Membicarakan Jepang tidak hanya tentang bunga sakura dan kebudayaannya saja. Belum banyak yang tahu kalau kopi Jepang pun menarik untuk diperbincangkan. Selain kebudayaan minum teh, ternyata orang Jepang juga gemar minum kopi. Meskipun mayorita kopi yang beredar adalah impor, tapi negara ini tetap punya kopi ciri khasnya sendiri.
Sebagai bangsa pekerja keras, kopi tidak bisa dipisahkan sebagai penawar rasa kantuk. Selain itu, di sana pun dikenal dengan budaya “nomication”, yakni budaya minum sebagai media berkomunikasi. Bagi seorang introvert yang sulit nongkrong dan minum minuman beralkohol, adanya kopi sangat membantu. Kalau penasaran dengan kopi Jepang, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Daftar Isi
Sekilas Cerita Tentang Kopi di Jepang
Cara Asyik Menikmati Kopi Jepang
Rekomendasi Tempat Ngopi di Tokyo
Kopi Indonesia yang Digemari di Jepang
Sekilas Cerita Tentang Kopi di Jepang
Dilihat dari sejarahnya, perkembangan kopi Jepang memang tidak semasif di negara lain. Jepang baru mengenal kopi pada abad ke-18 dan mulai mengimpor kopi hasil negerinya di abad ke-19. Adapun coffee shop yang pertama muncul pada tahun 1888. Seiring dengan berjalannya waktu, impor kopi ke Jepang sempat dihentikan. Penyebabnya karena Perang Dunia II dan di tahun 1960 perkembangan kopi di Jepang mulai meningkat.
Kedai-kedai kopi mulai menjamur sejak dibukanya kedai kopi Doutor pertama di Harajuku. Namun catatan lain menyebutkan kebiasaan ngopi sudah ada di zaman Kamakura (sekitar tahun 1185-1333). Hanya saja waktu itu memang kopi tidak ditawarkan secara khusus, melainkan di warung kopi yang juga menyajikan teh, minuman beralkohol, dan jajanan lainnya. Warung ini dinamakan “kissaten”.
Kini sudah banyak dijumpai coffee shop di Jepang, baik lokal maupun brand internasional. Walaupun demikian, Jepang tetap mempertahankan kekhasannya di kedai kopi yang berasal dari luar. Adapun Jepang sampai sekarang tercatat sebagai negara pengimpor kopi terbesar nomor tiga di dunia.
Artikel Pilihan
Cara Asyik Menikmati Kopi Jepang
Umumnya kopi dinikmati saat masih hangat, bahkan beberapa orang menyeruputnya saat masih panas dan berasap. Sensasi nyaman akan langsung menjalar ke seluruh tubuh. Namun orang Jepang cukup unik dalam menikmati kopinya. Mayoritas dari mereka lebih senang kopi instan dan diminum dalam keadaan dingin.
Kopi Jepang yang terkenal mendunia adalah Aisu Koohii atau Japanese Ice Coffee. Cara membuatnya tidak seperti biasa karena tidak membutuhkan cold brew atau coffee dripper. Cukup menggunakan Chamex atau metode menuang, maka rasa biji kopi langsung terekstrak tanpa harus menunggu dalam waktu lama.
Pada saat pembuatan sebagian besar es akan mencair. Wajar saja karena kopi diseduh langsung di atas es. Sisa es dibiarkan saja dalam gelas untuk memberikan sensasi dingin agar lebih nikmat. Meskipun kopi ini dingin, kopi Jepang tersebut cocok dinikmati di siang hari dan malam hari.
Rekomendasi Tempat Ngopi di Tokyo
Bagi coffee lovers, jangan melewati momen ngopi saat sedang berada di Tokyo. Di sana ada berbagai macam coffee shop yang ikonik. Mulai dari nuansanya yang khas hingga dari penyajiannya yang mengagumkan. Kalau ingin tahu di mana tempat ngopi yang banyak direkomendasikan, simak beberapa tempat berikut:
1. Glitch Coffee & Roasters - Jimbocho
Kawasan coffee shop ini terkenal dengan toko bukunya. Jadi buat para bookworm akan sangat menyenangkan ngopi di sini setelah berburu buku. Meskipun tempatnya tidak begitu besar, banyak pecinta kopi yang tetap datang ke kedai kopi ini. Sebab kualitasnya yang boleh diadu dengan kopi-kopi waralaba dunia. Glitch Coffee & Roasters berada di Jimbocho dan menjadi salah satu tempat favorit ngopi di Tokyo.
2. Steamer Coffee Company
Mampir ke kedai kopi ini pasti akan sayang untuk menyantap hidangannya. Sebab si pemilik kedai sangat memperhatikan estetika sajian kopi dari dapurnya. Hiroshi Sawada adalah sosok di balik keindahan latte art pada setiap cangkir kopi di Steamer Coffee Company. Untuk beberapa menu lainnya, kopi diberi hiasan tambahan. Meski lokasi kedai ini jauh dari stasiun, tidak membuat para penggemarnya untuk tetap datang dan membeli kopi di sana.
3. Little Nap Coffee Stand
Buat yang suka sesuatu dalam porsi kecil, bisa coba datang ke Little Nap Coffee Stand. Ukuran kopi yang disajikan pas. Tidak terlalu sedikit, tidak juga terlalu banyak. Soal rasa jangan ditanya karena kedai kopi ini hanya menggunakan biji-biji kopi berkualitas. Ada berbagai jenis espresso yang bisa dipilih. Terletak di dekat Yoyogi Park, suasana di coffee shop tersebut enak untuk ngobrol, belajar, atau meeting yang non-formal.
4. Maruyama Coffee - Omotesando
Kedai kopi ini tergolong salah satu yang legendaris dan disegani. Pemiliknya hanya mempekerjakan barista-barista terpilih sehingga kopi yang disajikan sekelas restoran bintang lima. Maka tak heran kalau tempat ini menjadi sasaran para barista profesional di Jepang. Awalnya Maruyama Coffee dibuka di daerah Karuizawa, namun kini ada juga di Omotesando yang tak kalah populer.
5. Sarutahiko Coffee – Ebisu
Ada satu yang menarik dari coffee shop Sarutahiko Coffee, yaitu kopi madu latte. Tidak bisa dibayangkan betapa uniknya rasa kopi ketika bertemu dengan madu dan sirup latte yang bercampur menjadi satu. Namun tak hanya menu itu saja, menu-menu kopi lainnya pun menarik peminat untuk membeli minuman di sana. Sebab meskipun tokonya kecil, Sarutahiko Coffee menjadi salah satu andalan di Ebisu.
Kopi Indonesia yang Digemari di Jepang
Walaupun perkembangan kopi Jepang kini meningkat, mereka tetap melakukan impor kopi. Pembatasan impor telah dicabut guna mempererat hubungan ekonomi Jepang dengan beberapa negara, termasuk Indonesia. Berikut adalah beberapa kopi Indonesia yang populer di Jepang:
1. Robusta
Keunikan aroma robusta membuat permintaan kopi ini cukup banyak dari Jepang. Jika dicium secara seksama, maka akan terasa aroma tembakau dan begitu dicicipi rasa pahit mendominasi lidah. Rasa pahit ini seperti cokelat. Walaupun cenderung pahit dan teksturnya agak kasar, kopi robusta termasuk kopi dari Indonesia yang populer di kalangan pecinta kopi di Jepang.
2. Toraja
Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kebalikan dari robusta, kopi toraja tidak akan meninggalkan rasa pahit begitu diteguk. Justru rasanya cenderung seperti buah dan sedikit sensasi herbal. Buat lidah orang Jepang, rasa unik tersebut bisa diterima sehingga kopi Toraja dari Indonesia cukup diketahui di sana.
3. Gayo
Kopi ini berasal dari Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan cara penyajiannya yang khas. Untuk menikmati kopi gayo, seseorang harus merebus kopi bersamaan dengan air hingga mendidih. Lalu menuangkannya ke dalam gelas yang sudah berisi gula dan susu. Rasa yang dihasilkan tidak terlalu manis kalau takarannya pas sehingga tingkat keasamannya pun akan seimbang.
4. Kintamani
Mendengar namanya saja pasti sudah tahu kopi ini berasal dari pulau Dewata. Seperti halnya keindahan alam Bali, kopi Kintamani pun terkenal di berbagai negara, termasuk di Jepang. Kopi ini cocok bagi mereka yang tidak begitu suka kopi pahit karena kekentalannya sedang dan keasamannya rendah. Ditambah dengan aromanya yang begitu wangi, membuat kopi ini menarik orang-orang Jepang akan keindahan Indonesia.
5. Flores
Tak mau kalah dari wilayah lainnya, kopi dari Nusa Tenggara Timur ini pun perlahan mendunia. Berbeda dengan kopi-kopi lainnya di Indonesia, kekentalan kopi Flores sangat pekat namun tingkat keasamannya rendah. Uniknya, saat menikmati kopi Flores akan merasakan kombinasi coklat dan vanilla meskipun tidak ditambahkan sirup vanilla di dalamnya.
6. Java Ijen Raung
Ini adalah kopi dari Indonesia berikutnya yang cukup diminati di Jepang. Kopi Java Ijen Raung berasal dari daerah Jawa Timur. Saat mencicipi kopi ini jangan heran kalau mendapati rasa pedas dan aroma bunga dalam hutan. Ada pula sedikit rasa asam Jawa melengkapi keasamannya yang tidak begitu kuat.
Baik kopi Jepang, kopi dari Amerika atau Eropa, maupun dari Indonesia, semuanya kini berbaur di negeri sakura tersebut. Keanekaragaman kopi di sana menambah daya tarik negara Jepang sebagai destinasi wisata. Mengunjungi tempat wisata tidak hanya menikmati pemandangan dan kegiatan serunya saja. Untuk melepas rasa lelah, bisa duduk dan rileks di coffee shop yang tersebar di beberapa tempat.
Baca juga: Makanan Vegan Gak Enak? Duh, Coba Makan di Restoran Vegan Tokyo Ini Yuk!