Jenis-jenis pakaian model kimono yang digunakan oleh wanita Jepang cukup variatif, salah satu model kimono tersebut adalah furisode. Hal tersebut penting diketahui mengingat banyaknya jenis pakaian model kimono yang sering digunakan oleh wanita Jepang. Terlebih untuk digunakan menghadiri acara tertentu, setiap pakaian kimono digunakan untuk setiap acara berbeda.
Lantas apa perbedaan jenis pakaian kimono ini dengan jenis pakaian kimono lainnya? Mengenali perbedaannya agar tidak akan lagi terjadi salah kostum apabila diundang untuk menghadiri berbagai acara-acara yang bersifat formal di negara sakura tersebut. Pasalnya, Jepang memiliki beragam acara yang bersifat formal serta mengharuskan menggunakan kimono.
Daftar Isi
- Apa Itu Furisode?
- Ciri Khusus Kimono Furisode
- Waktu untuk Menggunakan Furisode
- Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Kimono Furisode
Apa Itu Furisode?
Furisode merupakan pakaian kimono dan digunakan oleh pengantin wanita pada acara pernikahannya atau wanita muda di hari kedewasaan. Dikarenakan digunakan pada hari tertentu atau perayaan tertentu, sehingga pakaian model kimono ini adalah kimono termewah di antara jenis pakaian model kimono lainnya.
Hari pernikahan adalah hari istimewa dan menjadi hari sakral di setiap negara,termasuk dengan Jepang. Oleh sebab itu, negara sakura ini senantiasa menggunakan pakaian kimono jenis ini oleh para pengantin wanita. Dengan demikian membuat hari istimewa tersebut menjadi istimewa dan terlihat berbeda dari biasanya.
Disamping digunakan pada hari pernikahan, pakaian model kimono inipun digunakan oleh wanita berusia remaja yang beranjak dewasa, mereka menggunakannya di hari kedewasaan. Jepang mengenal perayaan hari kedewasaan merupakan hari peringatan untuk mereka dengan usia 20 tahun pada tahun tersebut. Perayaan tersebut menggunakan pakaian dengan model kimono tersebut.
Khusus untuk pernikahan, bahan kain yang digunakannya menggunakan jenis sutra dan terbilang mahal, dengan demikian jenis pakaian model kimono ini termasuk kimono yang mahal dibandingkan dengan pakaian model kimono lainnya. Maka dari itu, jenis pakaian model kimono ini tidak digunakan oleh setiap pengantin wanita , kecuali dengan cara menyewanya.
Artikel Pilihan
Ciri Khusus Kimono Furisode
Disamping penggunaan bahan kain sutra untuk membuat model pakaian kimono ini menjadi mewah dibandingkan bahan kain untuk pakaian dengan model kimono lainnya, terdapat pula ciri khusus model pakaian kimono yang mudah dikenali. Ciri khas tersebut terlihat lebih menonjol dari pakaian kimono lainnya. Berikut beberapa ciri khas dari jenis pakaian kimono tersebut:
1. Berlengan Lebar
Meskipun pada umumnya, semua jenis pakaian kimono memiliki bentuk tangan lebar namun jenis pakaian kimono yang satu ini terdapat kain di antara lengan bawah yang cukup lebar. Bahkan kain tersebut menyerupai sayap, apabila tangan pemakainya direntangkan. Ciri khas tersebut membuat jenis pakaian model kimono ini mudah dikenali.
2. Dibuat dari Warna yang Cerah
Penggunaan warna yang cerah untuk jenis pakaian model kimono ini digunakan untuk acara sakral seperti pesta untuk pernikahan. Pasalnya hari pernikahan tersebut merupakan hari yang membahagiakan sehingga harus disimbolkan dengan penggunaan warna yang cerah. Oleh sebab itu, jenis kimono ini menggunakan warna yang cerah dalam memilih warna kainnya.
3. Panjang Lengan Mencapai 100 CM
Pakaian dengan model kimono Jepang ini merupakan pakaian yang istimewa, sehingga bentuknya pun harus lebih unik dan istimewa dibandingkan bentuk kimono lainnya. Keistimewaannya tersebut membuat pakaian ini lebih unik. Agar istimewa dan unik, panjang lengan kimono ini dibuat lebih lebar dari bentuk kimono pada umumnya, bahkan panjang lengannya pun bisa mencapai hingga 100 cm.
4. Bermotif dari Alam
Pakaian kebanggaan pada hari istimewa ini menggunakan motif pun lebih istimewa dibandingkan dengan jenis pakaian model kimono lainnya. Maka dari itu, jenis kimono ini menggunakan motif bertemakan alam, seperti bunga, gambar motif bangau dan gambar motif pegunungan atau pemandangan alam. Ciri khas tersebut membuatnya tampak lebih elegan.
5. Motif Digambar dengan Teknik Yuzen
Menggambar dengan teknik ini adalah melukis di atas kain yang dilakukan secara manual. Dengan penggunaan tangan ketika melukisnya membuat gambar pada kain kimono ini terlihat lebih istimewa. Itulah sebabnya jenis kimono ini berharga lebih mahal dibandingkan dengan kimono lainnya, yang menggunakan motif cetakan pabrik.
6. Terdapat Bordiran Benang Emas
Penggunaan benang emas pada sulaman gambar untuk model pakaian kimono ini membuatnya terlihat lebih mewah, anggun dan berkelas sehingga cocok digunakan untuk acara pesta seperti pernikahan. Meskipun demikian, hanya furisode untuk pernikahan saja yang biasa menggunakan benang emas untuk menghiasi motifnya.
Waktu untuk Menggunakan Furisode
Pakaian ini telah ada sejak zaman edo, saat itu banyak wanita muda yang menggunakan pakaian ini untuk menari. Pasalnya, lebar tangan pada pakaian ini akan membuat gerakan tarian lebih lentur. Maka dari itu, dari sejak dahulu banyak wanita berusia muda menggunakan pakaian kimono ini untuk menghadiri acara-acara yang bersifat resmi dan pagelaran seni.
Kini, pengantin wanita banyak yang menggunakan pakaian tersebut serta wanita berusia remaja dewasa pun banyak yang menggunakan untuk menghadiri upacara perayaan kedewasaan atau biasa disebut sebagai sheijinshiki. Ketika remaja wanita Jepang telah berusia 20 tahun, pada tahun tersebut akan melakukan upacara perayaan kedewasaan tersebut dan diharuskan untuk menggunakan jenis pakaian model kimono tersebut.
Jenis kimono ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu, chu dan ofu atau ofurisode. Perbedaan keduanya dilihat dari segi penggunaannya. Chu biasa digunakan pada waktu menghadiri acara semi formal, seperti pernikahan serta sheijinshiki. Sementara ofu biasa digunakan pada waktu pernikahan, sebagai pakaian pengantin wanita.
Agar menggunakan pakaian model kimono jenis ini pada saat yang tepat, harus memastikan acara tersebut terlebih dahulu. Dengan demikian bisa memilih kategori kimono tersebut sesuai dengan acara yang dihadirinya. Pasalnya selain Jepang memiliki banyak acara resmi, juga pada setiap acara tersebut seringkali menggunakan kimono dengan model yang berbeda pada setiap acara.
Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Kimono Furisode
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa model kimono ini digunakan pada acara pernikahan serta acara kedewasaan. Dengan demikian, wanita berusia muda, atau sekitar 15 tahun hingga 20 tahun berhak menggunakan kimono jenis ini. Selain itu, karena digunakan sebagai pakaian untuk pesta pernikahan, maka mempelai wanita yang diperkenankan menggunakan pakaian kimono dengan model ini.
Penggunaan pakaian model kimono tersebut telah dilakukan sejak zaman edo. Pada saat itu, tangan baju lebar bisa dijadikan isyarat mengungkapkan ekspresi rasa sukanya pada seorang pria. Cukup memegang lengan kain model pakaian kimono ini, maka pria pun memahami perasaan wanita tersebut.
Sejak saat itu, wanita muda mengenakan pakaian model kimono ini. Bahkan isyarat tersebut masih berlaku di Jepang. Oleh sebab itu banyak wanita berusia dewasa muda menggunakan pakaian model kimono ini serta menjadi pakaian yang wajib untuk dikenakan untuk menghadiri acara dimana terdapat pria disukainya menghadiri acara yang sama.
Dikarenakan model pakaian kimono ini mayoritas digunakan oleh wanita berusia muda dan pengantin wanita, sehingga bentuknya pun terlihat unik, bahkan panjang lengannya bermacam-macam. Model pakaian kimono ini dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan lebar dan panjang lengan bajunya. Kategori yang pertama yaitu furisode dengan lebar sekitar 114 cm, Kategori yang kedua yaitu 95 hingga 100 cm, dan kategori yang ketiga sekitar 85 cm.
Furisode merupakan pakaian tradisional wanita Jepang yang wajib dimiliki oleh wanita berusia muda di negara sakura. Sebagai contoh penggunaan untuk acara kedewasaan bagi wanita muda yang telah menginjak usia 20 tahun. Maka dari itu, kimono ini menjadi simbol kedewasaan wanita tersebut.
Baca juga: Ada Apa sih, Hal Menarik di Jepang? Mari Mengenal Lebih Dalam Budaya Orang Jepang