Bahasa Jepang mengenal berbagai partikel dalam struktur kalimatnya, yaitu berbagai sufiks yang menghubungkan subjek menuju predikat atau objek. Ada partikel to, wa, ga, mo, dan banyak lagi yang memiliki fungsi masing-masing. Contohnya, penggunaan to sebagai penghubung yang sejenis, sama halnya seperti kata ‘dan’ di Bahasa Indonesia.
Mempelajari berbagai artikel ini terkadang cukup rumit dan dibutuhkan kecermatan para pelajar. Hal itu karena ada beberapa artikel yang tampaknya memberikan arti yang serupa, padahal maknanya berbeda. Semuanya penggunaan artikel tetap harus disesuaikan juga dengan tenses atau keterangan waktu pada kalimat yang dibentuk.
Daftar Isi
- Ragam Partikel Bahasa Jepang
- Fungsi Partikel To dalam Kalimat
- Perbedaan Penggunaan Partikel to dan ya
- Menggunakan Partikel To dalam Kalimat Bahasa Jepang
Ragam Partikel Bahasa Jepang
Bahasa Jepang memiliki lebih dari 180 partikel yang harus dipelajari. Namun demikian, pada pembahasan artikel ini hanya akan diangkat beberapa artikel yang terbilang umum digunakan. Selain itu, artikel-artikel ini juga sangat mudah untuk dipelajari dan dihafalkan.
1. Partikel to
Salah satu partikel yang ada di dalam Bahasa Jepang adalah to. Sebagaimana diungkap di awal, bahwa partikel to sama halnya dengan kata ‘dan’ atau ‘dengan’ di dalam Bahasa Indonesia. Artinya, partikel ini memang digunakan sebagai penghubung antara 2 kata benda yang sejenis.
Sebagai contoh, ketika mengatakan ‘adik membeli sandal dan sepatu’, maka dapat dikaji bahwa sandal dan sepatu adalah dua benda yang sejenis, yaitu alas kali. Maka dalam Bahasa Jepang diterjemahkan menjadi ‘Ane wa sandaru to kutsu o kaimashita’.
2. Partikel E
Jenis partikel lain adalah ‘e’ yang digunakan ketika menunjukkan keterangan tempat, namun tidak terlalu spesifik penggunaannya. Misalnya, ketika mengatakan ‘kakak akan pergi ke Jepang bulan depan’, tentu tidak diketahui secara pasti dalam kalimat tersebut kota tujuan di Jepang nantinya. Terdapat partikel serupa ‘e’ yaitu ‘ni’ jika ingin menunjukkan tempat yang spesifik.
3. Partikel De
Selain partikel to dan e, Bahasa Jepang juga memiliki partikel de yang digunakan untuk menunjukkan keterangan tempat, cara yang digunakan, jumlah, maupun bahan. Otōsan wa byōin de hataraite ite, densha de shigoto ni ikimasu, artinya ‘ayah bekerja di rumah sakit dan berangkat kerja menggunakan kereta’.
Pada kalimat tersebut terlihat penggunaan 2 buah partikel de, yaitu untuk menunjukkan tempat ayah bekerja. Selain itu, digunakan juga partikel de untuk menunjukkan bagaimana caranya ayah berangkat ke tempat kerjanya, yaitu dengan menggunakan mobil.
4. Partikel Ya
Jenis partikel ini digunakan jika ada banyak sekali hal yang ingin disebutkan ketika berbicara. Misalnya pada kalimat, ‘saya ingin membeli baju, tas, sandal, sepatu, dan lain-lain’. Maka alih-alih menggunakan to sebagai penghubung, akan lebih tepat menggunakan partikel ya untuk menghubungkan satu benda ke benda yang lain.
5. Partikel Mo
Menggunakan partikel ini di dalam kalimat, artinya ada ekspresi penegasan ‘juga’. Misalnya pada kalimat ‘saya juga seorang dokter’, maka dapat dikatakan dalam Bahasa Jepang ‘kare mo isha desu’. Penggunaan partikel mo ini, sebagaimana meletakkan partikel yang lain, adalah setelah topik atau pembahasan utama kalimat, dan sebelum kata keterangan.
Baca juga >> Penggunaan Partikel "Ni", Belajar Tata Bahasa Jepang Yuk!
Artikel Pilihan
Fungsi Partikel To dalam Kalimat
Partikel to memiliki fungsi yang sangat spesifik ketika digunakan dalam sebuah kalimat. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari penggunaannya dalam kalimat:
1. Menunjukkan Benda Lain yang Diajak
Salah satu fungsi dari partikel ini adalah menunjukkan kata benda lain yang diajak melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, ada sebuah kegiatan yang dilakukan bersama dengan orang lain, atau sebuah aktivitas yang dilakukan berhadapan dengan objek tertentu.
Misalnya pada kalimat, ‘adik berangkat ke sekolah bersama dua orang temannya’. Kalimat tersebut menunjukkan ada lawan atau benda lain yang juga diajak melakukan sesuatu, yaitu teman-teman adik yang bersama-sama berangkat ke sekolah. Sehingga, kalimatnya menjadi ‘Imōto wa tomodachi 2-ri to issho ni gakkōniiku’.
Contoh yang lain adalah,‘ketika ujian, para siswa bertarung dengan waktu’. Pada kalimat tersebut, tidak tampak ada objek berupa benda, namun subjek kalimatnya (para siswa) tengah berhadapan dengan waktu yang seolah-olah sebagai lawannya. Maka kalimat tersebut akan diucapkan, ‘Shiken-chū, gakusei wa jikan to tatakau’.
2. Sebagai Kata Hubung
Partikel to secara mudah berfungsi sebagai kata hubung. Pada beberapa kalimat dapat diketahui secara langsung, bahwa partikel ini memang menghubungkan antara jenis kata satu dengan jenis kata berikutnya. Selain itu, partikel ini juga menghubungkan fungsi subjek dengan fungsi kata berikutnya, atau juga menghubungkan frasa satu dan berikutnya.
3. Menunjukkan Perbandingan
Fungsi lain yang bisa ditemukan dalam kalimat menggunakan partikel to adalah sebagai perbandingan. Di dalam Bahasa Indonesia, kata yang digunakan sebagai partikel pembanding adalah ‘dengan’. Maka dapat dengan mudah dianalisa, jika ada kalimat dalam Bahasa Jepang yang memiliki makna perbandingan satu objek dengan yang lain, maka partikel yang dipakai haruslah to.
Sebuah contoh dapat dilihat pada kalimat, ‘saya ingin kemeja yang motifnya sama dengan miliknya’. Pada kalimat tersebut jelas terlihat ada 2 objek berupa kemeja yang dibandingkan atau digunakan sebagai contoh untuk mencari kemeja yang lain. Maka dalam Bahasa Jepang dapat diucapkan dengan, ‘Kanojo to onaji gara no shatsu ga hoshī’.
4. Menjelaskan Hal yang Dipikirkan
Menggunakan to di dalam kalimat, dapat juga mengandung makna bahwa pembicara sedang mengatakan hal yang ada di dalam benaknya atau apa yang dipikirkan, tanpa mengetahui bagaimana faktanya. Contohnya, ‘saya pikir dia akan segera menikah’. Kalimat tersebut terdengar sebagai sebuah perkiraan atau tebakan saja, tanpa pernah mengetahui apakah orang tersebut benar-benar akan menikah.
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang akan didapat kalimat ‘Kare wa mōsugu kekkon suru to omoimasu’. Contoh yang lain, ‘Okāsan wa otōsan ga ie ni iru to omoimasu’, adalah penggunaan partikel untuk menunjukkan perkiraan. Kalimat itu artinya, ‘ibu mengira ayah sudah pulang’.
5. Menunjukkan Keterangan Hal yang Terjadi Setelahnya
Partikel ini juga digunakan untuk menunjukkan kejadian yang biasa terjadi, menyusul terjadinya sesuatu hal. Misalnya, ‘ketika hujan, air sungai akan meluap’, maka dapat dikatakan dalam Bahasa Jepang ‘Amegafuru to kawa ga afuremasu’.
6. Menunjukkan Hal yang Segera Dilakukan
Sebagai kata penghubung, partikel ini juga digunakan untuk menggabungkan dua kejadian beruntun yang diucapkan dalam sebuah kalimat. Misalnya, ‘setelah sampai di Jepang, kakak menelepon ibu’, ‘Nihon ni tōchaku shita nochi, ani wa hahaoya to yoba remashita’.
Baca juga >> Konjungasi Bahasa Jepang dan Penggunaan Kata Kerja Bentuk Te
Perbedaan Penggunaan Partikel to dan ya
Ketika menggunakan partikel-partikel dalam Bahasa Jepang, adakalanya ditemui kesulitan untuk membedakan dua artikel yang serupa untuk sebuah kalimat. Sebagai contoh, ada partikel to dan ya, di mana keduanya digunakan untuk menyebutkan lebih dari 1 benda yang sejenis, sama halnya seperti kata ‘dan’ dalam Bahasa Indonesia.
Perbedaannya adalah, jika menggunakan partikel ya, maka benda-benda yang ada tidak semuanya diucapkan, melainkan diwakili oleh salah satu yang diucapkan. Pendek kata, partikel ya merupakan bentuk ‘dan sebagainya’ dalam Bahasa Indonesia.
Ketika mengucapkan, ‘di toko ini ada sandal dan sepatu’, maka digunakan partikel bentuk to. Namun jika kalimatnya ‘di toko ini ada sandal, sepatu, dan sebagainya', maka digunakan ya sebagai perwakilan benda lain yang tidak disebutkan.
Baca juga >> Yuk, Kenalan dengan Aksara Jepang dan Ketahui Cara Menulisnya
Menggunakan Partikel To dalam Kalimat Bahasa Jepang
Ketika menggunakan partikel ini dalam sebuah kalimat, umumnya peletakannya adalah setelah kata benda sebelum kata benda berikutnya sebagai penghubung. Namun demikian, ada juga bentuk kalimat yang menyematkan partikel jenis to ini sebelum koma, sebagai penghubung ke frasa atau kalimat berikutnya.
Banyaknya jenis partikel yang ada di Bahasa Jepang, seperti partikel to, wa, ga, dan sebagainya, membuat para pelajar asing harus bekerja keras ketika mempelajari bahasa ini. Sekalipun tampak mudah, semuanya tetap membutuhkan ketelitian ketika diterapkan dalam kalimat.
Baca juga >> Inilah Beberapa Contoh Kalimat Bahasa Jepang Lucu yang Biasa Digunakan