urashima kembali lagi ke daratan 700 tahun kemudian. Artinya, 3 tahun di Ryugu sama dengan 700 tahun di dunia. Urashima kemudian membuka tamatebako dan berharap waktu yang telah berlalu bisa kembali lagi. Namun Urashima malah mendapatkan hadiah yang tak terduga. Begitu kotak dibuka, Urashima berubah menjadi kakek renta yang sangat lemah.
Versi Cerita
Ternyata cerita Urashima Taro ini terbagi menjadi 3 versi. Setiap versi menyajikan cerita yang berbeda-beda dan tentu saja pesan yang berbeda satu dengan lainnya. Berikut ini adalah 3 versi dari kisah Urashima:
1. Otogizoshi
Pada versi Otogizoshi ini, Urashima tidak berubah menjadi kakek tua setelah membuka tamatebako. Ia justru berubah menjadi seekor burung jenjang lalu pergi terbang menghilang dan tak diceritakan lagi nasibnya. Selain itu pada versi ini juga diceritakan bahwa istana Ryugu tidak berada di dasar laut tetapi di pulau atau daratan yang lain.
2. Turunan Otogizoshi
Versi berikutnya adalah turunan Otogizoshi. Sebenarnya alur ceritanya tidak jauh berbeda hanya ada sedikit perbedaan di beberapa bagian. Untuk versi turunan Otogizoshi ini, Urashima pergi ke istana bawah laut dan bertemu dengan seorang putri cantik bernama putri Oto. Putri inilah yang membuat Urashima betah tinggal di dasar laut.
Putri Oto pula yang memberikan kotak tamatebako kepada Urashima. Menurut versi ini, Urashima dikisahkan hanya tinggal beberapa hari saja di kerajaan bawah laut. Hanya saja saat kembali ke daratan ternyata waktu yang dihabiskan sudah 700 tahun.
3. Manyoshu
Ada pula kisah Urashima Taro versi Manyoshu yang beredar di kalangan masyarakat Jepang. Pada versi ini, diceritakan bahwa Urashima bertemu dengan seorang putri kura-kura. Putri tersebut sangat cantik dan mengajak Urashima untuk menikah. Keduanya kemudian menikah dan memutuskan untuk tinggal di istana bawah laut.
Selanjutnya kisah Urashima sama seperti versi-versi sebelumnya. Saat kembali ke daratan, Urashima membuka kotak tamatebako dan akhirnya berubah menjadi laki-laki tua yang sangat lemah. Ia kemudian dikisahkan meninggal dunia setelah membuka kotak tersebut karena memang usianya sudah sangat tua.
Pesan yang Disampaikan
Kisah ini memiliki banyak pesan yang sangat menarik untuk dikupas secara tuntas. Masyarakat Jepang telah lama membagikan cerita ini kepada anak-anak karena menganggap bahwa ada pesan moral yang sangat baik di dalam cerita tersebut. Berikut adalah beberapa pesan yang tersirat dari kisah Urashima Taro:
1. Pentingnya Menjaga Amanat
Pesan pertama, penting sekali untuk menjaga amanat dari orang lain. Urashima tidak menjaga amanat yang telah diberikan ratu atau putri kerajaan bawah laut untuk tidak membuka kotak tamatebako. Sampai akhirnya Urashima harus merasakan sendiri akibat nya karena tidak memenuhi amanat tersebut.
2. Wajib Berbuat Kebaikan
Urashima memang tidak mengikuti amanat yang telah diberikan oleh orang lain. Namun bukan berarti tidak ada nilai baik yang bisa dicontoh dari sosok Urashima ini. Dari tokoh utama ini bisa diambil pelajaran bahwa harus selalu berbuat kebaikan kepada sesama makhluk hidup. Urashima dengan tulus hati menolong kura-kura yang siksa oleh anak-anak.
Hewan merupakan makhluk hidup yang harus dijaga dan disayangi. Jika melihat ada yang menyiksa hewan maka manusia harus tulus membantu. Kebaikan seperti ini akan berbuah kebaikan lainnya. Buktinya, Urashima mendapatkan balasan bisa menikmati indahnya hidup di istana bawah laut dengan segala fasilitas lengkap.
3. Pentingnya Mendengar Nasihat Orang Lain
Setelah tiba di daratan dan membuka tamatebako, Urashima kemudian berubah tua dan meninggal. Ini merupakan akibat mengabaikan nasihat dari orang lain. Seandainya Urashima mendengarkan nasihat ratu atau putri kerajaan bawah laut agar tidak membuka kotak tamatebako, pasti masih hidup dan tetap berusia muda.
Kisah Urashima Taro ini sampai sekarang masih sering disampaikan kepada anak-anak di Jepang. Cerita ini juga ditemukan pada materi pelajaran pendidikan sekolah dasar di negara Jepang. Meskipun saat ini ada banyak versi yang berkembang namun inti ceritanya tetaplah sama.
WeXpats juga mengenalkan beberapa cerita rakyat selain Urashima taro ini loh! Jika kalian tertarik, baca juga Cerita rakyat Issun Boshi, Kaguya Hime, dan Kachi-kachi Yama.