Belajar bahasa Jepang dapat dimulai dengan mengenal nama nama hewan yang berlaku di negara tersebut. Aktivitas ini berkaitan langsung dengan istilah Doubutsu yang penting untuk dipelajari. Sebab, seringkali kosakata tersebut dipakai dalam percakapan bahasa Jepang. Agar memperoleh informasi yang luas, berikut penjelasan mengenai Doubutsu, contoh, serta cara menghafalkannya bagi pelajar.
Daftar Isi
- Apa Itu Doubutsu?
- Contoh Doubutsu
- Cara Menghafal Doubutsu
- Manfaat Menguasai Banyak Kosakata Doubutsu
Apa Itu Doubutsu?
Istilah Doubutsu dalam bahasa Jepang mengarah pada penyebutan nama nama hewan yang ada di sekitar. Tentunya setiap hewan memiliki nama sebutan yang berbeda-beda dalam suatu negara, meski ada sebagian kecil diantaranya yang mungkin sama. Secara harfiah, Doubutsu memuat dua kosakata yaitu 'dou' dan 'butsu' yang berarti objek yang bergerak.
Adapun kosakata untuk menyebutkan nama binatang dalam bahasa Jepang sangatlah beragam, sehingga perlu dipelajari lebih dalam. Ada beberapa diantaranya yang ditulis dalam huruf Hiragana, ada pula yang ditulis dengan huruf Katakana. Sisanya menggunakan nama asli dari binatang tersebut. Inilah yang seringkali membuat bingung bagi para pembelajar bahasa Jepang.
Contoh Doubutsu yang mengadopsi nama asli dari binatang yaitu hiu, panda, lumba-lumba, dan lain sebagainya. Agar lebih mudah dalam belajar kosakata ini, pebelajar juga dapat memperhatikan suara dari masing-masing hewan dalam bahasa Jepang. Sebab, terdapat perbedaan yang unik antara penyebutan suara hewan dalam bahasa Indonesia dan Jepang.
Baca juga >> Cara Mempelajari Kosakata Jepang dengan Mudah untuk Pemula
Artikel Pilihan
Contoh Doubutsu
Bila ingin terbiasa menggunakan nama nama hewan dalam percakapan, sebaiknya pebelajar sering mencari contoh Doubutsu. Terutama untuk menemukan dan menguasai kosakata baru beserta bentuk Romajinya. Ada banyak contoh yang dapat dipelajari guna menambah pemahaman. Sebagian kecil contoh Doubutsu yang paling sering ditemukan pada bacaan atau kalimat dijelaskan pada uraian berikut ini:
1. Ushi
Penggunaan kata Ushi dapat ditemukan pada daftar menu makanan yang ada di kedai maupun restoran. Dalam bahasa Jepang, Ushi berarti sapi dan memiliki suara 'Moo moo' dalam bentuk Romaji. Penggunaan kosakata ini dalam kalimat contohnya, ushi ga mitai desu. Kalimat ini memiliki terjemah 'saya mau melihat sapi' dalam bahasa Indonesia.
2. Ahiru
Kosakata Ahiru digunakan untuk menunjuk pada bebek, hewan ini memiliki suara 'Ga ga' dalam bentuk Romaji. Tentunya pembaca sudah tidak asing dengan binatang tersebut. Adapun kalimat bahasa Jepang yang memuat kosakata ini contohnya, Ahiru no you ni Oyogu. Kalimat ini memiliki arti 'berenang seperti bebek' bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Inu
Pembaca tentu sangat familiar dengan kosakata yang satu ini, sebab dapat dibilang sering muncul pada bacaan. Dalam bahasa Jepang, Inu merupakan bentuk Romaji dari anjing. Hewan ini memiliki suara 'Wan wan' dalam bentuk Romaji. Adapun penggunaannya pada kalimat seperti, Inu ga daisuki desu yang berarti 'saya sangat suka anjing'.
4. Niwatori
Ayam dalam bahasa Jepang disebut sebagai Niwatori, pembaca tentu pernah sesekali menemukannya pada daftar menu makanan. Hewan yang satu ini memang sangat familiar baik di negara Indonesia maupun Jepang. Niwatori merupakan sebutan yang bersifat kolektif, sehingga pelajar dapat menggunakannya untuk menyebut ayam jantan dan betina, induk maupun anak ayam.
5. Buta
Pebelajar mungkin akan merasa kebingungan untuk memahami kosakata ini. Sebab kata 'buta' juga ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akan tetapi memiliki arti yang berbeda dalam bahasa Jepang. Penyebutan kata Buta dalam kalimat berbahasa Jepang mengarah pada Babi, hewan ini memiliki suara 'Bua buu' dalam bentuk Romaji.
6. Kaeru
Penyebutan katak dalam bahasa Jepang dinamai Kaeru, hewan ini memiliki suara 'Kero kero' dalam bentuk Romaji. Adapun contoh kalimat yang menggunakan kosakata ini misalnya, Kaeru ga mitai desu. Kalimat ini berarti 'saya mau melihat katak' dalam bahasa Indonesia. Kaeru juga dapat dituliskan ke dalam huruf Hiragana, Katakana, dan huruf Kanji.
Baca juga >> Nama Binatang Unik di Jepang yang Jarang Diketahui oleh Para Wisatawan
Cara Menghafal Doubutsu
Kebanyakan orang akan sangat kesulitan untuk menghafal nama-nama hewan bahasa Jepang dalam waktu singkat. Sebab, pemahaman ini akan melekat dengan sendirinya ketika seseorang berlatih secara rutin dan menjadi terbiasa. Sebagai tambahan referensi, beberapa cara berikut dapat diterapkan agar pelajar lebih cepat menguasai Doubutsu dalam percakapan bahasa Jepang:
1. Menambah Kosakata Baru Setiap Hari
Semakin terbiasa dengan adanya kosakata baru, tentu lama-kelamaan pebelajar akan terbiasa dan menjadi hafal. Upaya menambah kosakata baru ini bukan berarti dilakukan dengan menghafal Doubutsu. Tetapi, pebelajar dapat memanfaatkan permainan maupun media yang menyenangkan. Supaya proses belajar bahasa Jepang tidak terasa memberatkan, justru belajar dapat membangkitkan motivasi.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk menambah kosakata Doubutsu baru setiap hari. Misalnya dengan bermain suara hewan dan menebak nama dari binatang yang dimaksud bersama teman-teman. Di samping itu, pebelajar dapat mencoba mencocokkan gambar sesuai dengan nama nama hewan yang dimaksud guna mengingat Doubutsu yang telah dipahami.
Baca juga >> Kumpulan Kosakata Bahasa Jepang Dasar yang Wajib Diketahui
2. Berlatih Menulis Huruf Kanji dari Doubutsu
Setiap Doubutsu memiliki huruf Kanji masing-masing, ini akan sangat diperlukan selama belajar menguasai bahasa Jepang. Kunci utamanya terletak pada keteraturan dalam berlatih, sehingga pebelajar akan terbiasa menulisnya. Cobalah pahami beberapa Doubutsu dan tulislah huruf Kanji tersebut pada secarik kertas. Lakukan aktivitas ini untuk memperkuat ingatan.
Baca juga >> Satu Langkah Lebih Mahir: Inilah Cara Mudah Belajar Kanji Jepang untuk Pemula
3. Mempelajari Suara Hewan dalam Bahasa Jepang
Salah satu upaya menguasai kosakata Doubutsu dengan cepat yaitu dengan mempelajari suara tiap hewan. Sebab, terdapat penyebutan khusus yang diterapkan dalam bahasa Jepang. Pebelajar dapat memperhatikan penulisan Katakana serta cara baca atau Romaji dari suara hewan tersebut. Cara baca ini sangatlah berbeda dengan bahasa Indonesia, sehingga perlu dipelajari lebih dalam.
Baca juga >> Ketahui Informasi Lebih Dalam Seputar Belajar Bahasa Jepang Audio
4. Mempelajari Kata yang Berhubungan Dengan Hewan
Penyebutan Doubutsu seringkali diikuti oleh kata-kata lain yang berhubungan dengan binatang. Misalnya saja kosakata akuarium, sayap, ternak, telur, dan lain sebagainya. Tentu pebelajar akan memerlukan kosakata tersebut guna memperluas wawasan dalam merangkai kalimat percakapan. Sehingga, belajar kata yang berhubungan dengan hewan sangatlah penting.
5. Berwisata ke Kebun Binatang
Bila pebelajar memiliki kesempatan untuk berlibur langsung ke Jepang, sebaiknya sempatkan diri mengunjungi kebun binatang. Di tempat tersebut, berbagai jenis binatang serta nama nama hewan dalam bahasa Jepang dapat dipelajari dengan mudah. Cara ini sangat efektif mengingat pebelajar dapat memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Manfaat Menguasai Banyak Kosakata Doubutsu
Nama-nama hewan kerap kali diperkenalkan pada anak-anak pada masa pertumbuhan. Tujuannya untuk menambah kosakata yang dimiliki oleh seorang anak, dengan demikian kemampuan kognitifnya terus meningkat. Mengenal nama nama hewan dalam bahasa Jepang tentu juga sangat bermanfaat bagi warga negara asing yang sedang belajar bahasa.
Bila diperhatikan, ada banyak percakapan sehari-hari yang memerlukan Doubutsu untuk merangkai sebuah kalimat. Misalnya saja ketika mengobrol dengan orang lain, pergi ke kebun binatang, serta percakapan lain yang membahas tentang binatang. Dengan demikian, semakin banyak Doubutsu yang diingat maka akan semakin luas kosakata bahasa Jepang yang dikuasai.
Demikianlah penjelasan mengenai nama-nama hewan yang diucapkan dalam bahasa Jepang. Semua upaya belajar yang telah dilakukan akan lebih efektif bila Doubutsu yang dikuasai langsung dipraktekkan dalam percakapan sehari-hari. Bila berniat untuk berlibur ke Jepang atau pun melanjutkan studi di sana, sebaiknya pebelajar menggali kosakata sebanyak mungkin termasuk Doubutsu.
Baca juga >> Pentingnya Bahasa Jepang Traveling bagi Wisatawan