Setiap negara memiliki jaminan kesehatan bagi masyarakatnya, termasuk negara Jepang. Jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah Jepang kepada warganya disebut Kokuho atau Kokumin Kenko Hoken. Namun istilah ini sering disingkat dengan Hoken, artinya kartu kesehatan. Apakah asuransi kesehatan di Jepang sama dengan jaminan kesehatan tersebut? Simak penjelasannya pada pembahasan berikut.
Perlu diketahui bahwa asuransi kesehatan di Jepang tidak hanya berlaku bagi orang Jepang asli saja. Warga asing yang berencana tinggal jangka waktu lama diwajibkan untuk mendaftar dalam asuransi kesehatan publik. Tujuannya untuk meng-cover biaya perawatan medis apabila orang tersebut menerima pengobatan. Jika seseorang tidak terdaftar pada asuransi, maka 100% akan menanggung biaya yang dikenakan kepadanya.
Mengenal Tentang Asuransi Kesehatan di Jepang
Ada dua jenis asuransi kesehatan di Jepang, yaitu asuransi kesehatan karyawan dan nasional. Kedua asuransi ini sifatnya berbeda, sebab asuransi kesehatan karyawan hanya diberikan kepada pekerja oleh perusahaannya. Sedangkan untuk asuransi kesehatan nasional didaftarkan melalui kantor pemerintah daerah. Mereka yang tidak memiliki asuransi dari tempat kerja maka harus memiliki asuransi kesehatan nasional.
Besaran tanggungan asuransi kesehatan ini bermacam-macam. Untuk asuransi yang ditanggung perusahaan, biasanya hanya menutupi 30% dari total biaya. Sisanya 70% lagi dibebankan kepada karyawan tersebut. Namun ada juga perusahaan asuransi yang menghitung beban tanggungan berdasarkan usia, misalnya usia di bawah SD akan ditanggung 20%, usia SD – 69 tahun jumlah tanggungannya 30%, kemudian sisanya ditanggung sebesar 20%.
Bagi pelajar asing yang sedang menempuh pendidikan di Jepang, biasanya mengikuti program asuransi kesehatan nasional. Sebab tidak semua sekolah dan universitas memiliki fasilitas asuransi kesehatan bagi peserta didiknya. Besaran pertanggungan dari sekolah atau universitas pun bermacam-macam, tergantung pada provider-nya. Namun kalau siswa atau mahasiswa mendaftar ke asuransi kesehatan nasional, maka akan dibantu pembiayaannya sebesar 70%.
Artikel Pilihan
Apa itu Jaminan Kesehatan Pemerintah Jepang?
Selain asuransi kesehatan di Jepang, ada juga jaminan kesehatan yang sempat disinggung di awal. Jaminan kesehatan ini memberikan akses dan pelayanan kesehatan bagi orang yang terdaftar, baik warga asli Jepang maupun asing. Walaupun begitu, ada kewajiban yang harus dipenuhi sebagai timbal baliknya, yaitu membayar iuran setiap bulannya.
Peserta jaminan kesehatan pemerintah (hoken) membayar iuran dari gaji yang dipotong secara otomatis. Jika sudah lunas, maka mereka berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama di seluruh daerah di Jepang, tanpa adanya perbedaan kelas dengan anggota lainnya. Keuntungan lainnya dari jaminan ini adalah tidak dibutuhkan surat rujukan jika ingin berobat ke klinik atau rumah sakit. Sebab sistem dan standar pelayanan yang diberikan sama di mana pun.
Di akhir bulan, seseorang akan menerima laporan penggunaan fasilitas tersebut selama satu periode (satu bulan). Dalam laporan tersebut ditunjukkan secara detail perawatan dan obat-obatan apa saja yang diterima beserta dengan nominalnya. Melihat kemudahan yang diberikan serta standar pelayanannya yang baik, wajar saja jika potongan jaminan kesehatan ini dianggap cukup besar.
Perbedaan Antara Asuransi dan Jaminan Kesehatan
Mungkin beberapa ada yang bingung bedanya asuransi kesehatan di Jepang dengan jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah. Di bawah ini ada beberapa poin yang bisa menjadi indikator pembedanya. Simak ketiga hal di bawah ini untuk lebih memahami konsep asuransi dan jaminan kesehatan di negeri sakura tersebut:
1. Biaya Iuran
Besaran bayaran pada asuransi kesehatan berbeda-beda. Tidak hanya ditentukan dari perusahaan asuransi saja, tetapi juga dari jenis pertanggungan yang disepakati antara keduanya. Namun apabila asuransi ini diberikan oleh tempat kerja, maka seseorang tidak akan dikenakan potongan gaji karena asuransi merupakan fasilitas. Hanya saja penyakit, obat, dan jenis tanggungan lainnya terbatas.
Apabila seseorang mendaftar jaminan kesehatan pemerintah, maka besarannya akan ditentukan berdasarkan usia dan penghasilan per bulan. Ini diketahui setelah seseorang menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Kemudian pemerintah daerah akan mengkonfirmasi berapa iuran yang harus dibayarkan per bulannya sebelum menerima kartu hoken.
2. Usia Peserta
Asuransi kesehatan di Jepang dari perusahaan tentu saja berlaku bagi pekerja di tempat tersebut. Berapapun usianya selama masih tercatat sebagai karyawan maka akan ditanggung berdasarkan ketentuan berlaku. Sedangkan untuk jaminan kesehatan pemerintah yang bersifat nasional mencakup lebih luas selama belum terdaftar di asuransi mana pun, seperti wirausahawan, pengangguran, atau pensiunan di bawah 75 tahun.
Bagi yang memiliki anak, bisa memasukkan mendaftarkan keanggotaan anaknya ke dalam nama orang tua. Nantinya beban iuran si anak akan ditanggung oleh orangtua tersebut. Dengan begitu, tentu saja nominalnya akan bertambah dibandingkan dengan mereka yang masih single.
3. Klaim Ketika Sakit
Jenis penyakit, obat, dan standar perawatan dari asuransi kesehatan di Jepang tergantung kebijakan dari perusahaan. Beberapa tempat kerja memberikan privilege bagi mereka yang menduduki jabatan tertentu. Selain itu, jika mendaftar asuransi sendiri, maka akan disesuaikan dengan besaran preminya. Semakin besar bayarannya, maka semakin banyak tanggungan yang di-cover.
Sedangkan untuk jaminan kesehatan pemerintah, seperti yang disebutkan di atas bahwa negara akan menutupi biaya sebesar 70%. Sisanya 30% akan ditanggungkan pada orang tersebut. Skema ini sama pemberlakuannya di seluruh klinik dan rumah sakit di Jepang.
Untuk pasien anak-anak beban 30% ini bisa dibebaskan selama mengajukan permohonan perawatan gratis bagi anak-anak ke pemerintah setempat atau kota. Surat tersebut bisa berlaku hingga anak-anak berusia 15 tahun. Namun perlu diingat biaya vaksin dan pemeriksaan bayi tidak termasuk tanggungan yang dibebaskan. Pemerintah hanya memberikan kupon untuk membantu pembiayaan tersebut.
Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan di Jepang
Pada bagian sebelumnya telah disinggung beberapa jenis asuransi kesehatan, yakni bagi karyawan maupun pelajar. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak ulasan singkat di bawah ini mengenai macam-macam asuransi kesehatan yang ada di Jepang:
1. Asuransi Kesehatan Sosial/Karyawan
Jenis asuransi ini sudah dibahas di bagian atas. Pada intinya, asuransi kesehatan sosial diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang bekerja di sana. Ini merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan sehingga tidak memotong gaji. Namun asuransi ini tidak berlaku bagi pekerja paruh waktu. Perihal besaran dan apa saja yang menjadi tanggungan akan berbeda di setiap perusahaan. Biasanya karyawan mengetahui detail ini dari HRD perusahaan tersebut.
2. Asuransi Kesehatan Nasional
Jaminan kesehatan pemerintah tergolong dalam asuransi kesehatan nasional. Asuransi ini berlaku bagi seluruh rakyat Jepang maupun warga asing yang sudah menetap di sana dalam rentang waktu tertentu. Walaupun asuransi ini dianggap menguntungkan karena meng-cover hampir seluruh kebutuhan pengobatan, ada beberapa hal yang tidak termasuk tanggungannya, seperti persalinan biasa, perawatan khusus pada gigi, aborsi yang disengaja, bedah kosmetik, dan penggunaan obat khusus yang harganya terhitung mahal.
3. Asuransi Kesehatan Untuk Pelajar Asing
Di atas pun sempat disinggung soal pelajar asing yang memerlukan asuransi. Mereka bisa mendapatkannya dari universitas tempat belajar. Namun apabila universitas tersebut tidak menyediakan asuransi, maka bisa mendaftar ke jaminan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah daerah atau kota. Prosedurnya sama seperti warga Jepang yang mendaftar ke jaminan kesehatan ini. Hanya saja berkas-berkas yang perlu dilampirkan sedikit berbeda.
Asuransi kesehatan di Jepang berperan penting dalam menjaga kesejahteraan hidup masyarakatnya. Selain itu, pemerintah Jepang pun memperhatikan orang-orang asing yang lama tinggal di sana. Meski tetap ada biaya yang dibebankan kepada seseorang, namun cara ini sangat menghemat apabila harus mendapatkan pengobatan atau tindakan medis.
Baca juga: Mau Kerja di Jepang? Ketahui Dulu Sistem Perpajakan di Jepang