Setiap negara tentu memiliki rekomendasi makanan khas yang otentik, yang mana terbuat dari bahan makanan serta bumbu khusus. Guna memperoleh rasa umami, tidak jarang sebuah menu dihidangkan dengan tambahan penyedap rasa. Misalnya katsuobushi yang tersaji dalam beberapa hidangan tradisional di negeri sakura Jepang.
Bukan seperti penyedap yang seringkali ditemukan di Indonesia, bahan makanan ini memiliki karakteristik tersendiri. Selain itu, terdapat beberapa teknik dalam menghidangkan ke dalam makanan. Sebagai tambahan wawasan bagi pembaca, berikut penjelasan lebih jauh mengenai penyedap yang legendaris di negara asalnya:
Daftar Isi
- Apa Itu Katsuobushi?
- Beberapa Masakan yang Dilengkapi dengan Katsuobushi
- Jenis-Jenis Katsuobushi
- Cara Menyimpan Katsuobushi
Apa Itu Katsuobushi?
Mungkin penyebutan kata tersebut terdengar asing bagi orang awam, akan tetapi keberadaannya cukup populer di negara Jepang. Bahan makanan unik ini berasal dari fermentasi ikan bonito dan seringkali disajikan pada beberapa hidangan. Akan tetapi, untuk menghasilkan penyedap berkualitas baik memerlukan beberapa tahapan yang perlu dipahami.
Dapat dikatakan bila proses pembuatan katsuobushi melalui beberapa tahap yang cukup memakan waktu lama. Sehingga agar dapat menyajikannya ke dalam makanan, diperlukan effort lebih serta ketelitian. Akan tetapi soal rasa tidak perlu diragukan lagi, makanan akan menjadi lebih nikmat saat disajikan bersama penyedap legendaris tersebut.
Tahapan pembuatan dimulai dengan melakukan fillet pada ikan yang telah disiapkan untuk dibuang bagian tulangnya. Kemudian dilanjutkan dengan merebusnya hingga siap untuk diasapi. Tidak berhenti disana, ikan juga perlu dijemur dibawah terik matahari hingga memasuki proses fermentasi.
Setelah beberapa lama, teksturnya akan semakin mengeras dan kering. Sehingga memerlukan tahap pemotongan menggunakan alat khusus agar bentuknya dapat menyerupai serpihan-serpihan tipis. Hasil akhir inilah yang kemudian digunakan sebagai penyedap pada beberapa hidangan.
Artikel Pilihan
Beberapa Masakan yang Dilengkapi dengan Katsuobushi
Seperti pada penjelasan sebelumnya, penyedap rasa ini memiliki teknik penyajian yang berbeda-beda pada makanan. Ada yang digunakan sebagai bumbu, isian, dan yang paling umum digunakan sebagai topping. Agar lebih memahami cara penyajian bahan makanan khas Jepang ini, berikut beberapa menu yang dilengkapi dengan taburan penyedap yang legendaris:
1. Takoyaki
Bahan dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam penyajian takoyaki adalah taburan katsuobushi sebagai topping. Menu ikonik Jepang ini memiliki bentuk bulatan-bulatan kecil dengan isian potongan daging gurita yang lezat. Bila melakukan wisata kuliner ke negeri sakura tersebut, pengunjung akan dapat menemukan hidangan takoyaki dengan taburan penyedap khas di atasnya.
Umumnya takoyaki memiliki rasa yang asin berasal dari tempura dan bumbu lainnya, tambahan taburan di atasnya mampu memunculkan rasa gurih. Hidangan ini juga cocok bila dinikmati bersama saus manis yang akan memberikan keseimbangan rasa. Karena cita rasanya yang tinggi, membuat menu ini sangatlah populer pada negara asalnya.
2. Okonomiyaki
Menu yang familiar ini dimasak menggunakan beberapa bahan yang mudah diperoleh, diantaranya kol dan campuran tepung terigu, air, telur ayam, dan terkadang ditambahkan sedikit seafood. Umumnya okonomiyaki dibuat langsung di atas penggorengan datar. Sehingga dapat dinikmati langsung selagi masih hangat.
Untuk meningkatkan cita rasa, setelah adonan hampir matang dapat ditambahkan saus serta katsuobushi pada bagian atas. Serpihan ikan bonito akan menambah rasa umami ketika menyantap makanan yang masih hangat. Perpaduan dari bahan-bahan yang digunakan membuat Okonomiyaki termasuk dalam rekomendasi hidangan yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Jepang.
3. Chilled Tofu
Taburan ikan bonito juga kerap kali ditemukan pada hidangan Chilled Tofu. Makanan ini seringkali disajikan sebagai pembuka atau appetizer sebelum mulai menikmati makanan utama. Karena proses pembuatannya yang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama, chilled tofu seringkali dihidangkan saat sarapan bagi penduduk Jepang.
4. Okaka
Dalam menu tradisional Jepang, Okaka bersama serpihan ikan bonito kering seringkali digunakan sebagai penyedap pada nasi dan onigiri. Perpaduan kedua bumbu tersebut ditambahkan dengan soy sauce mampu menghadirkan cita rasa yang nikmat. Apalagi hidangan sederhana ini dapat disajikan baik untuk dewasa maupun anak-anak.
5. Katsuo Dashi
Kaldu yang berasal dari Jepang disebut dashi, yang mana dapat dibuat dengan campuran serpihan ikan bonito. Karena rasanya yang nikmat dan umami, kaldu tersebut seringkali dihidangkan bersama dengan bahan makanan lainnya. Misalnya saja olahan nasi, udon, hingga sup miso yang dikenal memiliki cita rasa tinggi.
Jenis-Jenis Katsuobushi
Secara garis besar, ada 4 jenis penyedap yang berasal dari serpihan ikan bonito kering tersebut. Klasifikasi ini berdasarkan dari segi kualitas serta cara penyajian yang berbeda. Agar dapat memahami lebih jauh, penjelasan mengenai macam-macam katsuobushi dijelaskan sebagai berikut:
1. Hanakatsuo
Bila dihidangkan sebagai topping, serpihan ikan harus dibuat lebih halus dan tipis. Selain untuk meningkatkan cita rasa, penyajian seperti ini juga memiliki nilai estetika tersendiri. Maka jenis yang cocok untuk digunakan adalah Hanakatsuo, yang mana memiliki warna merah muda dan sedikit pucat.
2. Kezuri Katsuo
Sebaliknya, hasil parutan yang tebal akan mengandung cita rasa lebih kuat dibandingkan serpihan ikan yang tipis. Jenis ini dinamakan Kezuri Katsuo, yang mana penggunaannya bertujuan untuk meningkatkan cita rasa sebuah masakan. Sehingga akan lebih cocok saat dijadikan campuran pada pembuatan bumbu dan saus.
3. Karebushi
Tahapan pengeringan dan fermentasi menjadi proses penting yang harus dilakukan dalam menyajikan taburan ikan bonito kering yang sempurna. Bila tahapan tersebut diulangi selama kurang lebih 2 kali, maka hasilnya dapat diklasifikasikan sebagai Karebushi. Biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu pada kaldu sehingga lebih sedap dan umami.
4. Honkarebushi
Berbeda dengan sebelumnya, Honkarebushi memerlukan proses pengulangan beberapa kali sehingga ikan menjadi kering sempurna. Bahkan diantaranya juga dapat mengalami tahap pembuatan hingga bertahun-tahun lamanya. Sehingga rasa yang lebih tajam akan diperoleh ketika mencoba serpihan ikan bonito ini.
Cara Menyimpan Katsuobushi
Seperti yang telah diketahui, setidaknya memerlukan waktu berbulan-bulan agar dapat menghasilkan taburan ikan bonito sesuai yang diharapkan. Sehingga bila ingin segera mencicipinya, pembaca dapat membeli pada online marketplace yang menjual bahan makanan Jepang. Tentunya ada beberapa cara yang perlu dilakukan agar penyedap tersebut tetap awet.
Bila membeli dalam bentuk serpihan, simpan pada tempat yang kedap udara sehingga oksigen tidak dapat masuk ke dalam. Sebab, hal ini dapat mengakibatkan penyedap berubah warna dan menurunkan cita rasa. Simpanlah di tempat yang kering, dan hindari menaruh penyedap pada daerah yang lembab. Bila perlu gunakan freezer untuk menjaga kualitas bahan penyedap tersebut.
Selain dalam bentuk serpihan, fermentasi ikan bonito kering terkadang juga dijual dalam keadaan utuh. Sehingga pembeli dapat memarutnya sendiri saat akan disajikan. Untuk menyimpannya, lakukan hal yang sama ketika menyimpan penyedap dalam bentuk serpihan. Pastikan menaruhnya pada wadah yang tidak terjangkau oleh udara luar.
Itulah penjelasan mengenai katsuobushi, bahan makanan legendaris yang patut dicicipi ketika berlibur ke Jepang. Proses pembuatan yang cukup kompleks membuatnya sangat wajar bila memiliki cita rasa yang tinggi. Sehingga taburan ikan bonito kering ini sangat mudah sekali ditemukan pada setiap menu tradisional Jepang.