Setiap negara memiliki etika makan yang berbeda, beda termasuk juga di Jepang. Biasanya etika tersebut terpengaruh dari kebiasaan dan juga kebudayaan yang diwariskan dari leluhur secara turun temurun. Namun, ada baiknya ketika berada di suatu negara tertentu, misalnya Jepang sebaiknya mengikuti tata cara makan yang berlaku di negara tersebut.
Mengikuti etika pada saat menyantap makanan di suatu negara merupakan salah satu cara menghormati negara tersebut. Di Jepang sendiri memiliki beragam etika saat makan, mulai dari sikap duduk hingga ketika menyantap makanan, Namun, sebelum mengetahui apa saja adab makan di Jepang, ketahui dulu apa saja peralatan makan orang Jepang di bawah ini.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Peralatan Makan Orang Jepang
Cara Menggunakan Sumpit dan Larangannya
Jenis-Jenis Peralatan Makan Orang Jepang
Jepang memiliki beragam jenis peralatan makan yang berbeda dengan negara lainnya, Peralatan makan tersebut memiliki fungsi tersendiri bahkan penggunaannya pun sebaiknya mengikuti etika yang berlaku. Berikut ini adalah beragam jenis peralatan makan orang Jepang yang sebaiknya diketahui:
1. Sumpit
Hashi dalam bahasa Jepang yang berarti sumpit adalah alat makan utama bagi orang Jepang. Dibandingkan dengan sumpit Cina, Sumpit Jepang memiliki bentuk yang lebih mengecil dan agak tajam. Terdapat beragam macam sumpit dan kegunaannya, yaitu:
-
Saibashi, sumpit yang digunakan untuk memasak dan bentuknya panjang.
-
Nuribashi, biasanya sumpit ini dipakai untuk makan setiap harinya.
-
Iwabashi, yaitu sumpit yang kedua ujungnya runcing dan biasanya digunakan ketika ada perayaan.
-
Toribashi, sumpit ini digunakan ketika untuk mengambil makanan di piring yang sudah disajikan.
-
Waribashi, ini adalah sumpit kayu sekali pakai.
2. Alas Sumpit
Hashioki atau alas sumpit berfungsi untuk meletakkan sumpit sebelum digunakan. Bagian sumpit yang diletakkan di atas hashioki yaitu sumpit yang ujungnya runcing. Material pembuatan hashioki beragam, mulai dari kayu hingga keramik.
3. Mangkuk
Di Jepang, mangkuk tidak hanya digunakan untuk sup saja tetapi juga untuk nasi dan diletakkan di sebelah kanan. Ada 3 jenis mangkuk yang dibedakan menurut fungsinya, seperti shiruwan, yaitu mangkuk yang biasanya ada di restoran dan digunakan sebagai tempat miso sup.
Meshiawan, yaitu mangkuk khusus nasi dan sangat ringan untuk memudahkan ketika diangkat dengan satu tangan. Terakhir, ada kobachi, yaitu mangkuk yang biasanya digunakan untuk wadah sayur-sayuran yang tersaji, Misalnya, seperti selada, acar, sayur tumis, dan lain sebagainya.
4. Piring
Di Jepang, piring digunakan sebagai wadah makanan tertentu, misalnya nasi kari, atau makanan yang tidak berkuah lainnya. Dalam bahasa Jepang, piring kecil dinamakan mamezawa dan piring besar dinamakan osara. Piring kecil biasanya digunakan sebagai wadah bumbu, seperti kecap asing, ataupun lauk pauk lainnya.
5. Oshibori
Salah satu etika saat makan di Jepang yaitu kita harus membersihkan tangan menggunakan oshibori atau handuk terlebih dahulu. Oshibori biasanya diletakkan dalam keadaan hangat ataupun dingin. Gunakan oshibori untuk membersihkan tangan saja dan melipatnya kembali setelah digunakan.
Artikel Pilihan
Etika Makan Orang Jepang
Setelah mengetahui apa saja ragam jenis peralatan makan orang Jepang, kini saatnya mengetahui etika orang Jepang saat makan orang. Adab makan orang Jepang cukup detail, yang dimulai dari sikap duduk hingga etika menyantap makanan. Jika penasaran ingin tahu lebih lanjut soal ini, di bawah ini adalah ulasannya:
1. Sikap Duduk
Meskipun restoran di Jepang sudah banyak menggunakan gaya barat, namun masih banyak restoran yang masih bergaya tradisional. Ciri khasnya yaitu dengan adanya meja pendek untuk menaruh makanan dan juga bantal tipis untuk alas duduk. Kemudian, lantainya menggunakan tatami, yaitu tikar tradisional jepang yang terbuat dari alang-alang.
Ketika memasuki ruangan ber-tatami, wajib melepas alas kaki dan duduk dengan tegak. Dalam keadaan formal, baik wanita dan pria menggunakan gaya duduk seiza. Pada gaya seiza, tersebut kaki terlipat di bawah paha dan juga pantat serta menduduki telapak kaki.
Sedangkan dalam keadaan non-formal, wanita duduk dengan kedua kaki menyamping, boleh ke kanan atau ke kiri. Untuk pria, sikap duduk santai yaitu dengan duduk bersila.
2. Etika di Meja Makan
Ketika di meja makan, tamu sebaiknya mengungkapkan apresiasi atas usaha yang dilakukan oleh tuan rumah. Sikap ini di Jepang biasa disebut dengan omotenashi. Dengan adanya sikap tersebut, maka diharapkan ketika makan nantinya baik tuan rumah dan tamu merasa nyaman dan adanya kedekatan tersendiri.
3. Sikap Ketika Makan
Etika makan yang biasanya dilakukan orang Jepang sebelum memulai menyantap makanan yaitu dengan mengucapkan itadakimasu. Kemudian, ketika makan, angkat mangkuk nasi atau mangkuk sup untuk menjaga sikap duduk tetap baik. Di Jepang, menaruh siku di meja ketika makan adalah hal yang tidak sopan, sehingga wajib menghindarinya.
Jika makanan disajikan pada wadah bersama, ambil dahulu makanan tersebut dan taruh di piring sendiri sebelum menyantapnya. Sebelum menyuapkan ke mulut, bagi makanan menjadi potongan yang ideal. Terakhir, ucapkan gochisousama sebagai tanda terima kasih.
Konsep Dasar Washoku
Hidangan washoku adalah hidangan tradisional Jepang yang biasanya terdiri dari 5 makanan pokok. 5 Makanan pokok tersebut terdiri dari semangkuk nasi, tiga lauk pauk, dan juga satu sup. Lauk pauk yang terhidang pada washoku biasanya terdiri dari bahan musiman dan supnya bisa berupa sup miso, sup ikan, dan lain sebagainya.
Penampilan merupakan hal yang penting pada washoku sehingga washoku akan disajikan dengan penampilan yang menarik. Selain itu, biasanya wadah washoku juga akan disesuaikan dengan musim. Misalnya ketika musim sakura, wadah yang digunakan terdapat aksen atau motif bunga sakura.
Penempatan washoku juga perlu diperhatikan, yaitu dengan nasi yang berada di sebelah kiri. Kemudian, diikuti di belakangnya dengan lauk pauk dan di sebelah kanan depan tersaji sup. Etika makan washoku yaitu jangan mengubah tatanan makanan yang telah disajikan dan makanlah makanan dari bawah ke atas.
Cara Menggunakan Sumpit dan Larangannya
Di Jepang, cara menggunakan sumpit yang benar termasuk dalam etika makan. Pasalnya, jika menggunakan sumpit dengan cara yang keliru, bahkan bisa membuat orang lain tersinggung bahkan marah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan sumpit yang baik dan benar.
Cara menggunakan sumpit yang benar yaitu peganglah sumpit ke-1 pada bagian pangkal seperti memegang pena. Kemudian, selipkan sumpit ke-2 pada celah di antara sumpit ke-1 dan bagian pangkal ibu jari. Selain itu, bagian atas sumpit harus dipastikan berada di antara jari tengah dan jari telunjuk. Kemudian, tahan bagian bawah dengan jari manis dan juga pangkal ibu jari.
Kemudian ketika selesai menggunakan sumpit, letakkan ujung sumpit di sebelah kiri. Untuk larangan penggunaan sumpit, yaitu dilarang memainkan sumpit maupun menggigit sumpit karena hal tersebut dinilai tidak sopan. Paling penting, dilarang untuk menusuk makanan dengan sumpit dan menancapkan sumpit pada makanan seperti menancapkan dupa.
Itulah ulasan lengkap mengenai etika makan di Jepang yang menarik untuk diketahui. Ternyata adab makan di Jepang cukup spesifik karena meliputi bagaimana cara duduk, ketika berada di meja makan, hingga saat menyantap makanan. Apabila berada di Jepang, jangan lupa untuk coba menerapkannya untuk menghormati orang Jepang, ya.
Baca juga: Makanan Vegan Gak Enak? Duh, Coba Makan di Restoran Vegan Tokyo Ini Yuk!