Ketika seseorang pernah melakukan kesalahan akan mengucapkan kata-kata maaf sebagai bentuk penyesalan atas tingkah lakunya tersebut. Semua kebudayaan dari berbagai belahan dunia memiliki tradisi ini dengan bahasa masing-masing. Seperti apa seharusnya kita minta maaf dalam bahasa Jepang?
Tidak jauh berbeda dengan di Jepang, permintaan maaf seringkali ditujukan atas perbuatan yang tidak menyenangkan kepada orang lain. Uniknya, permintaan maaf dalam Bahasa Jepang memiliki banyak frasa dan digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
Daftar Isi
- Cara Mengungkapkan Kata-Kata Maaf dalam Bahasa Jepang
- Selintas Tentang Etika Budaya Jepang dalam Meminta Maaf
- Pentingnya Meminta Maaf Bagi Warga Jepang
- Tradisi Masyarakat Jepang untuk Meminta Maaf
Cara Mengungkapkan Kata-Kata Maaf dalam Bahasa Jepang
Berdasarkan permintaan maaf dalam kondisi yang berbeda-beda, kalimat maaf pun berbeda-beda pula digunakan oleh orang Jepang ketika meminta maaf. Dengan demikian, kalimat atau permintaan maafnya tersebut berbeda-beda, sesuai dengan kondisi dan keadaan tertentu. Berikut ini beberapa kalimat permintaan maaf dalam Bahasa Jepang:
1. Shitsurei Shimashita(失礼しました)
Kata-kata maaf dalam Bahasa Jepang ini digunakan untuk permohonan maaf kepada seseorang yang lebih tua agar terlihat lebih sopan. Selain itu, kalimat ini pun biasa digunakan untuk meminta izin untuk meminjam sesuatu atau permisi dalam bahasa Indonesia. Frasa ini diucapkan atas kesalahan yang dilakukan dalam bentuk lampau. Di Jepang sendiri, kalimat ini banyak digunakan sepanjang hari.
2. Gomennasai(ごめんなさい)
Kata-kata maaf gomenasai diucapkan ketika dalam situasi formal dan disertai dengan penyesalan yang mendalam atas seseorang yang melakukan kesalahan. Ungkapan ini lebih menunjukan pada ketulusan untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Di Jepang sendiri frasa ini sering diungkapkan seorang anak kepada orang tuanya atas kesalahan yang dilakukannya.
3. Gomen(ごめん)
Frasa ini merupakan singkatan dari gomenasai, biasanya digunakan untuk kesalahan-kesalahan ringan seperti ketika seseorang sedikit terlambat datang dalam suatu acara yang telah dijanjikan, maka akan mengucapkan kata gomen sebagai bentuk permintaan maafnya. Dikarenakan sifatnya yang informal, ungkapan ini pun sebaiknya diucapkan kepada teman, sahabat, rekan dekat dan saudara yang seumuran.
4. Sumimasen Deshita(すみませんでした)
Kata-kata maaf ini biasa diungkapkan oleh seorang karyawan kepada atasannya karena tertangkap basah sedang tidur. Frasa ini pun mengandung kalimat formal. Maka dari itu, frasa ini banyak digunakan di lingkungan perkantoran. Seseorang yang mengucapkan frasa ini, sebagai bentuk penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukannya.
5. Moushiwake Arimasen(申し訳ありません)
Frasa ini merupakan bentuk formal dari permintaan maaf yang sopan dan biasa digunakan dalam ranah bisnis. Di Jepang sendiri ungkapan ini sering digunakan oleh seorang CEO yang melakukan kesalahan atas produk yang dihasilkannya. Ungkapan ini pun seringkali digunakan oleh karyawan kepada atasannya karena melakukan tindakan yang melanggar peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan.
6. Makoto ni Moushiwake Gozaimasen Deshita(誠に申し訳ございませんでした)
Lucunya dalam bahasa Jepang, semakin panjang frasa yang digunakan semakin sopan pula frasa tersebut. Bisa dibilang, cara minta maaf ini adalah cara meminta maaf yang paling sopan dan paling menyesal. Ketika kamu membuat kesalahan fatal, kamu bisa menggunakan “makoto ni moushiwake gozaimasen deshita” untuk meminta maaf.
7. Yurushite Kudasai(許してください)
Ungkapan untuk meminta maaf ini benar-benar mengandung arti untuk meminta maaf. Secara harfiah berarti “tolong maafkan aku”. Dengan demikian, ungkapan ini benar-benar bentuk penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukannya. Berbeda dengan ungkapan maaf dalam Bahasa Jepang lainnya, yang hanya menyiratkan permintaan maaf saja. Ungkapan yang satu ini merupakan bentuk kerendahan hati seseorang dalam melakukan kesalahannya.
Baca juga >> Sayonara : Lebih dari Salam Perpisahan Sementara
Artikel Pilihan
Selintas Tentang Etika Budaya Jepang dalam Meminta Maaf
Sebagai negara yang menjunjung tinggi kesopanan, Jepang memiliki kebudayaan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya, baik besar maupun kecil. Oleh sebab itu banyak ditemukan kata-kata maaf dalam Bahasa Jepang dengan kalimat yang berbeda dan penggunaannya yang berbeda.
Demikian pentingnya meminta maaf dalam tradisi masyarakat Jepang, membuat seseorang yang berada di Jepang atau masyarakat Jepang itu sendiri harus mempelajari permintaan maaf yang dipergunakan pada kondisi yang berbeda-beda. Hal tersebut bisa dinilai kepribadian seseorang yang berkualitas.
Tentunya kita sering melihat masyarakat Jepang membungkukan badannya ketika bertemu dengan seseorang, meminta maaf, dan berterima kasih. Hal tersebut merupakan salah satu budaya Jepang untuk menghormati lawan bicaranya. Hal tersebut merupakan bentuk kebudayaan Jepang yang menjunjung tinggi norma-norma kesopanan.
Jepang terkenal dengan masyarakatnya yang sopan. Hal tersebut menjadikan permintaan maaf di Jepang sangatlah penting. Bahkan untuk kesalahan sekecil apapun. Misalnya, menabrak seseorang ketika sedang berjalan kaki secara tidak disengaja, menginjak kaki seseorang, dan atau sekedar meminjam pulpen.
Baca juga >> Kenali Pengertian "Desu" dan Fungsinya Pada Kalimat
Pentingnya Meminta Maaf Bagi Warga Jepang
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi kesopanan. Oleh sebab itu masyarakat Jepang seringkali menggunakan kata-kata maaf dalam kesehariannya untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, banyak ditemukan ungkapan maaf yang berbeda-beda tergantung pada kondisi nya.
Disamping sebagai kebudayaan, tradisi meminta maaf pun sebagai bentuk penghormatan kepada orang lain. Dengan demikian, di Jepang itu sendiri meminta maaf sangatlah penting. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya ungkapan maaf yang dapat digunakan untuk masing-masing kondisi dan keadaan tertentu.
Berbeda dengan di Indonesia, kata maaf hanya dikenal satu kata saja yang dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi, baik formal maupun informal. Di Jepang, dengan banyaknya istilah untuk meminta maaf membuatnya terkesan sedikit rumit. Padahal hal tersebut merupakan bentuk apresiasi yang sopan dan ramah.
Masyarakat Jepang akan meminta maaf untuk hal sekecil apapun. Bahkan hanya mengucapkan sumimasen. Hal tersebut merupakan sangat penting untuk dilakukan bagi masyarakat Jepang sebagai salah satu bentuk untuk menghormati orang lain. Dengan demikian, seseorang yang meminta maaf akan dianggap lebih sopan dan tahu tata krama
Baca juga >> Inilah Beberapa Contoh Kalimat Bahasa Jepang Lucu yang Biasa Digunakan
Tradisi Masyarakat Jepang untuk Meminta Maaf
Di Jepang, seseorang bisa meminta maaf dalam sehari hingga 10 kali. Tradisi tersebut dilakukan dengan cara ojigi atau membungkukan badan sambil menyampaikan kata-kata maaf, sebagaimana tradisi masyarakat Jepang pada umumnya untuk menghormati lawan bicaranya. Ungkapan maaf tersebut bisa dalam bentuk penyesalan karena melakukan kesalahan atau bisa sebagai ungkapan permintaan izin.
Adapun untuk ojigi itu sendiri merupakan tradisi masyarakat Jepang ketika bersalaman, bertemu dengan orang baru, dan meminta maaf. Dengan demikian bentuk ojigi yang dilakukan sebagai tradisi masyarakat Jepang terdapat 3 jenis ojigi. Ojigi yang biasa digunakan untuk meminta maaf adalah ojigi seikeirei dan shazai.
Seseorang yang melakukan ojigi seikeirei dan shazai ini disertai dengan permintaan maaf yang mendalam kepada atasan, orang tua, dan rekan bisnis, untuk meminta maaf secara tulus atas kesalahan yang telah dilakukannya. Ojigi seikeirei dilakukan dengan cara membungkukan badan hingga 45 derajat dan menahan kepala selama 3 detik.
Ojigi sangat erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Jepang untuk meminta maaf. Perbedaan melakukan ojigi ketika meminta maaf untuk pria dan wanita terletak pada sikap tangannya. Wanita akan melakukan ojigi dengan cara meletakan kedua tangan agar saling bertumpu di depan badan,sementara pria akan meletakan tangan di samping badan.
Dengan banyaknya kata-kata maaf dalam Bahasa Jepang, menunjukan bahwa masyarakat Jepang memiliki kebudayaan yang tinggi untuk menjunjung nilai-nilai kesopanan. Ungkapan maaf tersebut ditujukan kepada setiap orang yang ditemuinya untuk menghargai dan menghormati lawan bicaranya.
Baca juga: Ohayou Gozaimasu: Ungkapan Salam Dalam Bahasa Jepang