Menikmati masakan Jepang, selalu ada daya tarik yang menggugah selera. Jika diperhatikan, hampir pada semua masakan Jepang, dipresentasikan sederhana, namun tetap terlihat menarik. Beberapa tambahan bumbu tabur seperti goma, jerap muncul di hidangan sayur, daging, bahkan camilan. Tak heran jika masakan Jepang selalu ingin lahap disantap, sejak pertama kali disajikan.
Goma yang sering muncul pada beberapa jenis masakan Jepang, tidak lain adalah wijen. Di Indonesia, wijen hanya dikenal penggunaannya untuk camilan tradisional seperti onde-onde. Namun di luar itu, sangat jarang masakan Indonesia yang menggunakan wijen. Lain halnya dengan Jepang yang kerap menerapkan wijen, baik sebagai penyedap maupun sebagai pelengkap hidangan.
Daftar Isi
Khas Hidangan Jepang
Di Jepang, wijen sering sekali ditemui sebagai teman sajian. Mulai dari sajian panggang, sayuran hijau, bahkan camilan-camilan pun akan ditemani oleh semangkuk wijen. Tak ubahnya jika menikmati sushi, jenis wijen hitam juga kerap terlihat sebagai taburan atau topping. Selain itu, wijen juga menjadi bumbu kering yang disebut gomaisho.
Sebenarnya banyak negara yang menggunakan wijen sebagai bumbu. Korea menggunakannya sebagai bahan untuk mengasinkan daging dan sayuran. Sementara di Afrika, bumbu tertua yang kaya minyak nabati ini disajikan bersamaan dengan ikan asap atau lobster.
Jepang menggunakan wijen pada berbagai masakan. Keberadaan wijen sebagai bumbu tertua di dunia, turut dilestarikan oleh negara yang dikenal tradisional ini. Ditambah lagi, banyak manfaat nutrisi yang ada pada bumbu mungil ini. Faktanya, digunakannya wijen sebagai bahan tambahan makanan juga karena aroma khas yang bisa menambah cita rasa masakan.
Dibalik rasa yang khas, wijen memiliki manfaat anti-aging bagi tubuh. Penelitian tentang manfaat wijen untuk anti penuaan ini telah dilakukan oleh Universitas Harvard pada Tahun 2010. Sebelumnya, orang Tiongkok sudah terlebih dahulu meyakini manfaat tumbuhan ini sebagai ramuan anti penuaan.
Masalah penuaan pada tubuh, umumnya disebabkan oleh radikal bebas. Dalam jangka waktu yang lebih lama, radikal bebas bisa menjadi penyebab kanker. Wijen, setelah diteliti lebih mendalam, mengandung sesamin di dalam bijinya yang yang dapat mencegah efek-efek negatif dari radikal bebas tersebut.
Selain itu, kandungan serat, lignan, serta phitosterol pada secuil wijen, membantu tubuh tercegah dari kanker usus besar. Dengan segudang manfaat pada wijen mungil itu, tak heran jika orang Jepang menyanjungnya sebagai pelengkap makanan. Bukan hanya rasa yang akan bertambah cita rasanya, tetapi juga nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh orang yang menikmatinya.
Artikel Pilihan
Ragam Jenis Wijen
Ada dua jenis wijen yang biasa ditemui sebagai bahan masakan. Keduanya sama-sama memiliki kandungan protein yang bermanfaat bagi tubuh. Jepang menggunakan tanaman berkhasiat ini dalam berbagai olahan masakannya, tergantung dari jenis masakan yang dibuat.
1. Wijen Putih
Jenis yang pertama adalah wijen putih. Di Indonesia, barangkali jenis wijen ini sangat familiar pada jajanan tradisional di daerah Jawa. Meskipun berbentuk sangat kecil, wijen putih memiliki rasa yang gurih. Taburan wijen putih pada masakan pun akan menambah kaya rasa kacang-kacangan.
Wijen putih ini, selain memberi rasa gurih, juga memunculkan aroma harum yang khas. Hal itu karena wijen putih adalah sumber minyak nabati yang tinggi. Kadar kalsium yang dikandungnya pun cukup tinggi.
Penggunaannya pada masakan, sering diterapkan pada masakan-masakan seperti sayuran hijau, tahu, ikan, atau daging. Selain untuk mempercantik tampilan, wijen putih memang memberi rasa gurih yang kuat pada masakan. Goma dofu atau tahu wijen, adalah salah satu olahan masakan Jepang menggunakan pasta dari wijen putih, yang sering dimakan oleh para biksu di kuil-kuil Budha.
Selain tahu wijen yang disajikan sebagai shojin ryori, masakan umat Budha, masakan terkenal Jepang lainnya yang menggunakan taburan wijen adalah sushi. Topping wijen pada sushi, meskipun sedikit tetap dinikmati sebagai penambah cita rasa gurih pada sushi yang berbahan dasar hasil laut.
2. Wijen Hitam
Varian kedua adalah wijen hitam. Sebagai rajanya minyak nabati, wijen memiliki kekuatan untuk mempertahankan kualitas makanan yang digoreng. Itulah yang menyebabkan wijen hitam banyak digunakan pada jenis camilan, meskipun aroma wijen jenis ini sebenarnya lebih tajam. Namun demikian, aroma khas tersebut mudah melebur sehingga cocok untuk mempertajam cita rasa kue.
Selain nutrisi wijen pada umumnya, wijen hitam memiliki tambahan manfaat lain yaitu mengurangi gula darah lebih cepat, serta mengurangi kerusakan otak yang disebabkan kandungan racun dalam otak. Manfaat ini tentu berguna bagi para penderita diabetes dan epilepsi.
Di Jepang, jenis sangat populer ditemukan pada varian sajian manis. Jenis wijen ini banyak ditemui sebagai isian mochi, kue basah, es krim, atau dijadikan bubur. Selain itu, olahan wijen hitam yang dipanggang dan ditumbuk, juga bisa menjadi minuman lezat layaknya kopi atau latte.
Cemilan Goma
Masakan Jepang yang kreatif penyajiannya, memanfaatkan cita rasa wijen dalam berbagai variasi olahan. Bukan hanya pada hidangan besar, camilan-camilan yang nikmat pun menjadi menarik dengan bahan wijen sebagai campurannya.
1. Kuro-Goma Purin
Melihat namanya, tentu akan dikenal jenis kudapan apa yang akan disajikan. Purin atau puding dalam bahasa Jepang, menjadi sajian bertekstur lembut yang tak kalah lezat dengan bahan dasar wijen hitam. Hidangan ini sangat populer di Jepang. Pada pembuatan secara tradisional, wijen hitam ditumbuk secara manual, alih-alih menggunakan pasta wijen hitam.
2. Choco Banana Goma Swirl
Camilan yang lebih modern ini sudah merambah ke tanah air, bahkan dijajakan secara online pada beberapa platform. Berbentuk kue layaknya brownies, camilan ini memiliki cita rasa dominan manis. Berpadu dengan rasa gurih dari wijen hitam serta tambahan topping almond, dan mede, semakin membuat kue ini kaya rasa kacang.
3. Sapporo Ichiban Goma
Di Jepang, ramen bukanlah makanan yang harus dicari di restoran tertentu seperti di Indonesia. Makanan ini tergolong makanan selingan yang bisa ditemui dalam bentuk instan. Salah satunya adalah sapporo ichiban yang merupakan varian ramen instan. Produk ini famous di Jepang dengan cita rasa wijen, lengkap dengan soy sauce.
Wijen Sebagai Pelengkap
Bukan hanya sebagai tambahan masakan, wijen juga digunakan sebagai pelengkap pada beberapa masakan. Fungsinya sebagai pelengkap, maka nama khas wijen tidak dimunculkan dalam nama masakannya. Meski demikian, cita rasa khasnya tetap mempertajam aroma dan rasa.
1. Saus Goma
Layaknya saus cabai atau mayonaise, olahan wijen juga bisa dijadikan saus pencelup yang menambah cita rasa daging semakin gurih. Jenis masakan yang menggunakan saus ini adalah shabu-shabu. Jika diperhatikan, ada saus encer berwarna kecoklatan yang digunakan sebagai cocolan. Bahannya dipadu juga dengan gula, garam, cuka, dan misho.
2. Minyak Wijen
Tak hanya di Jepang, minyak wijen juga populer di tanah air sebagai minyak nabati yang memberi aroma khas ketika dipanaskan. Berwarna coklat keemasan, ekstraksi biji wijen ini banyak mengandung vitamin E serta kalsium.
3. Taburan
Wijen sebagai taburan tentu tak asing bagi penikmat camilan. Laddu dari India, onde-onde di Indonesia, serta sushi dan mochi di Jepang, adalah beberapa camilan yang mengandalkan wijen sebagai khas tampilannya.
Berbagai olahan goma atau wijen, tak hanya populer di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia. Meskipun memiliki bentuk mungil, namun wijen ternyata memiliki kandungan nutrisi yang hebat serta bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, rasa dan aroma yang khas juga membuat biji-bijian ini banyak dilirik sebagai bahan masakan dan camilan.
Baca juga: Mencoba Chirashizushi, Sushi Berantakan Asal Jepang