Sebagai Negara maju di Kawasan Asia, Jepang sangat disegani oleh Negara-negara di berbagai belahan dunia. Negara dengan sebutan matahari terbit ini menjadi Negara percontohan oleh Negara-negara lain di kawasan timur Asia. Menjadi Negara maju dengan berbagai sosial budaya dan teknologi lah yang membuat kenapa biaya hidup di Jepang mahal.
Daftar Isi
Biaya Tinggal di Indonesia Vs Jepang
Kota Alternatif Selain Tokyo Untuk Hidup Di Jepang
Biaya Tinggal di Indonesia Vs Jepang
Hal yang terlintas dalam pikiran kebanyakan orang saat membahas mengenai Jepang adalah Tokyo yang merupakan ibukota Jepang. Serupa dengan hal tersebut, jika membahas mengenai Indonesia maka yang terlintas di pikiran adalah Jakarta atau Bali. Kota dan pulau ini memang sangat terkenal atau iconic di mancanegara membawa nama Indonesia.
Biaya hidup sehari-hari di kedua Negara sangat berbeda dalam berbagai aspek kehidupan. Kenapa biaya hidup di Jepang mahal? Ini bisa ditinjau dari biaya hidup sehari-hari masyarakat di kedua Negara. Di Jepang, tingkat konsumsi masyarakatnya 111,16% lebih besar daripada Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa biaya konsumsi Jepang dua kali lebih besar daripada Indonesia.
Contohnya, harga menu combo restoran cepat saji yang ada di Jakarta dengan harga Rp 50.000 (¥391). Di Tokyo, menu ini hanya bisa dinikmati dengan harga Rp 88.000 (¥690) yang artinya jauh lebih mahal. Jadi bagi yang ingin ke Jepang, sediakan uang setidaknya dua kali lipat lebih banyak.
Selain makanan, biaya hidup yang besar di Jepang dapat dilihat dari biaya tempat tinggal yang nominalnya tidak sedikit. Jika dibandingkan dengan Jakarta, sewa tempat tinggal di Tokyo jauh lebih mahal. Untuk satu kamar berlokasi strategis di Tokyo biayanya hampir Rp 15 juta (¥116.000). Biaya ini 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya sewa di Indonesia. Meskipun melipir sedikit ke pinggiran Tokyo, mendapatkan kamar apartemen seharga 50.000 yen pun tidak mudah
Artikel Pilihan
Pendapatan yang Lebih Tinggi
Salah satu penyebab kenapa biaya hidup di Jepang mahal karena adanya perbedaan pendapatan yang sangat jauh. Jika melihat ulasan sebelumnya, maka tidak mengherankan kenapa biaya hidup sangat mahal di Jepang karena pendapatan yang mereka dapatkan juga sebanding. Pendapatan di Indonesia memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan Jepang.
Jika di rata-ratakan, Indonesia PDB per kapita tahun 2019 hanya berkisar pada angka Rp 59.131.782 atau ¥440.001(Rate 1 JPY = IDR 134.39 pada 01/06/2020)(*). Sedangkan di Jepang rata-rata pendapatan masyarakatnya pada tahun 2019 adalah 49.391.752 Rupiah (¥367.500) . Melihat angka tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa tidak heran kenapa biaya hidup di Jepang mahal. Hal ini karena biaya hidup ditunjang dengan pendapatan yang memadai.
Melihat fakta tersebut, memang cukup sulit bagi penduduk Indonesia untuk hidup di Jepang. Daya beli masyarakat di Tokyo yang besar membuat Negara ini menjadi salah satu Negara terkaya dengan pendapatan per kapita penduduk yang tinggi. Hal yang patut ditiru adalah hidup hemat orang Jepang yang mampu mengimbangi daya beli yang tinggi.
Menempuh Pendidikan di Jepang
Jepang merupakan salah satu Negara tujuan studi yang banyak diincar oleh pelajar dari luar negeri. Negara yang mementingkan pendidikan ini memang sangat ketat dalam hal pendidikan. Namun yang perlu diketahui oleh calon pelajar di Jepang adalah biaya hidup yang cukup mahal di Jepang yang bisa menguras kantong.
Alasan kenapa biaya hidup di Jepang mahal termasuk biaya pendidikan adalah karena fasilitas yang akan didapatkan serba modern. Jepang memang terkenal dengan produsen alat-alat canggih yang tentu saja membantu dalam menempuh pendidikan. Biaya sewa apartemen saja dengan ukuran standar (3x4 meter) di Tokyo adalah ¥88.300 (Rp 11.866.637).
Ini belum termasuk biaya rekreasi, asuransi kesehatan dan biaya tak terduga lainnya. Biaya kuliah di universitas swasta misalnya dengan jumlah ¥30.000 (Rp3.030.700) untuk satu semester. Biaya lain seperti biaya masuk ¥250.000, biaya sekolah ¥465.000 serta biaya tambahan sebesar ¥201.300. Jadi selama semester awal pelajar harus mengeluarkan biaya ¥584.600 (Rp78.643.394)(*).
Kota Alternatif Selain Tokyo Untuk Hidup Di Jepang
Tokyo sebagai ibukota Jepang menjadi pusat kegiatan masyarakat Jepang mulai dari pendidikan, industry, hiburan dan sebagainya. Maka tidak heran kenapa biaya hidup di Jepang mahal khususnya di daerah Tokyo. Namun jika ingin pergi ke Jepang namun tidak sanggup dengan biaya hidupnya, memilih kota alternatif berikut ini bisa menjadi solusi.
1. Kyoto
Kota pertama yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi yang ingin ke Jepang. Masih berada di pulau Honshu, pulau yang sama dengan Tokyo. Di Kyoto arsitektur bangunan serta nuansa Jepang kuno sangat kental di kota ini. Sebagai kota pusat sejarah Jepang, Kyoto sudah memiliki fasilitas yang memadai.
Di kota ini, banyak museum-museum sejarah serta taman lokasi festival budaya Jepang yang bisa dinikmati. Selain itu, biaya hidup di Kyoto lebih ramah di kantong para pekerja dibandingkan di Tokyo.
2. Hiroshima
Kota kedua yang bisa menjadi alternatif adalah Hiroshima. Mendengar Hiroshima membuat orang mengingat kembali perang dunia kedua, dimana kota ini menjadi lokasi pemboman bersama Nagasaki. Hiroshima berada di sebelah barat daya Pulau Honshu bersama Tokyo dan Kyoto.
Di Pulau ini suasana Jepang masih sangat kental karena tidak ada pengaruh budaya barat yang masuk ke daerah ini. Jika berkunjung ke Hiroshima maka sebaiknya datang juga ke pulau Miyajima yang merupakan tempat wisata populer di Jepang. Biaya hidup dan pendidikan di kota ini juga lebih murah daripada Tokyo.
3. Sapporo
Kota ketiga yang bisa menjadi alternatif untuk bermukim atau menempuh pendidikan adalah kota Sapporo. Sapporo berada di wilayah utara dari Jepang yakni Hokkaido. Bagi yang ingin memahami budaya Jepang lebih mendalam dengan segala kesederhanaan maka kota ini sangat cocok. Di sini penduduk asing sangat minim sehingga turis bisa belajar dengan baik.
Dibandingkan dengan ibukota Jepang Tokyo, biaya hidup di Sapporo jauh lebih murah dan bersahabat bagi turis atau pelajar. Biaya hidup di Sapporo 30% lebih murah dan turis bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata alam dan budaya yang menarik(*).
4. Fukuoka
Salah satu alasan kenapa biaya hidup di Jepang mahal khususnya di Tokyo karena fasilitas pendidikan dan pelayanan public yang modern. Meskipun begitu fasilitas modern tidak hanya ada di Tokyo saja. Di Fukuoka, pelajar dan turis juga bisa menikmati fasilitas yang juga modern seperti di Tokyo. Kelebihannya di Fukuoka biaya hidupnya lebih bersahabat daripada Tokyo.
5. Osaka
Berada dekat dengan Kyoto, Osaka juga memberikan biaya hidup yang murah untuk para turis dan pelajar. Di Osaka suasana kotanya hampir mirip dengan Kyoto dengan suasana metropolitan yang kental. Osaka memiliki akuarium terbesar di dunia dan sangat cocok untuk para pelajar yang ingin menempuh pendidikan di kota ini.
6. Yokohama
Kota terakhir yang bisa menjadi alternatif untuk menempuh pendidikan dengan biaya hidup yang murah adalah Yokohama. Yokohama juga berada di Pulau Honshu seperti Tokyo, Kyoto dan Hiroshima. Penduduk di kota ini berada di urutan kedua setelah Tokyo namun aktivitasnya tidak sesibuk ibukota Jepang tersebut. biaya hidup di Yokohama terbilang pas di kantong para pelajar.
Nah itulah informasi seputar biaya hidup di Jepang yang diulas pada kesempatan kali ini. Alasan kenapa biaya hidup di Jepang mahal adalah karena tingkat pendapatan rata-rata penduduknya juga tinggi. Hal ini membuat mereka memiliki daya beli yang tinggi pula. Selain itu, fasilitas yang serba modern di Jepang juga turut andil dalam mahalnya biaya hidup di sana.
Baca juga: Cara Hidup Hemat di Jepang dengan Cara Ini! Bertahan Hidup yang Praktis!