Jepang merupakan negara yang memiliki khazanah budaya sangat luas hingga merambah pada berbagai aspek termasuk kuliner. Salah satu kuliner di Jepang yang berkaitan erat dengan budaya adalah Wagashi. Panganan khas ini merupakan perpaduan antara budaya dengan seni yang disajikan bersama segelas teh hijau.
Daftar Isi
- Sejarah Wagashi
- Karakteristik Wagashi
- Jenis-Jenis Wagashi
- Wagashi, Bagian dari Budaya dan Kehidupan Masyarakat Jepang
Sejarah Wagashi
Wagashi merupakan sebuah makanan tradisional asal Jepang yang sudah ditemukan sejak dua ribu tahun yang lalu. Kala itu, orang Jepang menemukan makanan olahan dari kacang berupa dango dan mochi yang memiliki rasa yang manis.
Makanan dengan rasa manis ini kemudian disebut menjadi makanan olahan tertua asal Jepang. Perkembangan makanan dengan rasa manis ketika interaksi antara Jepang dan China ditambah dengan datangnya Barat yang membawa manisan khas.
Makanan manis ini kemudian terus berkembang pesat pada masa Edo karena teknologi dan bahan yang berkualitas. Pada masa Edo pula, perkembangan makanan manis, yang kemudian dikenal sebagai Wagashi, ini terus disempurnakan.
Pada periode Meiji, perkembangan makanan manis ini semakin beragam setelah kehadiran oven dan perangkat modern lainnya. Hingga kini, ada banyak sekali jenis makanan manis ini yang bisa dinikmati baik oleh masyarakat Jepang sendiri maupun oleh wisatawan.
Artikel Pilihan
Karakteristik Wagashi
Secara umum, makanan manis ini terbagi menjadi dua jenis yang dibedakan berdasarkan waktu menghidangkannya. Jenis yang pertama merupakan kue-kue atau makanan manis yang bisa disajikan setiap tahun seperti Dango dan Dorayaki.
Jenis yang kedua merupakan kue atau makanan manis yang musiman, sehingga penyajiannya hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Sebagai contoh, pada bulan Januari, hanya akan ada Hanabiramochi.
Bulan Februari ada Ugui Mochi, bulan Maret ada Sakuramochi, Hanamidango dan Itadaki pada bulan April, dan seterusnya. Perbedaan ini mengikuti karakteristik lingkungan yang ada di Jepang.
Pada bulan Februari, misalnya, adalah masa pohon Peach berbunga, sehingga karakter makanan manis yang disajikan juga mengikuti bunga Peach*. Selain makanan yang disajikan musiman, ada juga daerah-daerah yang memiliki makanan khas yang unik dan berbeda dari daerah lainnya.
Sebagai contoh, Kyoto memiliki Yatsuhashi yang memiliki ciri khas berupa aroma kayu manis. Contoh lainnya, prefektur Aichi memiliki Uiro yang terkenal dengan tekstur kenyal dan aroma manis tipis yang berasal keluar dari makanan tersebut.
Meski menggunakan bahan pembuatan yang sama, tetapi ada perbedaan karakter-karakter yang membuat makanan ini menjadi unik. Karakteristik ini bisa dipengaruhi oleh musim yang menjadikan perbedaan bentuk serta perbedaan tempat asal makanan. Oleh sebab itu, makanan ini bisa menjadi cerminan dari kehidupan Jepang pada saat itu.
Jenis-Jenis Wagashi
Ada banyak sekali makanan khas Jepang yang tergolong ke dalam jenis makanan manis ini. Mungkin beberapa di antaranya sudah tidak asing lagi dan sering ditemukan, bahkan di Indonesia. Makanan ini memiliki ciri khas yaitu rasanya yang manis. Berikut ini adalah beberapa jenis Wagashi.
1. Dango
Dango merupakan jenis makanan manis yang berbentuk seperti pangsit dan dikukus. Makanan ini memiliki tekstur yang kenyal dan berukuran kecil. Dango terbuat dari tepung beras yang biasanya disajikan seperti sate yang terdiri dari tiga atau empat buah dango. Sebagai pelengkap, Dango diberi saus manis atau pasta kacang.
Teksturnya yang kecil dan rasanya yang manis membuat Dango begitu digemari terutama oleh anak-anak kecil di Jepang. Penyajian Dango biasanya juga ada pada makanan penutup lain seperti oshikuro atau anmitsu. Cara terbaik untuk mengkonsumsi Dango adalah ketika masih segar. Dango juga memiliki beberapa jenis.
Hanami Dango merupakan jenis Dango yang khusus. Alasannya, karena penyajian Hanami Dango merupakan salah satu bagian dari tradisi Hanami yaitu tradisi menikmati keindahan bunga Sakura di Jepang. Oleh sebab itu, penyajian Hanami Dango ini hanya ada ketika musim bunga Sakura sedang mekar.
2. Dorayaki
Mendengar kata Dorayaki tentu tidak bisa dilepaskan dari karakter anime berbentuk kucing berwarna biru: Doraemon. Dorayaki memang menjadi makanan favorit dari tokoh anime yang sudah lama dan dikenal luas di dunia.
Secara tidak langsung, anime Doraemon ini juga turut mempromosikan Dorayaki hingga ke seluruh dunia. Dorayaki merupakan jenis kue manis yang terdiri dari dua tumpukan adonan roti yang mirip seperti kue dadar.
Di tengah-tengah tumpukan tersebut biasanya disematkan pasta kacang yang memiliki rasa manis. Namun saat ini, isian Dorayaki semakin bervariasi dengan menggunakan krim teh hijau, krim custard, atau krim kocok.
Dorayaki begitu dikenal dan mudah ditemukan hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski begitu, Dorayaki masih tetap menjadi representasi kue khas yang berasal dari Jepang.
Bila pergi ke Jepang, jangan lupa untuk datang ke Kamejuu yang ada di Asakusa. Kamejuu menjadi toko yang banyak diincar oleh wisatawan maupun warga lokal untuk mendapatkan Dorayaki.
3. Taiyaki
Jenis terakhir dari makanan manis yang juga sudah tidak asing adalah Taiyaki. Taiyaki merupakan jenis kue khas Jepang yang manis dan memiliki ciri khas yang membuatnya mudah dibedakan dari kue manis lainnya.
Ciri khas dari Taiyaki terdapat pada bentuknya yang menyerupai ikan. Kue Taiyaki ini sudah ditemukan sejak seratus tahun yang lalu di Jepang. Taiyaki terbuat dari tepung terigu yang diisi anko pada bagian dalamnya.
Anko merupakan olahan dari kacang Azuki yang telah direbus, dihaluskan, dan dicampur dengan gula sehingga memiliki rasa yang manis. Adonan tepung terigu yang sudah berisi Anko ini kemudian dipanggang. Penamaan Taiyaki sendiri karena bentuknya yang menyerupai ikan kurisi atau disebut tai.
Sama seperti Dorayaki, Taiyaki modern memiliki isian yang lebih bervariasi. Saat ini isian dari Taiyaki bisa berupa coklat, krim karamel, keju dan sebagainya. Meski memiliki berbagai macam varian isian tetapi tidak menghilangkan ciri khas utamanya yaitu rasanya yang manis.
Taiyaki biasanya dijual di supermarket atau toko-toko khusus yang menjual Taiyaki. Harga Taiyaki dibanderol antara 100-300 Yen**. Ukuran Taiyaki umumnya sebesar telapak tangan atau 15 cm. Rasanya yang manis dan lembut membuat Taiyaki begitu digemari tidak hanya oleh masyarakat Jepang, tetapi juga wisatawan yang datang ke Jepang.
Wagashi, Bagian dari Budaya dan Kehidupan Masyarakat Jepang
Event musiman memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat Jepang. Setiap bulan hampir dipastikan terdapat satu atau dua event yang dirayakan oleh masyarakat.
Oshugatsu pada bulan Januari, Festival Boneka atau Hinamatsuri pada bulan Maret, hingga Kodomo-no-Hi atau hari anak pada bulan Mei merupakan contoh event yang dirayakan setiap tahunnya. Pada tiap event musiman tersebut biasanya disajikan pula makanan-makanan tertentu yang hanya bisa dinikmati pada saat event tersebut berlangsung.
Tak terkecuali dengan Wagashi, makanan manis ini juga turut menjadi bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat Jepang. Makanan manis ini ada yang disajikan pada even-even tertentu, contohnya Hanamimochi yang disajikan pada saat perayaan bunga Sakura.
Baca juga: Cicip Umeboshi, Asinan Buah dari Jepang